ADA SRIKANDI DI AIRNAV INDONESIA, NAMANYA POLANA B.PRAMESTI.
KoranJokowi.com, Jakarta : Tanpa banyak yang tahu, sejak 21/1 lalu terjadi perubahan Direksi AirNav Indonesia (Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia), ada pun susunan Direksi yang baru yaitu, Direktur Utama: ir.Polana B Pramesti Msc, Direktur Operasi: Mokhammad Khatim Direktur Teknik: Ahmad Nurdin Aulia Direktur Keselamatan, Keamanan dan Standardisasi: Bambang Rianto Direktur SDM dan Umum: Bagus Sunjoyo Direktur Keuangan: Hendroyono.
Yang menjdi atensi adalah dengan masuknya nama Ir.Polana B. Pramesti Msc sebagai Direktur Utama, yang sebelumnya beliau adalah Direktur Jenderal Perhubungan Udara.
TAK KENAL MAKA TAK SAYANG
Sejalan dengan masa purna bakti sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang jatuh pada 1 Desember 2021, Ir. Polana B. Pramesti M.Sc juga mengakhiri masa tugasnya sebagai Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan. Jabatan Kepala BPTJ diemban Polana sejak tanggal 28 Januari 2020 menggantikan Ir. Bambang Prihartono, MSc
Polana memimpin BPTJ pada masa yang sangat krusial yaitu saat BPTJ sedang dalam posisi mengejar berbagai kegiatan mendesak dalam rangka implementasi Perpres 55 tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ). Namun demikian pada saat bersamaan datang musibah pandemi covid-19 yang menyebabkan perubahan mendasar di berbagai sektor kehidupan yang belum pernah dialami sebelumnya. Kondisi demikian menyebabkan terjadinya berbagai perubahan lingkungan strategis yang juga berpengaruh besar terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi BPTJ. Pada akhirnya harus dilakukan perubahan strategis dan skala prioritas dalam pelaksanaan tugas BPTJ menyesuaikan kondisi yang terjadi.
BPTJ pada masa kepemimpinan Polana meski di tengah situasi pandemi covid-19, justru sempat merealisasikan kebijakan penting yaitu subsidi angkutan umum massal dari Pemerintah Pusat untuk wilayah Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) dalam bentuk skema Buy The Service (BTS). Kebijakan yang diimplementasikan di Kota Bogor sebagai pilot project tersebut berhasil menghadirkan layanan angkutan umum massal dengan konsep Bus Rapid Transit (BRT) bernama BISKITA Trans Pakuan, yang diluncurkan pada 2 November 2021 lalu, dsb.
Keberhasilan atas semua ini menurut Polana sederhana saja, KORDINASI. “Alhamdulilah langkah kebijakan yang harus kami lakukan dapat terlaksana, meski tentunya di sana sini tetap ada kekurangan dan keterbatasan, semuanya itu karena koordinasi dan kerjasama yang baik diantara para pemangku kepentingan,” ujar Polana kepada Pers.
Polana lahir di Jakarta, 2 November 1961 dan merupakan lulusan S1 Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung dan S2 Master transportasi di Universitas yang sama. Dia pernah menerima sejumlah penghargaan seperti Satya Lancana 10 Tahun, Satya Lancana 20 Tahun dan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia.
DIRUT PERTAMA WANITA AIRNAV INDONESIA
Dengan jabatan barunya ini, Polana menjadi sosok Dirut wanita pertama dalam sejarah AirNav Indonesia. Tentu hal ini menjadi spesial bagi perusahaan yang belum genap 10 tahun tersebut. Meski begitu, Polana bukanlah orang yang awam dengan dunia penerbangan. Dia memulai karirnya sebagai Kasubdit Prasarana Bandara Direktorat Bandar Udara. Dia bahkan pernah menjadi Direktur Teknik di PT Angkasa Pura I sebelum akhirnya kembali ke Kementerian Perhubungan dengan menjadi Direktur Navigasi Penerbangan. Polana juga kemudian ditunjuk oleh Menteri Perhubungan sebagai Direktur Jenderal Perhubungan Udara.
‘Sukses dan selamat bertugas bu Srikandi !
(Red-01/Foto.ist)
Be the first to comment