Kabar Kalimantan (39), “Dokter  Rubini Natawisastra Putra Sunda Gugur Di Kalimantan Barat”

Kabar Kalimantan (39),

“Dokter  Rubini Natawisastra Putra Sunda Gugur Di Kalimantan Barat”

Koranjokowi.com, Profil:

Teman teman ada yang kita lupakan, Senin 7 November 2022 di Istana Negara Jakarta merupakan momen yang bersejarah bagi masyarakat Kalimantan Barat. Perjuangan yang tak sia – sia walaupun membutuhkan waktu yang cukup lama.

Pemerintah Republik Indonesia melalui Presiden Ir. Joko Widodo menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada 5 tokoh dari berbagai daerah yang telah berjasa bagi bangsa dan negara, dimana salah satunya berasal dari Kalimantan Barat yakni Almarhum dr. R. Rubini Natawisastra   sebagaimana  Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 96/TK/Tahun 2022 yang ditetapkan pada tanggal 3 November 2022.

Profil dr Raden Rubini Natawisastra: Dokter Aktivis Penerima Gelar Pahlawan Nasional

Dokter Rubini, seorang menak atau bangsawan Sunda lahir di Bandung pada tanggal 31 Agustus 1906, merupakan anak pasangan dari Ni Raden Endung Lengkamirah dan Raden Natawisastra, yang ditugaskan ke Pontianak, Kalimantan Barat pada 1934 sebagai dokter pemerintah di Rumah Sakit Militer.

Selanjutnya ditugaskan juga rumah sakit swasta milik Misi Katolik (Rooms Katholieke Ziekenhuis) Rumah Sakit Sungai Jawi yang sekarang bernama Rumah Sakit Santo Antonius juga aktif membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan pelayanan kesehatan dan pengobatan, bahkan kerap melayani masyarakat yang miskin sampai menyusuri bantaran Sungai Kapuas.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dr Rubini melayani tanpa memandang perbedaan strata sosial, suku, agama dan gender. Termasuk para perempuan dan anak-anak korban kekerasan yang dilakukan oleh tentara pendudukan Jepang 

Selain menjalankan tugasnya sebagai tenaga kesehatan, dr Rubini juga bergabung secara aktif dalam organisasi kemasyarakatan berhaluan politik Partai Indonesia Raya yang mempunyai landasan nasionalisme dan menentang penjajahan serta menuntut kemerdekaan Kalimantan Barat menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Istri dr Rubini yaitu nyonya Amalia Rubini sangat mendukung dan membantu pekerjaan mulia yang dilakukan suaminya sebagai tenaga kesehatan dan orang yang sedang berjuang menentang penjajahan Jepang untuk kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Profil dr Rubini Natawisastra, Bergelar Pahlawan Nasional di 2022

Nyonya Amalia aktif di gerakan Palang Merah dan juga Ketua Perkumpulan Istri Indonesia (PII) cabang Pontianak. PII merupakan salah satu anggota dari Perserikatan Perkumpulan Istri Indonesia (PPII) yang tahun 1935 berganti nama Kongres Perempuan Indonesia dan tahun 1946 menjadi Kowani.

Pada tahun 1944 terjadi pembunuhan masal pada rakyat, kaum terdidik dan tokoh masyarakat dari berbagai suku dan ras yang dilakukan oleh tentara pendudukan Jepang di Kalimantan Barat dan puncaknya menurut sejarah pada tanggal 28 Juni 1944.

Puluhan ribu orang dibunuh secara kejam dan keji, termasuk dr Rubini Natawisastara dan istri Amalia Rubini karena dianggap telah melakukan perlawanan terhadap Jepang dan jenazah mereka kemudian dimakamkan di Makam Juang Mandor.

Foto

Sejak tahun 2007 sampai sekarang setiap tanggal 28 Juni oleh Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Barat diperingati sebagai Hari Berkabung Daerah Kalimantan Barat sebagai bentuk penghormatan dan mengenang kepada mereka yang gugur, dan juga agar peristiwa seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi di bumi Indonesia tercinta.

‘RIP

(Asiong/Foto.ist)

Lainnya,

Melawan Lupa (148), ” TRAGEDI MANGKOK MERAH BUKAN SEKEDAR MANGKOK BIASA “

Melawan Lupa (100), ” LIM BAK MENG, SPIONASE DAYAK KALBAR YANG TERLUPAKAN ? “

Pilpres 2024 (154), ” RELAWAN JOKOWI-AHOK TURUN GUNUNG DAN MENGAWAL GANJAR, ‘GASKEUN !”

Tentang RedaksiKJ 3811 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan