Trisya Suherman – Ketum Moeldoko Center & Yayasan Global CEO Indonesia, " MOELDOKO CENTER, BEDAH RUMAH & AFFECTIVE EMPATHY "

Trisya Suherman – Ketum Moeldoko Center & Yayasan Global CEO Indonesia, ” MOELDOKO CENTER, BEDAH RUMAH & AFFECTIVE EMPATHY “

KoranJokowi.com, Jakarta : Empati adalah suatu kemampuan untuk merasakan keadaan emosional atau pikiran orang lain yang menciptakan keinginan untuk menyelesaikan masalah dan menolong sesama. Bagaimana kita ikut merasakan/memahami dan berbagi perasaan, mengambil perspektif orang lain, dan mencoba menyelesaikan masalah orang lain. Empati merupakan kondisi mental seseorang yang cukup mendalam sehingga mampu mengetahui dan merasakan perasaan atau pikiran orang lain.

Kata “empati” diadaptasi dari bahasa Inggris “empathy” yang ditemukan oleh E. B. Titchener pada tahun 1909. Kata empathy sendiri merupakan terjemahan bahasa Jerman, yaitu “Einfühlungsvermögen” yang secara harfiah artinya “memasuki perasaan orang lain”.

Banyak cara ber-empathy, dan Moeldoko Center melakukan empathy-nya melalui BEDAH RUMAH milik Ibu Sumamah Usia 70 th yang hidup sebatang kara dan bedah rumah Ibu Astiah/Ciot usia 65 th hidup berdua dengan putrinya yang dalam keadaan sakit ODGJ yg berusia 32 th.

Kedua lokasi berdekatan yaitu Di jalan raya Serang – Tunjung Teja KM. 3.5 Kp. Caringin Lebak RT 20 RW 05 Desa Tunjung Teja Kecamatan Tunjung Teja Kabupaten Serang Provinsi Banten.

Kunjungan dan pemberian sembako dan obat-obatan kepada mereka dipimpin oleh Trisya Suherman (Icha) – Ketua Umum Moeldoko Center & Yayasan Global CEO Indonesia yang didampingi Bahrul Ulum – Divisi Hubungan Organisasi Eksternal sekaligus penanggungjawab pelaksana kegiatan.

Dan Alhamdulillah, puji Tuhan, semua terlaksana dimulai Kamis tanggal 11 November 2021 lalu, ‘Mba Icha’ panggilan akrab kami beserta jajarannya mengunjungi tempat lokasi bedah rumah ibu Sumamah yang berlokasi di Serang Banten. Kalau pun terlihat lelah karena perjalanan, namun Mba Icha turun langsung memimpin dan mengorganisasikan semua dengan cermat dan detil bahkan pekerja diberikan waktu sesegera mungkin yaitu 15 hari kerja setiap unit rumah harus selesai.

“Ini bentuk Empathy dari Moeldoko Center, kami hanya ingin berbagi dengan mereka. Kami ingin membuat yang terbaik, semoga bermanfaat. Saat, kunjungan awal tim, kami melihat putri ibu Ciot dengan kondisi Gangguan kejiwaan dari SD tidak pernah mau keluar rumah , saat kami datang Putri tsb sedang terbaring di lantai, lalu kami lapor kepada Kemenkes RI, untuk di tangani segera dan semua kemudian tertangani dengan cepat. Kami mewakili
Moeldoko center mengucapkan terima kasih kepada Bpk Maxi – Dirjen Kemenkes RI beserta Jajarannya, karena bertindak cepat (tidak lebih dari 48jam) untuk membantu mengekuasi dan memberikan perawatan yang layak kepada putri Bu Ciot., demikian Mba Icha saat dihubungi melalui seluler (20/11).

Sebelum kegiatan itu, masih kata Mba Icha. Rombongan terlebih dahulu melakukan Penjemputan dan Evakuasi putri dari ibu Ciot yang menderita ODGJ pada hari Sabtu tanggal 13 November 2021 didampingi tim puskesmas Tunjung Teja , Kapolsek Tunjung Teja, Bapak Camat Tunjung Teja , Kepala Desa Tunjung Teja dsb.

Empathy adalah bagian terkecil sebagaimana yang diajarkan alm.Presiden Sukarno , Presiden Jokowi dan Kastaf Presiden RI – Jenderal TNI Moeldoko akan ‘gotong-royong , Empathy Moeldoko Center ini dalam teori Thomas F. Mader dan Diane C Mader disebut sebagai bagian dari teori ‘Affective Empathy, empati emosional, yaitu empati yang membuat seseorang dapat merasakan dan menanggapi emosi orang lain. Seseorang yang memiliki empati jenis ini akan sangat sensitif dengan sekitarnya dan sulit membatasi diri untuk tidak terlibat dan membantu orang lain yang membutuhkan atas sesuatu hal.

Sukses selalu !

(Red-01/Foto.ist)