Diary, GUNTUR SUKARNOPUTRA 1944 – 2021 – (3), “ MACAM -MACAM VERSI PENYELESAIAN KONFLIK PALESTINA – ISRAEL “

Diary, GUNTUR SUKARNOPUTRA 1944 – 2021 – (3), “ MACAM -MACAM VERSI PENYELESAIAN KONFLIK PALESTINA – ISRAEL “

———————————— .

Mohammad Guntur Soekarnoputra dilahirkan di Jakarta3 November 1944, putra sulung alm.Ir. Sukarno – alm.Hj.Fatmawati , kepada KoranJokowi.com masih menyempatkan waktu untuk berbagi bagian kecil perjalanan hidupnya. Terimakasih kepada adinda Rudy yang telah memfasilitasinya. Semoga Om Guntur, Om Gun, Mas Tok senantiasa diberikan kesehatan, Aamiin Yarabil’alamin.

————————- .

KoranJokowi.com, Bandung : Setelah Palestina dan Israel mengadakan gencatan senjata hari Jum’at 21 Mei 2021 dikalangan para cendikiawan-cendikiawan Indonesia mulai mengutarakan pendapat-pendapatnya mengenai penyelesaian konflik Palestina, Israel secara permanen.

Ada yang berpendapat langkah pertama yang harus diambil oleh Indonesia adalah agar mengakui secara yuridis eksistensi negara Israel kemudian membuka resmi hubungan diplomatik. Bila sudah terlaksana Indonesia dapat melakukan peranan aktif sebagai penengah (mediator) antara Palestina dan Israel. Yang lain berpendapat berdirinya dua negara yang berdaulat yaitu Palestina dan Israel adalah satu-satunya jalan penyelesaian konflik mereka.

Ada juga yang berpendapat solusi masalah konflik Palestina dan Israel haruslah diselesaikan oleh negara-negara Arab dan Israel saja, Indonesia sebaiknya tidak usah turut campur dan lebih baik menyelesaikan masalah-masalah dalam negeri saja yang dinilai masih menghadapi gangguan-gangguan serius dari siluman covid-19 dan juga dari kelompok idiologi Khilafah.

Pendapat tersebut diatas sempat menjadi  kontroversi dan silang pendapat dari berbagai kalangan, tokoh-tokoh masyarakat. Bagaimana sebaiknya sikap kita kaum patriotik Indonesia menghadapi hal-hal tersebut diatas? Jelas kita akan berpegang teguh pada visi dan ajaran-ajaran Bung Karno mengenai konflik Palestina dan Israel.

Satu hal yang pasti adalah konflik tadi bukanlah masalah agama juga bukan masalah rasialisme/rasisme ala Nazi’isme Hitler melainkan masalah imperalisme Yahudi terhadap bangsa Palestina. Prinsip inilah yang selalu dipegang oleh Bung Karno dalam menghadapi adanya konflik/pertentangan antara Palestina dan Israel. Posisi Indonesia di era kepemimpinan Bung Karno sangat jelas dan tegas yaitu membela Palestina dan melawan Israel agar keluar dari kawasan Palestina. Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung menyatakan bahwa imperialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya harus dimusnahkan dari muka bumi. Tahun 1962 Indonesia menolak mengundang Israel ke Asian Games Jakarta.

Sebagai bukti bahwa Bung Karno bukan seorang yang rasis ia mempunyai seorang sahabat, seorang Yahudi sejak sebelum kemerdekaan Indonesia yaitu pelukis Ernest Dezeentje.

Hingga saat ini Indonesia masih tetap konsisten mendukung Palestina terbukti adanya loby-loby yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo kepada kepala negara- negara Asean bahkan dunia Arab begitu juga jurus-jurus yang dilakukan oleh Menlu Retno Marsudi di forum PBB walaupun sangat diplomatis akan tetapi cukup mantap.

Meski demikian menurut saya kita harus tetap waspada terhadap move-move yang dilakukan oleh Israel mengingat mereka sangat piawai dalam masalah pertahanan dan intelejen.

Waspada terhadap akal bulus Israel

Kalau sekarang Israel bersedia melakukan genjatan senjata bisa jadi karena beberapa taktik perang sedang dilakukan oleh Israel. Artinya belum tentu Israel melakukan genjatan senjata karena benar-benar ingin mencari penyelesaian konflik secara damai untuk menyelesaikan masalah secara menyeluruh. Bisa saja gencatan senjata ini adalah suatu taktik delay action (aksi mengulur-ngulur waktu) semata untuk mengambil nafas dan mengatur strategi perang yang baru, mengingat serangan-serangan balik yang dilakukan oleh Palestina dengan menghujani Israel dengan roket-roket yang mutahir sudah dapat menjangkau ibu kota Tel Aviv. Bila hal ini tidak segera dihentikan kemungkinan besar akan terjadi demoralisasi terutama dikalangan angkatan perang Israel disamping itu diperlukan waktu untuk meloby lagi sekutu mereka yang utama yaitu Amerika Serikat agar membantu dengan pasokan persenjataan-persenjataan yang lebih canggih terutama pesawat-pesawat pembom nirawak Drone yang ternyata sangat efektif untuk menghantam Palestina.

Sebagaimana biasa Amerika Serikat di bawah Joe Biden ternyata masih saja bermain politik dua kaki, seolah-olah mereka menekan Israel untuk gencatan senjata akan tetapi dibelakang tetap membantu tanpa reserve. Kita dapat memaklumi hal tersebut karena dalam kenyataan hampir seluruh konglomerat-konglomerat, kapitalis Amerika Serikat adalah keturunan Yahudi dan zionis. Merekalah yang menguasai industri-industri berat disana termasuk industri-industri persenjataan yang mutakhir.

Oleh sebab itu kita harus tetap waspada dan memonitor terus langkah-langkah taktis yang dilakukan oleh Israel saat ini. Indonesia harus tidak sekali-kali meninggalkan sejarah khususnya mengingat perlakuan Amerika Serikat melalui CIA-nya yang membantu DI/TII nya Kartosuwiryo, pemberontakan PRRI-Permesta di tahun 50-60 an yang lalu. Pendek kata bela Palestina akan tetapi tetap waspada terhadap akal bulus Israel.

Jakarta, 28 Mei 2021

Guntur Soekarno

Pemerhati Sosial

Diary, GUNTUR SUKARNOPUTRA 1944 – 2021 – (1)  | KORAN JOKOWI

Diary, GUNTUR SUKARNOPUTRA 1944 – 2021 – (2), “ SAAT INI KITA HARUS DAPAT “AMBEG PARAMA ARTA” | KORAN JOKOWI

Tentang RedaksiKJ 3781 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

4 Trackbacks / Pingbacks

  1. Diary, GUNTUR SUKARNOPUTRA 1944- 2021 – (5) : "PERLUNYA PARTAI MEMPUNYAI DAERAH BASIS" | KORAN JOKOWI
  2. Diary, GUNTUR SUKARNOPUTRA 1944- 2021 – (5), “ RIBUT-RIBUT JOKOWI PRESIDEN 3 PERIODE “ | KORAN JOKOWI
  3. Diary, GUNTUR SUKARNOPUTRA 1944- 2021 – (6), “YANG HARUS DIFIKIRKAN SAAT INI OLEH RELAWAN JOKOWI “ | KORAN JOKOWI
  4. Diary, GUNTUR SUKARNOPUTRA 1944- 2021 – (8), "HUJAN KRITIK UNTUK PRESIDEN JOKOWI" | KORAN JOKOWI

Tinggalkan Balasan