
MENGAPA PRESIDEN JOKOWI MEMINTA JENDERAL MOELDOKO URUS GARAM !?
KoranJokowi.com, Bandung : Teman teman Relawan Jokowi, Garam adalah produk industri kimia dasar Chlor Alkali yang terdiri dari garam konsumsi dan garam industri (Kementerian Perindustrian, 2014). Garam konsumsi merupakan garam yang digunakan untuk konsumsi atau dapat diolah menjadi garam rumah tangga dan garam diet untuk konsumsi masyarakat. Sedangkan, Garam industri adalah garam yang digunakan sebagai bahan baki /penolong pada proses produksi.
Kami, Relawan Jokowi, kembali tersenyum geli disaat Presiden Jokowi ‘ujug-ujug memerintahkan Kepala Staf Kepresidenan RI – Jenderal TNI Dr. Moeldoko segera mencari solusi atas berbagai persoalan garam rakyat. Baik ketersediaan maupun harganya yang terus ‘anjlok dan menyiksa petani garam.
Kami, Relawan Jokowi , KoranJokowi juga tidak ingin berspekulasi bahwa ada rantai kinerja di kementerian dan instansi terkait yang ‘putus bahkan kusut dalam hal produksi dan garam nasional kita ini.
Yang kami catat, kebutuhan garam nasional mencapaimin 4.464.670 ton/tahun, sedangkan produksi nasional hanya 2.327.078 ton, sehingga kita minus > 2.137.592 ton. Kemudian kita ‘terbuai’ dengan kebiasaan ‘import garam’, ahahahah.
Kekurangan nasional yang ditutup dengan mengimpor garam dari beberapa negara. Namun di sisi lain, masih banyak juga produksi garam rakyat yang tidak terserap sehingga membuat harga garam anjlok. Dalam hal ini, Presiden Jokowi ‘gusar dan gemas’, maka Jenderal Moeldoko pun diminta ‘turun gunung. Ahahahah..
Diantara negara pengimport itu hingga data kami tahun 2019-2020 lalu, yaitu : Australia1 869 684.2, India 719 550.4, Tiongkok 568, Denmark 496.2, Selandia Baru 4 052.4, Jerman 243 ton, Singapura 229.3, Lainnya 573.8, TOTAL 2 595 397/ton
Ogh ya, didata importir diatas dapat kita lihat apa yang selama ini ‘di-nyinyirkan’ bahwa Tiongkok mendominasi terjawab sudah ya, jadi AUSTRALIA – lah yang terbanyak. ‘Catet, bukan Aseng ya, Ahahaha…
Presiden Jokowi melihat ‘benang kusut ini tidak dapat dibiarkan terus menerus , ibarat tumor ini harus dipotong / amputasi, apalagi mimpi tercapainya SWA-SEMBADA GARAM , khususnya dalam peningkatan kualitas dan kuantitas garam sangatlah diperlukan.
Presiden Jokowi tidak ‘neko-neko pastinya, maka beliau meminta Jenderal Moeldoko untuk turun, mengurai benang kusut sambil mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap garam impor dengan ‘strategi kampung, strategi sederhana saja, yaitu : optimalisasi intensifikasi lahan, ekstensifikasi lahan, dan peningkatan kualitas garam rakyat
…….. Jadi bagaimana mau mengejar target menuju 3,2 juta ton untuk Swasembada Garam Nasional, yang ‘remeh – temeh pun harus Presiden Jokowi yang turun…….
Kacaunya harga garam yang semakin ‘anjlok dari waktu kewaktu seolah didiamkan, dinikmati. Idealnya menurut Presiden Jokowi harga garam itu antara Rp.500 – 700/kg namun dibanyak daerah yang terjadi adalah Rp 100 – 200/Kg
Kami tidak perlu pertanyakan bagaimana langkah dan kinerja kementerian/instansi terkait Garam Nasional selama ini, takut ada yang ‘strooke.
Ahahaha…
(Red-01/Foto.ist)
4 Trackbacks / Pingbacks