
Kabar Jatim (32),
Asal mula Dusun “Tunggul”,
Desa Tunggorono, dan Pohon Langka Berkhasiat
KoranJokowi.com, Jombang Jawa Timur :
Berawal dari Sebuah petilasan di Dusun Tunggul, Desa Tunggorono, Kecamatan/ Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang dipercaya menjadi tempat singgah seorang tokoh sakti yang membabat alas Dusun Tunggul. Tokoh tersebut bernama Eyang Tunggul Manik. sehingga petilasan tersebut dijadikan ‘tetenger’ atau tonggak asal-usul berdirinya nama sebuah dusun setempat. petilasan ini disakralkan warga setempat sebagai lokasi untuk uri-uri atau mengingat sejarah.
petilasan Eyang Tunggul Manik, di area tersebut terdapat sejumlah pohon yang di bagian tertentu dibungkus kain motif kotak warna hitam putih. Satu pohon di antaranya, disebut-sebut sudah langka. Dari bentuknya, pohon itu cukup unik karena tidak tumbuh satu batang. Melainkan banyak batang di dalam satu area. Sedangkan ranting melebar dan daunnya sangat lebat. karena lebatnya, pohon ini mampu menaungi cungkup petilasan tersebut.
Berdasarkan keterangan Juru kunci petilasan, Sunyoto (74) mengatakan pohon langka tersebut bernama pohon Wau. Selain langka, pohon ini dipercaya memiliki khasiat menyembuhkan penyakit, seperti pegal linu hingga bisa menentramkan hati seseorang yang sedang galau. ‘ Wallahualam bishowab.
Dikatakan Mbah Sunyoto, pohon tersebut sudah ada sejak dirinya masih kecil. Dia mengaku mulai tahu pohon langka tersebut sudah tumbuh besar sejak tahun 1967. Mbah Sunyoto mengatakan, berdasarkan informasi yang dia terima, pohon tersebut dibawa dan ditanam Eyang Tunggul Manik, saat beristirahat di lokasi ini.
“Waktu itu, Eyang Tunggul Manik beristirahat di sini dengan membawa pohon Wau ini, istirahat setelah babat alas,” tuturnya.
Soal khasiat pohon tersebut, Mbah Sunyoto mengatakan, tidak sembarangan memetik daun atau rantingnya begitu saja. Menurutnya, ada tata cara khusus agar khasiat tersebut bisa dirasakan, yakni melakukan sejumlah ritual. “Ada tata caranya sendiri, untuk ritual. Istilahnya meminta izin kepada Eyang Tunggul Manik untuk mengambil daun wau itu. kondisi badan harus bersuci dulu. Nanti kami yang membimbing,”
Kalau ritual tersebut sudah dilakukan, kemudian daun pohon tersebut bisa dipetik dan digosokkan ke bagian badan yang terasa sakit. “Tetapi ini hanya sebagai perantara atau sarana. kalau memohon kesembuhan harus tetap kepada Allah SWT,” tandasnya.
Ditanya khasiat untuk penyakit apa saja, Mbah Sunyoto menjawab untuk semua penyakit. Namun sejauh ini, pengalamannya membimbing orang lain, sangat manjur untuk sakit pegal linu.
Tapi ada juga warga yang berkunjung ke petilasan ini meminta menyembuhkan penyakit lainnya, seperti juga sakit hati,” ungkapnya. Dia juga mengatakan, “Banyak yang berhasil sembuh dengan perantara daun Wau. Tidak hanya warga Jombang sendiri, banyak juga warga lain dari luar kota Jombang yang datang ke petilasan Eyang Tunggul Manik ini. Seperti dari Surabaya, Sidoarjo, Bandung dan lainnya. Karena petilasan ini disakralkan Mbah Nyoto menyarankan agar warga yang datang ke petilasan Eyang Tunggul Manik ini dalam kondisi suci. tidak sedang haid, junub dan sudah wudlu,” jawabnya.
Selain itu, dia berharap agar pengunjung tetap harus menghormati, selain dalam kondisi suci juga tenang alias tidak gaduh saat berada di area petilasan, baik di luar gapura apalagi kalau sudah masuk gapura. Dikatakan, beberapa kejadian aneh kerapkali terjadi karena kegaduhan.
pungkasnya.
(Yusuf/Foto.ist)
Lainnya,
Kabar Jatim (31), MSAT, PUTRA KYAI TERNAMA DI JOMBANG DIJEMPUT PAKSA POLDA JATIM – KORAN JOKOWI
1 Trackback / Pingback