
Melawan Lupa (137),
” INI SEBENARNYA KAKEK ANIES ATAU AYAH RIZIEQ, AWAS ADU DOMBA. ‘GAESS ? “
Koranjokowi.com, OPini :
Relawan Jokowi – AHok dimana saja berada,
Again, again, and again , ….
Beredar kabar di media sosial yang menyebutkan bahwa terdapat foto ayah Habib Rizieq bersama Soekarno yang terlihat akrab pada saat zaman pemerintahan belanda. Setelah waktu lalu sempat diposting pemilik akun Facebook Bambang Widy, pada Minggu, 2 Agustus 2020. Rupanya tidak juga sampai disana, karena sudah banyak pihak yang ‘termakan’ akan hal ini, bahkan ada juga yang posting lain bahwa foto itu adalah kakek Anies Baswedan.
Dalam unggahan di Akun Facebook Bambang Widy, dirinya menampilkan fotoPresiden soekarno bersama dua orang lainnya dengan narasi sebagai berikut:

Yang benar, Foto itu saat Presiden Soekarno berkunjung ke Magelang, Jawa Tengah yang ditemani Panglima Besar Soedirman Jumat 27 Agustus 1948. Dan itu tersimpan rapih dalam situs Perpusnas RI dengan narasi, “Presiden Soekarno bersama Panglima Besar Soedirman meninjau Magelang pada tanggal 27 Agustus 1948,”
Namun kita meyakini jika pria itu adalah Mohammad Yunus, Yunus Khan, atau Moh. Junus. Pria kelahiran Pakistan itu, beberapa kali tampak bersama Soekarno. Misalnya saat kunjungan ke Wonosobo, Jawa Tengah pada Rabu 3 Maret 1948, dsb.
Junus merupakan pejuang kemerdekaan dan diplomat terkemuka asal India. Di antaranya Junus pernah menjadi utusan India di Indonesia, Irak, Turki dan Aljazair.
Yuk, check it dot …
Sayang kita tidak dapat mencari info detil akan kakek Anies yang sebenarnya, adapun kakek Rizieq memang bernama Hussein Shihab wafat pada tahun 1966 saat putranya, Muhammad Rizieq Shihab berusia 11 bulan, sehingga sejak saat itu Rizieq hanya diasuh oleh ibunya, Syarifah Sidah, dan tidak dididik langsung oleh Hussein Shihab.
Relawan Jokowi – Ahok dimana saja berada,
Jadi silahkan simpulkan sendiri saja, apa latar beakang dan motivasi sipembuat narasi itu, baik Bambang atau Abah Adzi, karena ini sama dengan mengadu domba keluarga besar Rizieq Shihab dan Anies Baswedan , hya dong. Maka bagusnya ditangkap saja orang seperti ini, konsistensi dalam berjuang itu tidak hanya mengucap ‘takbir, namun data – fakta menjadi salah satu prioritas juga, kan gitu ya?
Oma Irama dalam lagu Adu Domba-nya menuliskan,

‘Salam damai, Pancasila Dihati, Aamiin YRA.
‘Takbiiiiirrrr… !
‘Ehehehe..
(Red-01/Foto.ist)
Lainnya,
Melawan Lupa (136), ” PSSI TETAP JALAN TANPA ERICK ?, BISA ! “
1 Trackback / Pingback