
Cinta Polri (18),
” PENASEHAT KAPOLRI BUKAN TGUPP, APA KABAR FAHMI ALAMSYAH ? “
Koranjokowi.com, Jakarta :
Nama Fahmi Alamsyah (FA) memang telah viral selaku Penasehat ahli Kapolri yang dianggap publik sebagai ‘pembohong-nya’ Irjen Pol Ferdi Sambo, FA memang salah seorang dari 17 nama penasihat ahli Kapolri yang dilantik waktu lalu sesuai Surat Keputusan Kapolri No. KEP/117/I/2020 yang ditandatangani pada Selasa, 21 Januari 2020. Yaitu :
– Agus Rahardjo (bidang penanganan korupsi)
– Indriyanto Seno Adji (bidang hukum)
– Indria Samego (bidang ilmu politik)
– Chaerul Huda (bidang hukum pidana)
– Fachry Aly (bidang sosiologi)
– Hendardi (bidang HAM)
– Muradi (bidang keamanan dan politik)
– Hermawan Sulistyo (bidang politik)
– Nur Kholis (bidang HAM)
– Sisno Adiwinoto (bidang ilmu kepolisian)
– Adi Indrayanto (bidang informasi teknologi)
– Fahmi Alamsyah (bidang komunikasi publik)
– Rustika Herlambang (bidang media sosial)
– Refly Harun (bidang tata negara)
– Ifdal Kasim (bidang HAM)
– Wildan Syafitri (bidang ekonomi)
– Andy Soebjakto Molanggato (bidang pergerakan kepemudaan)
Disatu sisi saat ini beredar flyer dengan judul ‘KAISAR SAMBO DAN KONSORSIUM 303’, juga ini redaksi dapat dari berbagai sumber namun karena lain hal maka ini tidak kami lampirkan disini hingga kasus ini ‘inkrah dan pasti menurut hukum yang berlaku; obyektifitas, proporsional & profesional.
Kembali ke FA, apapun prilaku FA telah mencoreng Polri khususnya ke-16 nama staf ahli yang lain pun kena imbasnya, publik jadi ikut mulai menyangsikan kinerja mereka sebagaimana sikap Relawan Jokowi kepada Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), ‘tim ahli Gub.Anies Baswedan , yang hingga kini tiada pernah kita ketahui apa kinerja mereka sedangkan mereka digaji negara, yang berasal dari rakyat pembayar pajak. Dan wajar jika publik bertanta – tanya terkait produktivitas dan anggaran operasionalnya.
Namun hingga saat ini mereka tetap ada disana karena memang diberikan keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 44 Tahun 2018 yang ditetapkan pada 9 Januari 2018 dan Nomor 453 Tahun 2018 yang ditetapkan pada 1 Februari 2018 lalu, bahkan gaji mereka sejak thn 2018 itu merangkak naik hingga Rp.8 – 51,57 juta/bulan.
Saat Anies Lover’s ‘membalik pertanyaan atas kritikan itu, mereka membalas bahwa Gub. Jokowi – Ahok pun saat itu mempunyai TGUPP sebagai ‘pusat pejabat Jakarta yang bermasalah, Kemudian Jokowi menanggapi saat itu, fungsi TGUPP Jokowi-Ahok adalah ‘hanya’ memantau dan memberi masukan kepada Pemprov DKI dalam membangun Jakarta. Sehingga, semua lini Pemprov DKI dapat bekerja dengan baik dan melayani masyarakat.
Bahkan Ahok pernah menyebut. Posisi TGUPP menyerupai Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Bedanya, UKP4 mengawasi seluruh kementerian, sedangkan TGUPP ditugaskan untuk pengawasan dinas-dinas di DKI Jakarta. ‘Thats’all.
Dijaman Anies, jumlah anggota TGUPP membengkak. Sempat menyentuh angka 67 orang, kemudian dipangkas menjadi 50 orang. Dengan biaya operasional Rp.19,8 miliar/bulan (?); gaji ketua TGUPP Rp.51,5 juta, gaji anggota kisaran Rp.15,3 juta sampai Rp.31,7 juta. Tergantung pada gradenya, gitu katanya brow. ‘Eheheh.
Saya pernah mendengar langsung dari seorang sumber pensiunan Pemprov DKI Jakarta, jika keberadaan TGUPP dinilai membuat kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menjadi ‘kebingungan. Kemudian, anggaran operasional yang cukup besar dan memakai APBD. Selain itu, pengawasannya tidak bisa dilakukan sembarang orang karena bertanggung jawab langsung di bawah Gubernur DKI Jakarta ‘Eheheh.
SIAPA FAHMI ALAMSYAH ?
FA disinyalir turut menyusun laporan palsu terkait kematian Brigadir Yoshua dia menyusun strategi ‘mengaburkan’ kasus ini sedemikian cantik , apakah FA yang menyusun skenario ‘pelecehan seksual dan tembak menembak di rumah FS?, itu kini sedang didalami Polri.
Dari beberapa sumber disebutkan, setelah terbunuhnya Brigadir J, Irjen FS diduga menghubungi beberapa koleganya. Salah satunya FA, dan direncanakanlah menyusun kronologi palsu sesuai permintaan Sambo.
Dari aplikasi pelacak nomor ponsel, GetContact, FA memang terindikasi memiliki kedekatan dengan FS . Nomor ponsel FA dicatat dengan nama-nama seperti ‘Fahmi Rekan Bang Sambo’, ‘Fahmi Sambo’, ‘Fahmisonic Media Bang Sambo’, ‘Fahmisonic Bang Sambo Pers’, dan sejenisnya. Fahmisonic merupakan username akun Twitter milik Fahmi Alamsyah.
FA memang telah mengunduran diri sejak Selasa, 9 Agustus 2022 sore, tepat saat FS menjadi tersangka pada hari yang sama. FA beralasan mengaku tidak ingin membebani Kapolri dan para penasihat ahli setelah diisukan terlibat dalam pembuatan skenario rekayasa kronologi penembakan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo sehingga lebih baik ‘left dari grup, ehehe.
Kepada Pers , Sekretaris Staf Ahli Kapolri – Irjen Inspektur Jenderal (Purnawirawan) – Aryanto Sutadi segera menanggapi atas kasus FA ini, bahkan turut memberi komentar di grup WhatsApp Staf dan Penasihat Ahli Kapolri. bahwa FA sudah mengaburkan fakta bahwa dirinya sempat membantu Sambo.
“Kecurigaan bahwa penasihat ahli isinya orang yang menutupi kebusukan. Saya kira tidak usah dibuktikan kebenarannya. Yang jelas, Fahmi Alamsyah selama ini sudah membuat frame bahwa Bapak Ferdy Sambo benar, ternyata kan tidak.” akunya
Menurut Aryanto, Fahmi patut diduga merekayasa berita di media dengan maksud mengaburkan fakta dan membangun opini sesat dengan tujuan menghalangi penyidikan. Eks Kepala Divisi Hukum Polri ini bahkan memandang FA bisa dipidana.
JUST REMIND
Relawan Jokowi masih ingat ;
1.Saat kasus tudingan penyebaran hoaks yang dilakukan eks Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika, Henry Subiakto. Melalui cuitannya FA @fahmisonic mengatakan “Sesekali perlu juga dipanggil, diperiksa penyidik di ruangan 2 x 1,5 meter, suhu udara 16’C. Begitu selesai terkaget–kaget lampu blitz dan sorot kamera. Mohon diatensi Jenderal @ListyoSigitP,” cuit Fahmi Alamsyah di Twitter, pada Jumat 17 Desember 2021
2.Disebuah debat TV Henry Subiakto ‘melawap’ Rocky Gerung, dengan mengatakan bahwa RG tidak punya agama. Di mata Henry, Rocky Gerung hanya bermanfaat untuk dua hal yakni mempersatukan kelompok islam intoleran dan meningkat follower akun media sosialnya. “Dengan membenci RG, maka folloers RG ramai ramai menyerbu akun saya, otomatis follower saya pun bertambah, itu salah satu gunanya RG”
3.Irjen (Purn) Aryanto Sutadi, saat selaku calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mengaku merekayasa hartanya dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang disampaikan kepada KPK, baik ketika masih bekerja di Polri maupun setelahnya. Menurut Aryanto saat itu, pengisian daftar harta kekayaan yang tidak benar juga dilakukan oleh para anggota Polri yang lain. Hal itu dikatakan Aryanto ketika fit and proper test Capim KPK di Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (28/11/2011) bersama calon lain; Bambang Widjojanto, Yunus Husein, Abdullah Hehamahua, Handoyo Sudrajat, Abraham Samad, Zulkarnaen dan Adnan Pandu Praja
Pernyataan itu disampaikan Aryanto saat menjawab mengapa ada perbedaan total harta dalam LHKPN dengan hasil penelusuran KPK. Selain itu, Aryanto juga tidak mengisi LHKPN dalam rentang waktu 2001-2009. Dalam LHKPN yang dibuat ketika di Panitia Seleksi Capim KPK, Aryanto mengaku memiliki harta hanya sekitar Rp 5 miliar. Namun, hasil penelusuran, total hartanya mencapai Rp 8,5 miliar. Aryanto sadar bahwa tindakan memanipulasi data adalah pelanggaran hukum.
‘Ehehehe.
Now,
“Kenapa Fahmi Alamsyah dibiarkan bebas, Pak Kapolri?”
demikian pertanyaan Relawan Jokowi hingga saat ini
Ada yang bisa menjawab?
(Red-01/Foto.ist)
Lainnya,
Cinta Polri (17), “DICARI POLISI GANTENG PASCA KRISNA MURTI & FERDI SAMBO ” – KORAN JOKOWI
Cinta Polri (15), ” ADA 2 NAMA PEREMPUAN LAIN DIBALIK KASUS FERDI SAMBO ? ” – KORAN JOKOWI
Be the first to comment