
Indonesia Tangguh – (16), CATATAN DAN KENANGAN DELEGASI INDONESIA DALAM ACARA ASEAN WEEK 14- 16JUNI 2019, (SERI KE 5)
KoranJokowi.com, Jakarta : Dalam seri ke4 teks terahkir: karena mereka sudah mendapat fotocopy semua dokumen delegasi, tidak perlu lagi fotocopynya. Bersambung ke seri ke 5, “ Gadis Korea bangga di dandani ala Indonesia.” Delegasi Idonesia didampingi seorang gadis Korea, mahasiswi jurusan study Indonesia yang sudah fasih ber Bahasa Indonesia. Sejak pagi hari kenang ketua rombongan ,ia sudah datang kepada kami ke hotel, mengecek apakah kami sudah serapan? Sampai kami masuk ke kamar masing-masing, Ia baru pulang. Pelayanannya yang total kepada kami ujar Aldentua sunggh membantu delegasi. Dialah yang Bernama Kim Nae Jeong, alias Ting-ting.
Ketika selesai pertunjukan hari terakhir lanjutnya, diruang persiapan atau tenda disamping panggung, kami mengucapkan terimakasih dengan memberikan ulos khiusus untuk Wanita , tali-tali dan ikat pinggang berbahan ulos sebagai penghargaan dan Terima kasih kami yang sudah melayani kami selama acara Asean Week di Seoul. Kami mendandani ala Indonesia seperti boru Batak ( Wanita Batak-red).Kami mendaulatnya untuk difoto sendiri , tetapi Ia malu-malu. Akhirnya kami berfoto Bersama .Namun ia tersenyum dan bahkan tertawa melihat dirinya di dalam foto dengan dandanan ala Wanita Batak Indonesia.
Kim Nae Jeong dengan bangga menyebarkan fotonya kepada teman-teman mahasiswanya yang menjadi pendamping tim delegasi Asean Week dan juga temannya sekampus. Kami tanya Apa kesannya mendampingi delegasi Indonesia? Ya jawab sangat senang. Kenapa ? tanya lagi, Karena delegasi Indonesia terdiri dari remaja dan pemuda. Ting-ting salut pada delegasi Indonesia, karena remaja dan para pemuda mau belajar dan membawa music etnik daerahnya ditengah arus globalisasi sekarang ini.
Satu hal lagi kata Kim Nae Jeong, alias Ting-ting tentang disiplin. Biasanya lanjut Ting-ting anak seumuran para anggota delegasi ini sulit diatur, tetapi anak-anak ini relative mudah diatur.Permainan mereka bagus walaupun masih remaja dan keren puji Tingting.Anak-anak delegasi Indonesia berjingkrak-jingkrak kata dia. Ia punya rencana datang ke Indonesia untuk kunjungan dan riset tentang Indonesia. Kami berjanji akan menyambutnya dengan hati kata ketua delegasi.Terkadang saya berpikr , melihat gaya anak-anak muda kita zaman sekarang yang seakan lupa diri dengan identitas dan kearifan lokal daerahnya.
Gadis Korea Kim Nao Jeong mengajarkan satu hal. Ia bangga didandani ala boru Batak( Wanita Batak).Ia memuji para remaja dan pemuda yang mencintai music dan budaya daerah yang menjadi budaya bangsanya sendiri. Salah satu kemajuan Korea ungkap Aldentua yang pernah menangani kasus transmigrasi Polri di Lampung tahun 1992 ini, dengan budaya K-Pop nya yag seakan akan menjajah budaya antar bangsa perlu dikaji dan dipelajari. Orang berbudaya yang menghargai warisan budayanya akan melahirkan generasi yang berkarakter dan berbudaya .
Orang berkarakter dan berbudaya bangsanya tidak akan mudah diombang-ambingkan arus globalisasi. Anak muda Korea dengan kemajuan budayanya yang sangat digandrungi di Indonesia melalui drama Korea dan bandPopnya yang banyak fannnya di Indonesia ternyata bangga juga Ketika kami dandani ala Indonesia. Salah satu yang menarik dan mengharukan kata ketua delegasi adalah pernyataan dan kesannya, “ Aku bangga melihat remaja dan anak muda delegasi Indonesia yang mau belajar dan menekuni sekaligus mencintai music dan budaya bangsanya” . Penampilannya luar biasa untuk seumuran mereka dipentas besar seperti ini “ puji Ting-ting.
Harapan kita anak muda bangsa ini juga bisa menghargaim music etnik dan budaya bangsa yang telah diwariskan nenek moyang kita dari sejak dahulu. Harap Aldenta. “Jangan punah dulu baru kita cari” lihatlah gadis Korea kata dia Kim Nai Jeong mahasiswi jurusan studi Indonesia , pendamping tim delegasi Indonesia selama ASEN WEEK , Seoul 2019.Ia bangga pada remaja dan anak muda kita yng membawkan music etnik dan budaya daerah berupa Tor-tor dan Gondang Batak yang mewakili Indonesia di Pentas dunia Asean Week yang disenangi penoton Korea. Sebuah pelajaran berharga yang patut kita renungkan : bagaimana kita menanamkan cinta Indonesia melalui musik etnik dan budaya daerah kita sebagai identitas bangsa Indonesia tutupnya.( Ring-o/Foto.ist)

Lainnya,
2 Trackbacks / Pingbacks