PAK MENTERI-PUPR, “MENGAPA PROGRAM BEDAH RUMAH DI KAB.LAMONGAN JATIM TIDAK LAKU ?”
KoranJokowi, Lamongan, Jatim : Sangat aneh jika Program Bedah Rumah (RTLH) yang telah berjalan sejak tahun 2015 lalu tidak tersosialisasi hingga desa – desa terpencil. Program mulia Presiden Jokowi cq.KemenPUPR ini tidak ada kurangnya.
Namun hal ini sepertinya tidak berlaku di desa Lawak, desa Kakat Panjalin, Desa Girik dan banyak lagi lainnya khususnya di kecamatan Ngimbang, kab. Lamongan, Jawa Timur.
KoranJokowi.com pun datang kesana (25/12), dan benar banyak warga yang memang tidak tahu akan program mulia itu, kalau pun hari itu kalender jatuh pada hari libur namun kami tetap bekerja , berbicara dan mencari solusi. Berikut catatannya;
(1). Warga Desa mayoritas memang dalam situasi ekonomi yang kurang baik sehingga mereka berharap bisa memiliki rumah yang lebih layak huni, karena dari penghasilan dan banting tulang aga sulit mmenyisihkan uang untuk memiliki Rumah Layak Huni secara pribadi.
(2).Kepala Desa setempat dirasa kurang aktif menjembatani keinginan banyak warga untuk hal itu
(3).Warga banyak mengatakan bahwa ke-engganan Pemdes adalah karena program RTLH bukan dari Dinas setempat.
(4). Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa jauh hari mengatakan program perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Lamongan menjadi bagian dari penuntasan kekerdilan di Jawa Timur, karena persoalan itu tidak hanya masalah asupan gizi, namun juga soal hidup sehat.
Khofifah juga mengatakan dari total 867 rumah yang mendapat bantuan, 84 unit rumah di antaranya berada di Kabupaten Lamongan.
(5).Data BPS Kab.Lamongan hingga tahun 2017-2019 jumlah kemiskinan mencapai 157,11 ribu (13-14% dari jumlah penduduk?) atau masih lebih tinggi dibandingkan persentase penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur (10,37%).
….
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa harus ada sangsi tegas bagi siapapun yang tidak menjalankan Program Bedah Rumah (RTLH) khususnya bagi para Kepala Desa. (Dikdik)
Please Recheck,
1 Trackback / Pingback