
Choky – Setara Institute,
“Kami Siap Diajak Jalan-Jalan Pemprov Jabar”
Koranjokowi.com, Bandung :
Setara Institute diawal tahun 2022 lalu menyebut jika Prov. Jawa Barat tercatat sebagai daerah dengan kasus intoleran terbanyak di Indonesia, yakni sebesar 40 peristiwa sepanjang 2021 . Tentu hal ini ditanggapi oleh Wagub Jabar – Uu Ruzhanul Ulum (Kang Uu)
Kang Uu bahkan mempertanyakan temuan itu karena tidak sesuai dengan survei yang dilakukan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jabar yang menyatakan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) di Jabar menempati peringkat terbaik ke-6 di Indonesia.
“Kalau ada yang bilang Jabar ini intoleran, itu tidak benar.Kita sudah kroscek ke Bakesbangpol, hasilnya Jabar menempati peringkat 6 sebagai daerah dengan KBB terbaik.Tidak benar jika Jabar disebut intoleran,” kata Kang Uu

Kang Uu meminta Setara Institute untuk berjalan-jalan lebih jauh ke berbagai kota dan daerah di Jabar.
Pagi ini, Minggu (27/3) saya mencoba meminta tanggapan Wakil Ketua Setara Institute – Bonar Tigor Naipospos, (‘Bang Choky) atas hal ini melalui seluler.
“Ya bagaimana ya, itu kan kolektif , aggregate, kami tidak bicara per-kota/kabupaten di Jabar. Bahkan hal ini juga disampaikan oleh Wahid Pondation, juga Kementerian agama”, jawab ‘Bang Choky.
Kami, Koranjokowi.com pernah mencatat pernyataan Ketua FKUB Kab.SIkka, RD. Martinus Ewaldus Sedu bahwa intoleransi disebabkan 3 hal, yaitu ; Kemiskinan, Ketidakadilan dan Kekerasan. Bahkan, Vikjen Keuskupan Maumere ini mengatakan bahwa, kemiskinan lebih condong pada permasalahan ekonomi, ketidakadilan pada segi politik dan kekerasan dalam bidang sosial. Menurutnya, intoleransi tidak akan terjadi apabila ketiga hal besar tersebut sudah bisa diselesaikan dengan baik.Mantan Praeses Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret ini menambahkan bahwa, jika setiap umat beragama masih berada dalam ketiga lingkaran setan tersebut maka kehidupan beragama, lanjutnya, masih berada dalam kungkungan ketiga persoalan tersebut. “Oleh karena itu, kasus-kasus tersebut harus diselesaikan dengan baik agar toleransi hidup beragama tetap kuat dan kokoh,” ungkap Romo Vikjen.
Kembali ke intoleransi di Jabar versi Setara Intitute , ‘Bang Choky menambahkan. “Jika Pemprov Jabar mau ajak jalan – jalan kami, pastinya dengan senang hati kami akan terima selama belum ada kesibukan rutin lain”
Ahahahaha…
(Red-01/Foto.ist)


Lainnya,
Be the first to comment