DIA MENJADI ‘THE IRON LADY’ KARENA NASIONALISME, “KENAPA MALU DITIRU !?”

DIA MENJADI ‘THE IRON LADY’ KARENA NASIONALISME, “KENAPA MALU DITIRU !?”

KoranJokowi.com, Bandung : Apapun diatas bumi yang kita pijak ini dalam sejarahnya pernah punya ‘The Iron Lady‘, atau ‘Wanita Besi‘ . Bernama Margaret Hilda Robert yang kemudian populer dengan nama Margaret Thatcher kelahiran 13 oktober 1925 di lincolnsihre, Inggris. Saat kuliah di Universitas Oxford melalui beasiswa yang ia dapat di fak. Kimia Somerville College, Universitas Oxford. Disitulah dia mulai aktif sebagai aktifis bahkan kemudian menjadi Presiden Asosiasi Konservatif Oxford di tahun 1946 ketajamannya dalam politik demikian diperhitungkan.
Di tahun 1949, dia menjadi anggota partai konservatif di wilayah Dartford, dalam usia 34 tahun, bahkan Ia terpilih sebagai legislator terbaik dan menempati rangking pertama dalam parlemen Inggris.

Menteri pendidikan pun ia tempati, tidak puas disana, saat Partai Konservatif menang dalam pemilu di tahun 1979 dia pun didapuk menjadi Perdana Menteri Inggris, juga Perdana Menteri inggris Wanita pertama dan satu-satunya di Inggris.


Langkah pertamanya adalah memimpin Inggris melawan Argentina dalam perang Falklands atau kemudian dikenal dengan ‘Perang Malvinas’, di tahun 1982 yang terjadi hampir 2 bulan lamanya memperebutkan Kepulauan Falkland dan Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan penghasil minyak millik Inggris. Namun, Argentina saat itu mengklaim dirinya sebagai pemilik sah dari kepulauan Falkland, termasuk Pulau Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan, karena jarak pulau yang berdekatan dengannya +/- 1200 mil. Ahahaha.

Militer Argentina periode Pada 19 Maret 1982 dibawah pimpinan di bawah pimpinan Leopoldo Galtieri, mengerahkan lebih dari 40.000 tentaranya dengan dukungan lebih dari 30 kapal perang, Wanita besi itu pun membalas dengan mengirimkan 20 kapal perang, 8 kapal amfibi, 7000 Marinir, 40 kapal logistik dari Pasukan Tambahan Angkatan Laut Kerajaan dan Angkatan Laut Perdagangan, 15.000 orang tentara darat.
Perang Malvinas dominan perang laut, Argentina mengklaim telah menghancurkan sekitar 75 % dari kapal-kapal Inggris dengan bom. Inggris pun mengklaim berhasil menghancurkan lebih dari setengah 134 pesawat tempur Argentina. Perang Malvinas cukup banyak memakan korban,di Inggris 258 tewas, 777 terluka dan 59 tertangkap. Di pihak Argentina, 649 tewas, 1.068 terluka dan 11.313 tertangkap. Perang diakhiri dengan menyerahnya Argentina pada 14 Juni 1982


Si Wanita Besi ini, apapun, dia kagum, karena siapa yang akan mengira bahwa Argentina, menantang Inggris yang memiliki kemampuan nuklir, anggota Dewan Keamanan PBB dan NATO harus berperang dengan Argentina.
Publik dunia tercenggang karena telah lahir seorang pemimpin dunia wanita yang tegas, berani dan konsisten; yang teguh pada prinsip, dan tidak tergoyahkan kalau pun kerap berseberangan dengan para penasehat dsb. Bahkan jauh hari sebelum pecah Perang Malvinas , dia tidak perduli saat Presiden AS – Ronald Reagan memintanya jangan berperang dengan Argentina yang saat itu sama – sama sedang mengalami keterpurukan ekonomi dan pengangguran yang tinggi. Ahahahah….


Yang jelas Kemenangan Inggris dalam perang tersebut kemudian membuat Margaret Thatcher terpilih kembali sebagai Perdana Menteri dalam pemilu kedua di tahun 1983 sehingga genap menjabat sejak tahun 1979–1990.

Tuhan kemudian menetapkan lain, bagi lawan politiknya kebijakan pajak Margaret Thatcher mereka anggap selalu  merugikan maka terciptalah kerusuhan-kerusuhan, dan yang  paling serius terjadi pada tahun 1990 di Trafalgar Square, London. Dia pun mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri pada tahun 1990 untuk menghentikan semua itu dengan kekhawatiran akan terjadi perang saudara, pro dan kontra fanatisme  ‘The Iron Lady

Setelah mengundurkan diri sebagai perdana menteri, namun dia tetap menjadi Anggota Parlemen dan duduk di backbench hingga 1992 yang kerap mengkritisi kebijakan penggantinya. Dia meninggal di London, pada 8 April 2013 setelah menderita stroke. Beberapa catatan tentang The Iron Lady Pasca Falkand War bagi KoranJokowi.com, al;

1.Selama menjabat 11 tahun -jabatan terlama PM Inggris- Thatcher kerap cekcok dengan Uni Eropa, karena dia menyetujui dikembalikannya Hong Kong pada China setelah 156 tahun,

2.Terjalinnya hubungan yang lebih baik dengan Presiden AS Ronald Reagan pada Perang Dingin dalam melawan komunisme dan blok Timur. Namun di sisi lain, Thatcher bersahabat dengan pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev dan menyebutnya pria yang bisa diandalkan.

3.Thatcher menjadi pelopor reformasi radikal di Inggris. Prinsip ekonominya yang mengedepankan kompetisi, kepemilikan swasta, dan kemandirian, disebut pengamat dengan nama Thatcherisme

4.Salah satu kebijakannya yang kontroversial adalah menjual perusahaan-perusahaan vital milik negara ke swasta. Di antaranya adalah perusahaan gas, minyak, besi, telepon, bandara, dan maskapai penerbangan. Menurutnya, kepemilikan oleh negara membuat industri menurun dan pemasukan pajak berkurang. ‘Ahahahah.

5.Kalau pun dia sudah ‘pensiun, namun menjadi saksi mata saat September 1995, Argentina dan Inggris menandatangani suatu perjanjian untuk meningkatkan eksplorasi minyak dan gas di Atlantik Barat Daya, dan perjanjian ekonomi dan militer lainnya.

Julukannya sebgai ‘The Iron Lady’ atau Si wanita Besi diberikan oleh seorang wartawan militer bernama Kapten Yuri Gavrilov yang berasal dari Rusia. Julukan itu jauuh sebelum Perang Malvinas 1982, dan muncul pertama kali di harian Red Star pada tahun 1976 karena konsistensi Margaret Thatcher dalam menentang komunisme dalam Uni Soviet.

Apapun, untuk sebuah sikap nasionalisme Wanita Besi itu, saya pribadi ‘angkat dua jempol ! ,RIP …(Red-01//Foto.ist)

 

Check it dot,

 

Tentang RedaksiKJ 3808 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan