
JANGAN KITA MALU MENGATAKAN BAHWA AHOK JUGA MENYELAMATKAN UANG NEGARA RP.14 TRILIUN ?
KoranJokowi.com, Jakarta : Kerugian PT Pertamina (Persero) sekitar US$ 767,92 juta (Rp. 11,13 triliun) disemester I-2020 menjadi ‘pintu-masuk’ mengolok-olok Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Twitter.
Namun ada yang lupa, bahwa (5/3/2020) Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo pernah mengatakan bahwa PT. Pertamina (Persero) selalu merugi sekitar Rp.25-30 triliun /tahun akibat illegal drilling (pengeboran ilegal), illegal tapping (pembobolan pipa migas) sampai juga upaya-upaya untuk menyelundupkan minyak,” jelasnya.
Basuki Tjahaja Purnama sejak November 2019 lalu menjabat Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero). Buum, … penolakan banyak pihak pun muncul, namun Ahok tidak perduli dan mengatakan dirinya digaji salah satuya untuk menyelamatkan uang Pertamina. Juga Ahok menegaskan apapun akan dilakukan demi menyelamatkan uang perusahaan.
Presiden Jokowi memilih Ahok bukan karena like and dislike, ada kalkulasi matang didalamnya. Yaitu; (1). Ahok harus mengurangi import, dengan menggunakan berbagai macam cara, seperti pakai energi baru terbarukan (EBT). (2) Ahok harus memaksimalkan pemanfaatan B30 (atau 30 persen minyak sawit untuk solar), juga bisa mengurangi ketergantungan impor Indonesia.(3). Mengawasi proyek pengembangan kilang minyak atau Refinery Development Master Plan alias RDMP diantaranya kasus Kilang Cilacap yang ‘nggak jelas,, gajebo, padahal itu proyek strategis Pertamina dan Saudi Aramco sejak tahun 2017.
Dengan minimal 3 target kerja Ahok ini, pastinya, akan berujung kepada mengurangi import minyak dan gas (Migas), sehingga bisa meminimalisir peranan mafia migas dalam import migas. Inilah tugas Ahok sebagai Komisaris Utama, yang dikatakan akan membasmi mafia migas.
Kembali ke laptop, Sederhananya, jika asumsi Bareskrim kerugian pertamina itu setiap tahun sekitar Rp.25-30 trilyun//tahun, atau Rp. 2,080 triliun/bulan, maka menjadi aneh jika kerugian Rp.11 triliun itu disebabkan oleh Ahok yang baru menjabat November 2019, karena di Bulan November 2020 mendatang usia jabatan Ahok baru genap 1 tahun. Rp.25 triliun – Rp.11 Triliun = Rp.14 triliun. Seharusnya kita juga jangan malu mengatakan bahwa Ahok telah menyelamatkan uang negara Rp.14 Triliun untuk periode November 2019-2020. ‘Wew ! (Red/Foto.ist)
Be the first to comment