
Melawan Lupa (107),
“KORANJOKOWI.COM MENDUKUNG JARINGAN GUSDURIAN TENTANG UUD 1945 PASAL.29 DI KOTA CILEGON”
Koranjokowi.com, Kab.Deliserdang Sumut, Opini :
Pagi ini (12/09) saya berteleponan dengan Pimp.Umum/Redaksi – Arief P.Suwendi , saat ditanya tentang sosok Capres 2024 dia menolak menanggapi, “Bukan sesuatu yang penting bagi Relawan Jokowi Non-parpol. Masih banyak hal lain yang lebih menarik saat ini”, jawabnya ketus.
Menurut pimpinan, Relawan Jokowi non-parpol adalah tidak dibawah ‘binaan’ atau dibiayai parpol tertentu, maka yang tergabung khususnya di Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (Akarjokowi2013 / Koranjokowi.com) akan lebih ‘obyektif dan profesional dalam bersikap. “Kita tidak tunduk kepada parpol karena kita memang murni Relawan Jokowi, bukan relawan parpol. Dalam bersikap akan capres yad, kita masih wait and see , ojo kesusu “, masih dengan nada ketus.
Kalau sudah ketus seperti ini memang agak repot , namun sikap seperti ini telah saya kenal sejak kami berteman lama,kadang kepribadiannya susah ditebak. Malah kalau tidak seperti itu, saya jadi kangen. Eheheh. Selama kenal, pimpinan sangat teguh atas prinsip apa yang dikerjakannya, apalagi jika menyangkut hajat orang banyak.
Termasuk saat ditanya soal kenaikan BBM, dia hanya menjawab. “Keputusan pemerintah telah dipertimbangkan dengan segala regulasi dan kebijakan yang matang, juga resiko tidak populer. Jika keberatan ya jangan beli BBM, gitu aja kok repot. Percuma demo – demo, karena DPRRI saja menyetujui. Menikmati itu semua kan. Tugas kita sekarang adalah kawal Bansos yang telah dipersiapkan pemerintah, termasuk peran Pemda untuk hal ini?”
Obrolan kemudian menyasar kepada penolakan Pemkot Cilegon atas adanya pembangunan gereja di kota Cilegon, Banten yang sedang viral, “Apa tanggapan Akarjokowi2013 ?”, tanya saya. Telepon tiba – tiba terputus, hampir 7 – 8 menit tidak dapat lagi saya telepon ulang. Hingga kemudian tersambung kembali, kali ini memang jaringan sinyal saya yang buruk bukan diputus seperti biasa kalau pimpinan lagi ribet.
Diteruskan pimpinan, “Saya tidak mau berpolemik soal itu, saya lebih percaya kepada suara dan sikap Direktur Jaringan Gusdurian , Alissa Abudurahman Wahid”, jawabnya msih ketus.
Sikap tegas berazaskan Pancasila atas adanya penolakan rencana pendirian Gereja HKBP Maranatha yang juga didukung oleh Pemkot Cilegon yang mengatasnamakan Komite Penyelamat Kearifan Lokal Kota Cilegon itu dianggap ‘keblinger’. Sikap yang sarat tindakan diskriminatif dan intoleran , sehingga keberpihakan Pemkot harus diklarifikasi sekaligus meminta maaf.
Bagi Gusdurian , masih kata pimpinan, sikap pemkot sangat mencederai dan mengkhianati konstitusi Republik Indonesia. Tindakan ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang praktik diskriminatif Pemerintah Kota Cilegon yang juga sebelumnya telah menolak 4 kali pengajuan izinnya sejak tahun 2006 dan 5 kali menolak pengajuan izin Gereja Baptis Indonesia Cilegon sejak tahun 1995.
Sikap toleran dan tegas ini, bagi Gusdurian adalah sesuai dengan amanah UUD 1945 Pasal 29 ayat 2 yang mengamanahkan prinsip pemenuhan, perlindungan, dan penghormatan hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan, yang secara tegas menyatakan “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.
Sebelum menutup seluler , pimpinan berharap agar Menteri agama – Gus Yaqut dan Mendagri – Tito Karnavian segera bersikap karena ini akan merusak nama baik Indonesia juga dimata dunia internasional dan mencederai Pancasila.
‘Kliik, seluler ditutup setelah salam .
‘Nagh kan, ehehehe.
(BudiDG/Rub/Foto.ist)
Lainnya,
Be the first to comment