Ustad.Muhammad Fahnurizan S,Sos, “BERJUANG DENGAN KETERBATASAN DEMI ALLAH SWT & KE-70 SANTRINYA”

Ustad.Muhammad Fahnurizan S,Sos, “BERJUANG DENGAN KETERBATASAN DEMI ALLAH SWT & KE-70 SANTRINYA”

KoranJokowi.com, Pekanbaru, Riau : Sebagaimana pesan Pimp.Umum/Redaksi KoranJokowi.com agar kehadiran KoranJokowi.com di Prov. Riau mampu melahirkan ‘Kesebelasan NKRI Harga Mati”, telah kami upayakan diantaranya kami telah bersilahturahmi dengan Ombudsman, KIP, DPRD (F-Golkar), TNI (Danrem 031/Wrb) , Kapolda Riau, Lembaga Adat Melayu (LAN)  Riau, Penggawa Melayu Riau dan yang terakhir adalah  TNI AU (Lanud Roesman Norjadin Pekanbaru)  , berarti  sudah ‘8 pemain dari 11 yang diharapkan. ‘Hmm..

Dan  disela-sela mencari 3 pemain kesebelasan tersisa, kami merasa penting pula hadir dan bersilaturahmi  dengan Ustad.Muhammad Fahnurizan S,Sos, Pemilik yang sekaligus pendiri Majelis Dzikir Dan Thafidz Al-Quran yang beralamat di  Suka Jaya Tarai Bangun Kec. Tambang Kabupaten Kampar,Riau.

Dengan ke-70 santri Ustad  menjihadkan waktu dan ilmunya membantu anak-anak juga orang dewasa yang minim ilmu keagamaan untuk memperdalam ilmu agama dan Al-Quran. “Kita disini menerima siapa saja dan dari mana saja yang ingin menimba ilmu agama nya baik itu anak-anak atau pun orang dewasa,Sekarang ini lebih kurang 70 santri yang belajar disini dan Alhamdulillah masih bayak santri-santri yang lain yang mau belajar,Akan tetapi karna keterbatasan tempat mangkanya untuk sementara kami stop dulu”.Ujar Ustad.Fahnur.

Ditambahkannya bahwa Santri-santri yang menimba ilmu disana bukan hanya dari orang-orang yang tìdak mampu saja akan tetapi prioritas orang-orang yang minim ilmu agamanya. Dan semua biaya proses belajarnya Gratis tidak dipungut biaya sepeserpun.

Kepada Tim KoranJokowi.com(Alex,Endra,Johan) Ustad. Fahnur sapaannya berharap ada dermawan atau donatur yang mau perduli atas  pembangunan pondok disana lebih maksimal baik dalam fasilitas dan kualitasnya. Masih kata Ustad, lahan seluas 20 X 60 meter ini masih dipinjamkan dari dermawan.

Saat pamit meninggalkan lokasi, dada ini bergemuruh , malu rasanya kepada Ustad Fahnur yang telah  mempertaruhkan waktu dan ilmunya untuk orang lain, sedangkan kami apalah.

.
(Endra.Alex.Johan)