
MILLENIAL FUNWALK – MOELDOKO CENTER
KoranJokowi.com, Bandung: Peneliti Copenhagen City Heart Study dan Rumah Sakit Frederiksberg di Denmark, Jacob Marott mengatakan jogging atau pun ‘jalan sehat yang dilakukan 2- 3 kali dalam seminggu sudah baik untuk kesehatan, jika berlebihan malah mungkin tidak terlalu baik manfaatnya. Idealnya karena rutinitas dapat dilakukan 1-2,4 jam / minggu dengan tidak lebih dari tiga kali /minggu dengan jarak yang dapat diatur kemudian/bertahap. Pastinya akan lebih berarti jika bersama orang orang terdekat/terkasihi
Mungkin ini juga yang melatar-belakangi acara “Milenial Fun Walk”, yang akan dilaksanakan setiap Sabtu pagi di GBK Jakarta oleh teman teman Moeldoko Center (MC)
“Selain mengajak sehat bersama di masa pandemi ini kita dapat memperkuat tali persahabatan kita dan yang pasti kita menambah teman dan wawasan, sambil Jalan ngobrol menampung & mengeksekusi inspirasi para Milenial Juga menggali potensi Milenial, sesuai salah satu Misi kami. Dijamin seru, ada product2 menarik dan timbang smart digital bisa tau 13 indikasi tubuh mu”, demikian Trisya Suherman (Icha)
Pemilihan Gelora Bung Karno (GBK) sebagai pusat kegiatan dikarenakan memang lokasinya strategis, terbuka, pusat aktifitas komunitas olah-raga, parkir luas dan pastinya banyak yang jualan ‘cemilan cepuluh disana.
Sabtu lalu (9/10) telah dimulai dengan kehadiran dan partisipasi sekitar 15 orang, yaitu : Icha, Sofie Warbung, Dessy
, Albert, Farhan, Fajar, Nadirah, Habil, Dessy Murthy, Fafau, Vivie, Dedy, Erdina, Mawar , Tyara, dsb
Studi WHO pada faktor-faktor risiko menyatakan bahwa gaya hidup duduk terus menerus dalam bekerja adalah 1 dari 10 penyebab kematian dan kecacatan di dunia. Lebih dari dua juta kematian setiap tahun disebabkan oleh kurangnya bergerak/aktivitas fisik. Pada kebanyakan negara diseluruh dunia antara 60% hingga 85% orang dewasa tidak cukup beraktivitas fisik untuk memelihara fisik mereka. Tahun 2020 diperkirakan penyakit tidak menular menjadi penyebab 73% kematian dan 60% beban penyakit global. Demikian juga hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), proporsi penyakit kardiovaskuler meningkat dari tahun ke tahun sebagai akibat kematian; 5,9% tahun 1975, 9,1% tahun 1986, dan pada tahun 1995 sebesar 19%.
Telah diketahui bahwa kegiatan olahraga dapat mengurangi risiko terhadap penyakit tidak menular, sehingga dengan demikian WHO mengajak masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik termasuk olahraga guna meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran yang pada akhirnya akan meningkatkan produktifitas kerja dan kualitas sumberdaya manusia.
Olahraga itu sendiri dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu aerobik dan anaerobik. Aerobik adalah olahraga yang dilakukan secara terus menerus dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh, misalnya jogging, senam, renang, dan bersepeda. Sedangkan anaerobik adalah olahraga yang kebutuhan oksigennya tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh tubuh, misalnya angkat besi, tenis lapangan dan bulu tangkis.
“Milenial Fun Walk”,
Bravo !
(Red-01/Rahma-Foto.ist)
3 Trackbacks / Pingbacks