PRESIDEN JOKOWI TETAP SERIUS BERJUANG UNTUK KEMERDEKAAN PALESTINA, PENYEBAR GOSIP PUN BUNGKAM !

PRESIDEN JOKOWI TETAP SERIUS BERJUANG UNTUK KEMERDEKAAN PALESTINA, PENYEBAR GOSIP PUN BUNGKAM !

KoranJokowi.com, Bandung : Jika selama ini beredar gosip ‘tingkat-dewa’ khususnya yang disebarkan kantor berita Friday Channel 13 mengatakan bahwa Indonesia termasuk dalam daftar negara Muslim di Asia yang ingin melakukan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Itu adalah hoaks, namun  Presiden Jokowi merasa perlu meluruskan dengan menelepon langsung Presiden Palestina  Mahmoud Abbas, Kamis (17/12) lalu  yang luput dari Pers lokal.

Dengan tegas, Presiden Jokowi meyakinkan kembali  Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas  dan rakyat Palestina bahwa ia tidak akan menjalin kerja sama dengan negara Israel. Indonesia   tidak akan mengikuti tren normalisasi negara-negara Arab dengan Israel sampai setelah negara Palestina bisa membangun negaranya sendiri

“Meskipun terjadi perubahan cepat di Timur Tengah, Indonesia tidak akan mengambil langkah apa pun untuk normalisasi dengan Israel sampai perdamaian permanen dan komprehensif tercapai antara Palestina dan Israel,” demikin Presiden Jokowi kepada Mahmoud Abbas  Jumat, 18 Desember 2020 lalu

Dengan demikkian Presiden Mahmoud Abbas dan rakyatnya akan menambah yakin jika Presiden  Jokowi dan Indonesia masih fokus dan serius  mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Selain penegasan juga pembuktian Presiden Jokowi yang tidak akan mengikuti tren normalisasi dengan Israel sebagai kepeduliannya untuk mencapai perdamaian di Palestina termasuk perjuangan Indonesia di forum internasional, melalui keanggotaannya di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Titik !

SIAPA MAHMOUD ABBAS ?

Beliau lahir di SafedMandat Britania untuk Palestina26 Maret 1935  adalah Presiden terpilih untuk Otoritas Nasional Palestina (PNA: Palestinian National Authority) pada 9 Januari 2005 dan menjabat kembali sejak 15 Januari 2005. Setamat sekolah dasar di kota Safed, ia hijrah ke Suriah setelah perang tahun 1948. Kemudian melanjutkan sekolah menengah dan perguruan tinggi di kota Damaskus. Setelah tamat dari jurusan hukum Universitas Damaskus, ia mendirikan lembaga Palestina pertama pada tahun 1954 di Suriah. Inilah awal mula karier politiknya.

Awal tahun 1960-an, ia menjadi pegawai Departemen Pendidikan di Qatar dan bersahabat dengan Yasser Arafat (19292004). Ia kemudian menjadi anggota Majelis Nasional Palestina pada tahun 1968 dan memimpin perundingan tidak resmi dengan Israel pada tahun 1977.

Sejak tahun 1983, ia menjadi anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) serta memimpin komite nasional dan internasional yang berkonsentrasi pada urusan organisasi non-pemerintah. Ia memulai kembali perundingan rahasia dengan pejabat Israel pada tahun 1989 lewat perantara Belanda. Ia tetap menjalankan aktivitas perundingan di balik pintu dengan Israel ketika dan pasca-Konferensi Madrid tahun 1991. Pasca Konferensi Madrid, ia dipercaya menjabat sebagai koordinator urusan perundingan. Ia meletakkan rencana dan pengarahan pada tim perunding Palestina.

Abbas menjalani pendidikan pascasarjana di Universitas Patrice Lumumba di Moskwa, di mana ia mendapatkan gelar Candidate of Sciences,[yang setara dengan gelar PhD. Disertasinya berjudul “The Other Side: The Secret Relationship Between Nazism and Zionism

Abbas dengan George W. Bush dan Ariel Sharon di Aqabah

Saat Pemimpin Otoritas Palestina Yasser Arafat membentuk lembaga perdana menteri, ia pun  ditunjuk untuk menjabatnya tetapi mundur empat bulan kemudian (Juni 2003September 2003). Tidak lama, Ia terpilih secara aklamasi sebagai Ketua PLO sepeninggal Yasser Arafat (11 November 2004). Dn menjadi Presiden Palestina pada pemilu 9 Januari 2005 dengan 62,3% suara.

MAHMOUD ABBAS MENUNGGU PRESIDEN JOKOWI DI PALESTINA

Saya ingat sekali saat pidato di Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTT LB) di JHCC Senayan, Jakarta, Senin 7 Maret 2016 lalu Mahmoud mengatakan secara terbuka, diantaranya “Kami mengundang Presiden Jokowi untuk mengunjungi Palestina dan Al Quds Al-Sharif sebagai aksi konkrit bantuan melawan kependudukan Israel disini, kedatangan Presiden Jokowi atas nama Indonesia akan sangat diapresiasi oleh Palestina. Kesediaan Indonesia untuk menggelar perhelatan dua hari kemarin (KTT LB)  sudah menjadi salah satu bukti bahwa dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina dan kemajuan negeri tersebut tidak pernah akan luntur”

(Red-01/Foto.ist)

Tentang RedaksiKJ 3811 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan