MENTERI PUPR TAHUN 2004 DJOKO KIRMANTO , MANTAN GUBERNUR LAMPUNG & BUPATI LAMTENG   ‘PATUT DITANYA’ TERKAIT 20 UNIT GEDUNG P3A DI LAMPUNG YANG MANGKRAK !?

MENTERI PUPR TAHUN 2004 DJOKO KIRMANTO , MANTAN GUBERNUR LAMPUNG & MANTAN BUPATI LAMTENG   ‘PATUT DITANYA’ TERKAIT 20 UNIT GEDUNG P3A DI LAMPUNG YANG MANGKRAK !?

KoranJokowi.com, Lampung tengah : Terkait pemberitaan pada edisi lalu yang di beri judul :Sekitar 20 unit bangunan gedung P3A hibah jepang tahun 2004 apa yang harus dibanggakan!?”, Kini mulai terurai jawabannya

Re-check please,

https://koranjokowi.com/2020/10/29/sekitar-20-unit-bangunan-gedung-p3a-hibah-jepang-thn-2004-dilamteng-mangkrak-apa-yang-harus-dibanggakan/

 


“Lapor bang, hasil temuan kami selama dua hari ini (20-21/1) atas hal diatas ditambah informasi dari warga sekitar terjawab sudah, ternyata setelah bangunan gedung P3A selesai di tahun 2003-2004 oleh Kementrian PUPR di era presiden Susilo Bambang Yudhoyono , rupanya memang tidak pernah secara formal menyerahkan aset gedung P3A kepada pemerintah daerah kabupaten Lampung Tengah (Lamteng). Mohon petunjuk”, demikian Farizal Korkab KoranJokowi.com Lamteng dalam laporan melalui seluler (21/1) kepada kami, PimRed dan WakPimp.

“Informasi lain?”, tanya balik Wakpim, Een H. Prayudha

“Ini informasi dari warga bang, dan dibenarkan oleh Palali pengurus P3A gabungan di kecamatan Bekri dan Bumiratu nuban Lamteng .Menurut Palali pihaknya sudah mengusulkan kepada Bupati Lamteng terkait pengelolahan gedung Perkumpulan petani pemakai air /P3A yang semakin hari semakin rusak dan jika tidak dilakukan perbaikan segera dikawatirkan gedung gedung itu akan rubuh”, jawab Farizal

Setelah KoranJokowi.com Kab. Lamteng ‘turun kelapangan’, masalah ini sebenarnya sederhana saja bang, egoisme sektoral. Sangat mudah untuk diselesaikan asal kedua pihak mau berjiwa besar dan membuka diri untuk memberikan yang terbaik kepada warga yang membutuhkan berjalannya program P3A melalui Gedung itu, soal berita acara, soal arsip dsb itu kan masalah administrasi dan birokrasi yang bisa diselesaikan dengan baik. Jangan mencari siapa yang salah, siapa yang benar. Demikian beberapa warga memberikan tanggapan seperti yang disampaikan farizal.

Hal ini juga dibenarkan oleh Palali karena dia pernah mengusulkan perawatan gedung ke bupati lampung tengah Lukman Joyosumarto, namun jawabannya sama sebagaimana disampaikan warga tadi bahwa tidak mau merawat gedung gedung P3A tersebut karena tidak ada berita acara penyerahan aset ke pemerintah kabupaten sejak belum menjabat bupati.Kalau pun ada pastinya ada arsip bukti penyerahan oleh kementrian terkait kepada pemerintahan sebelumnya.

Sebagaimana telah disampaikan jauh hari ke KoranJokowi.com, Pengurus P3A gabungan kecamatan Bumi ratu nuban dan Bekri melalui Palali menyayangkan gedung yang di bangun dengan anggaran sekitar Rp.1 milyar/unit + bangunan gudang, penjemuran,kolam dan perkantoran di atas tanah lebih dari 1/4 hektar dsb ini konon ada 20 unit (>Rp. 22 milyar) tersebut kemudian mangkrak. Kata Farizal lagi.

Saya pun merasa perlu untuk bersuara, “KoranJokowi.com mencatat bahwa jika itu memang terjadi antara tahun 2003-2004 , saat itu Menterinya adalah Dr. (H.C.) Ir. Djoko Kirmanto, Dipl.HE. Ada pun Gubernur Lampung saat itu dijabat oleh Drs. H. Tursandi Alwi, MM. Dan bupati Lamteng saat itu adalah H. Andy Achmad Sampurna Jaya. Mereka bertiga dikenal sebagai orang baik, lurus dan tidak pernah aneh – aneh. Ini harus kita dalami lebih lanjut, sehingga anggaran publik tidak demikian”, kata saya

Een H.Prayudha menambahkan, Organisasi P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) salah satu tanggung-jawabnya adalah mengawal pemerintah atas hal Penyediaan air irigasi bagi tanaman padi guna peningkatan produksi pangan. Apalagi sejak tahun 2014 Presiden Jokowi demikian fokus tentang ketahanan pangan bahkan tahun untuk tahun 2021 beliau menyetujui anggaran ketahanan pangan sekitar Rp. 104, 2 trilyun. “ Disaat Presiden Jokowi bicara dan bertindak hal besar untuk bangsa dan negara besar ini di pandemic Covid 19, namun urusan 20 unit ini malah berlarut-larut. Kasihan warga yang membutuhkan Gedung Gedung itu”, kata Een.

BOLA pun menjadi liar bahkan warga mengkait2 kan dengan Pejabat saat Itu. Bahaha ini, son !

Namun sekedar flashback, memang tahun 2014 lalu, Djoko Kirmanto yang Menteri tahun 2004-2014 ini pernah berselisih dengan Jokowi saat menjabat Gub.DKI Jakarta, Jokowi saat Itu dianggap terlalu gegabah ikut campur urusan jalan Nasional TB.Simatupang yang rusak dan hendak diperbaiki Jokowi.

“Masa Jokowi mau perbaiki sendiri jalan TB Simatupang yang masuk jalan nasional. Beliau Itu Gubernur. Saya nggak yakin. Jalan provinsi saja sudah banyak kok. Tugas dia sudah banyak, tidak perlu ngambil (wewenang) pusat,” demikian Saat Itu.

Padahal yang terjadi saat Itu jalan nasional Itu sudah rusak dan selalu tergenang air jika hujan datang. Maka Gubernur Jokowi pun mengambil sikap untuk membereskannya. Ahahah.

Hal lain, Djoko juga pernah diminta KPK sebagai saksi (12/2013) dalam kasus Proyek Hambalang.

Ini yang Relawan catat. Namun kami tetap yakin Djoko bukan seperti Itu, maka jika benar’ ke-20 Gedung P3A ‘ memang ada dan ‘mangkrak sebagaimana ‘Candi Hambalang’ dan memang Itu terjadi dijamannya, Djoko tidak perlu gentar, juga Menteri PUPR Basuki harus segera menindak-lanjutinya dengan ikhlas,karena bisa menjadi Bola liar.

‘Maka damai lebih Indah daripada Cari Cari masalah !, Uhuy..

Dan semoga semua ini tidak demikian adanya, Aamiin yra. (Red-01/Ehp/Farizal.Foto.ist)

Before,

SEKITAR 20 UNIT BANGUNAN GEDUNG P3A HIBAH JEPANG THN. 2004 DILAMTENG MANGKRAK, “APA YANG HARUS DIBANGGAKAN !?”

 

 

Tentang Koran Jokowi 4107 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan