22 MEI 1998 – 2021, “ADA DARAH DAN NYAWA RAKYAT DISITU, JANGAN LUPAKAN MEREKA !”

22 MEI 1998 – 2021, “ADA DARAH DAN NYAWA RAKYAT DISITU, JANGAN LUPAKAN MEREKA !”

KoranJokowi.com, Bandung : Sebuah basecamp di kawasan Kemang, Jakarta selatan terus disesaki para aktifis, saya yang diminta menjadi Kord.Komunikasi selalu hadir disana karena basecamp itu pun adalah kantor dimana saya bekerja. Saya ingat juga,  karena telephone/ hp takut ‘disadap’ komunikasi lebih banyak menggunakan handitalky.

Hampir 1 tahun belakangan kantor yang main-businessnya dibidang MICE – Meeting Incentive Convention & Exhibition milik ‘boss yang kemudian menjadi Ketua Panitia Anggaran DPRRI & Ketua salah satu Komisi DPRRI pada periode 2003-2004 ini memang disulap menjadi ‘basecamp aktifis lintas profesi, dsb. 

Awalnya saya bingung bagaimana bisa, namun berkat dorongan juga dari Executive Director – Rinaldo MT saya pun harus berbagi waktu dan enerji untuk itu sedangkan saat itu sedang pre-pare exhibition tingkat nasional dan segala ‘gimmick-nya. Untungnya ke-2 boss yang baik hati mau menambah honor diluar gaji pokok. Ahahahaha. Ah siyap,coss. “LENGSERKAN SUHARTO”

Saya melebur dengan para aktifis  dan para dosen/staf pengajar berbagai universitas terkemuka tanah air (yang kemudian sebagian menjadi legislatif, direksi bumn, dsb) .Konsep, strategi dsb terus progress mengikuti perkembangan waktu detik demi detik di seluruh ‘jaringan daerah’ khususnya diantara bulan Februari 1998.

Beberapa pertemuan gelap dilakukan, dalam arti gelap karena sengaja kantor ‘mengurangi’ nyala lampu agar tidak terdeteksi, sehingga kami kerap berlilin-ria. Juga peserta tidak boleh parkir kendaraan diarea kantor banyak diantara mereka harus parkir di KemChicks dsb. Maklum kantor kami itu memang tepat dipinggir jalan Kemang, pusat keramaian di Jakarta selatan nomor wahid, Kamulfase gerakan, ahahaha.

Hal menarik saat itu ,ada beberapa  hal yang menjadi sorotan disetiap pertemuan Medio akhir Februari 1998 saat itu, al;

1.Bocornya informasi jika Pres. Suharto akan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL) sekitar tgl.2-5 Mei 1998. BBM akan naik sebesar rata-rata 46,3 persen dan tarif listrik 60 persen.

-Bagi kami upaya ini sangat ‘gegabah’ apapun namanya karena dalam situasi yang tidak tepat dan pastinya akan diikuti adanya kenaikan harga sembako, tarif angkutan umum pun naik, dsb

2. Presiden  Soeharto rupanya menangkap bahwa akan ada gerakan besar nasional “LENGSERKAN SUHARTO” , maka melalui Menteri Dalam Negeri Hartono dan Menteri Penerangan Alwi Dahlan beliau mengatakan bahwa reformasi baru bisa dimulai tahun 2003. Bagi kami dan rakyat Indonesia ini adalah ‘tantangan sekaligus ledekan’

3.Saat itu adanya kenaikan suku bunga cukup tinggi 34-40%  yang merupakan kebijakan Presiden Suharto, yang awalnya berupaya agar para investor dapat menanamkan modalnya untuk mencegah ekonomi lebih buruk.Akan tetapi, kenaikan suku bunga tersebut ‘malah’ berdampak burung, penimbunan sembako dsb.

4.Kami mendapat ‘bocoran akan ada gerakan mahasiswa Medan militan antara tgl.2-10 Mei 1998 , walau pun bangga namun kami khawatir, karena kami mengenal karakter mahasiswa Medan itu sangat aktif dan anti kepada DPRRI/DPRD yang tidak mendegar suara mereka. Padahal mereka melakukan aksi hampir setiap hari dan sudah turun ke jalan bersama masyarakat untuk menuntut Reformasi di segala bidang. “Hati hati tersusupi provokator”, itu salah satu poin pertemuan, karena gerakan mahasswa Medan memang sudah tidak bisa lagi dibendung. “LENGSERKAN SUHARTO”

Saat itu Kota Medan terdiri atas 21 kecamatan dengan jumlah penduduk lebih dari 1,72 juta jiwa dan 20-27%-nya berasal dari etnis Tionghoa , ini yang kami waspadai. Jaringan pun diperluas untuk antisipasi, maka wajar saja jika banyak diantara mereka ‘ngungsi’ keluar Medan bahkan ke LN.

Dan, ‘Buumm…..Medan yang merupakan kota besar pertamalah  yang dilanda kerusuhan besar berkaitan dengan Reformasi. Mereka bergerak sejak 4-7 Mei 1998, dan benar dugaan kami sesudahnya ‘banyak provokator’ yang mengambil kesempatan disana, karena ‘para setan gundul itulah yang melakukan pembakaran, perusakan dan penjarahan terhadap toko-toko, bank, pasar, kendaraan  dsb.

Upaya ‘Setan gundul yang pro Presiden  Suharto berhasil mulus di Medan saat itu, mereka mau merubah profile gerakan “LENGSERKAN SUHARTO”menjadi “GERAKAN MAHASISWA ANARKIS”, sayangnya masyarakat Medan dan diseluruh belahan tanah air ini tidak percaya. Bahkan mereka bersama para mahasiswa dan aktifis ikut serta mengamankan Medan agar tidak hancur lebih parah lagi. Dan alhamdulillah, puji Tuhan, upaya itu berhasil.

Saya ingat Laptop dalam keriuhan itu , Laptop, camera digital, dan beberapa dokumen Exhibition saya hilang karena mobil Kijang saya  ‘dibobol setan gundul’ di parkir kantor , untungnya semua data , foto dsb tidak ada disana karena semua saya simpan di harddisc external dan saya simpan disebuah tempat, yang saya dan Allah saja yang tahu. AHahahah…. “LENGSERKAN SUHARTO”

(Red-01/Foto.ist)

-BERSAMBUNG-

Tentang Koran Jokowi 4106 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan