Ngopitainmen (21), "JUWITA MALAM DI JATINEGARA FOOD STATION"

Ngopitainmen (21),

“JUWITA MALAM DI JATINEGARA FOOD STATION”

Koranjokowi.com, Jakarta :

Juwita malam
Siapakah gerangan tuan?
Juwita malam
Dari bulankah tuan?
……
Kereta kita segera tiba
Di Jatinegara kita ‘kan berpisah
Berilah nama, alamat serta
Esok lusa boleh kita jumpa pula

………

Demikian sepenggal bait lagu Juwita Malam karya komposer legendaris – alm.Ismail Marzuki mengisahkan tentang seseorang yang sedang jatuh cinta pada pandangan pertama. Kejadiannya terjadi di dalam kereta api yang berangkat menuju Jakarta (dalam hal ini Jatinegara)

Ismail Marzuki , lahir di Jakarta 11 Mei 1914 wafat tgl. – 25 Mei 1958, namanya sekarang diabadikan sebagai suatu pusat seni di Jakarta yaitu Taman Ismail Marzuki (TIM) di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Dia menikahi Eulis Zuraidah, seorang primadona klub musik di Bandung sekitar tahun 1940, dan kemudian mengadopsi seorang anak bernama Rachmi, keponakan Eulis

Stasiun Jatinegara (JNG) adalah stasiun kereta api kelas besar yang terletak di perbatasan antara Kecamatan Jatinegara dan Matraman, tepatnya di Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, Kota Jakarta Timur. Stasiun ini merupakan stasiun yang setiap harinya dilewati ratusan kereta api, yaitu jalur ke Pasar Senen, Manggarai, dan Bekasi.

Pada edidi lalu kita pernah bahas sejarah Jatinegara Ngopitainmen (15), ” ADA MEESTER, NOMOR 23 & ULANG TAHUN DI JATINEGARA FOOD STATION ” – KORAN JOKOWI …… check it dot.

Nama Jatinegara berarti “Negara Sejati”, sebutan dari Pangeran Jayakarta yang terlebih dahulu mendirikan perkampungan Jatinegara Kaum. Kampung ini didirikan setelah Belanda menghancurkan Keraton Sunda Kelapa dan berada di antara Rawamangun dan Pasar Klender.

Itu yang ada dalam ‘khayalan dan imaginasi saya saat hadir kembali di Jatinegara Food Station (JFS) kemarin (6/8), ditemani StafSus Koranjokowi.com – Anggiat Sugiatto (Bro ABu) atas undangan singer The Best from JFS – Nung. Ahay. Dan alhamdulilah meja no.25 pun masih ada disana dan milik kami malam itu sebagaimana tulisan lalu

Ngopitainmen (16), ” DI JATINEGARA FOOD STATION ADA ANGKA 25; DONT WORRY BE HAPPY !” – KORAN JOKOWI

Teman teman Relawan Jokowi dimana saja berada,

Stasiun Jatinegara telah ada sejak thn.1887 dan dioperasikan di 15 Oktober 1909 ini dirancang oleh arsitek Ir. S. Snuyf, kepala sementara Biro Perancang Departemen Pekerjaan Umum Batavia. Pada mulanya stasiun ini dinamakan Rawa Bangke, sebutan untuk rawa-rawa yang terletak di dekatnya, namun saya minim informasi penunjang apakah disana memang dulunya banyak bangke juga?, bangke apa?,

Agh sudahlah.

Kalau pun Presiden Jokowi melalui Menhub RI tengah gencar menyelesaikan & memugar pembangunan jalur dwiganda Manggarai–Cikarang, dengan gaya arsitektur futuristik modern minimalis namun karena telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI. Namun, karya Ir. S. Snuyf, ini tetap dilestarikan.

Teman teman Relawan Jokowi dimana saja berada,

KE-2 FOTO DIBAWAH INI CUKUP PUNYA SEJUTA MAKNA,

MAKA SAYA KASIH JUDUL “DEMI BEBEB !”

berbagai tujuan dan alasan kenapa mereka melakukan ini semua

apapun ini demi kekasih hati, istri, pacar, anak anak, keluarga,mertua & kampung halaman

semoga di jaman Presiden Jokowi khususnya Menhub – Budi Karya Sumadi

Jangan lagi terjadi ini…