Pilpres 2024 (80),
” BANTENG PASTI NGAMUK JIKA SBY GANGGU PRESIDEN JOKOWI !? “
Koranjokowi.com, Jabar 2 :
Sebetulnya bukan kapasitas saya untuk mengomentari pernyataan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang ‘ujug – ujug’ nyinyir atas program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diterapkan pemerintahan Jokowi dalam penanganan pasca pandemi COVID-19 & Kenaikan BBM lalu . Yang disebut AHY sebagai ‘plagiat program BLT jaman ayahnya (Presiden SBY), Juga beredarnya ‘wejangan’ SBY kepada kadernya bahwa Pemilu 2024 yad penuh kecurangan alias tipu-daya. Pasti saya akan ‘megap – megap’ atas ke-2 hal diatas.
Maka melalui seluler saya pun menghubungi Pimp.Umum/Redaksi Koranjokowi.com – Arief P. Suwendi untuk minta tanggapan itu (17/9), “Sebetulnya saya males nanggapi soal itu, karena tendensius AHY lebih dominan daripada kritis, dan seperti itulah baik AHY maupun Ibas. Kadang ‘tunjuk jari namun mereka lupa ada 4 jari lain yang menunjuk dirinya sendiri. Saya setuju dengan Adian Napitupulu yang mengatakan jika AHY sedang kalap, lupa baca sejarah dan data yang sebenarnya. Adian bilang, BLT era SBY itu beda, kenapa? Naiknya BBM di era SBY itu 259 persen. Di era Presiden Jokowi BBM cuma naik 54 persen, ada selisih 205 persen kenaikan antara SBY dan Jokowi. Lebih tinggi 200 persen di jaman SBY dibandingkan Jokowi. Saat itu SBY naiknya hingga Rp.4.190 sedangkan dijaman Presiden Jokowi hanya Rp.3.500″, itu satu nol ya !”, saya pun manggut – manggut mengiyakan.
Arief P. Suwendi yang juga KordNas Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (Akarjokowi2013) menambahkan, umat Islam atau agama apapun pastinya diharamkan memiliki sifat Hasad, karena itu adalah sikap iblis, Nabi Adam AS pernah menjadi korban maka diusir dari Surga, iblis merasa iri terhadap Adam AS. yang dimuliakan Allah.
Hasad termasuk perangai buruk (su-ul khuluq) yang dapat merusak hubungan baik antar-manusia. Hasad merupakan sikap batin, keadaan hati, atau rasa tidak senang, benci, dan antipati terhadap orang lain yang mendapatkan kesenangan, nikmat, memiliki kelebihan darinya. Sebaliknya, ia merasa senang jika orang lain mendapatkan kemalangan atau kesengsaraan.
Yang Ke-dua, tudingan SBY bahwa Pemilu 2024 mendatang bisa tidak jujur dan tidak adil. Dipatahkan lagi oleh PDIP, melalui Sekretaris Jenderal PDIP – DR. Ir. Hasto Kristiyanto, M.M bahkan PDIP kangsung ‘melemparkan bola panasnya dengan mengatakan bahwa di Pemilu tahun 2009 justru menjadi puncak kecurangan yang terjadi dalam sejarah demokrasi, dan itu ada dijaman SBY, SBY yang bertanggung-jawab bahkan di jaman Presiden Suharto saja tidak ada manipulasi DPT. Jaman Pak SBY manipulasi DPT bersifat masif. Salah satu buktinya ada di Pacitan.
Ke-Tiga, Selain itu , masih kata Hasto, yang ditirukan pimpinan, Anas Urbaningrum dan Andi Nurpati, yang seharusnya menjadi wasit dalam Pemilu, ternyata kemudian direkrut menjadi pengurus teras Partai Demokrat. Diluar itu, data-data hasil Pemilu kemudian dimusnahkan. Berbagai bentuk tim senyap dibentuk. Selain itu, menurut PDIP , SBY menggunakan dana hasil kenaikan BBM untuk kepentingan elektoral.
2). Dampak lebih lanjut, rejim SBY lah yang mendorong liberalisasi politik melalui sistem Pemilu Daftar Terbuka. “Puncak liberalisasi politik dan liberalisasi di sektor pertanian, terjadi jaman Pak SBY. Dengan berbagai manipulasi tersebut, Partai Demokrat mengalami kenaikan 300%. Paska SBY tidak berkuasa, terbukti hal-hal yang sifatnya ‘bubble’ kemudian mengempes atau pecah sendiri, karena cara menggelembungkannya bersifat instant,” masih kata pimpinan menirukan Sekjen – Hasto.
3). PDIP bahkan mempersilahkan SBY turun gunung. “Setahu saya, Beliau tidak pernah lagi naik gunung. Jadi turun gunungnya SBY sudah lama dan berulang kali. Monggo turun gunung. Tetapi kalau turun gunungnya itu mau menyebarkan fitnah kepada Pak Jokowi, maka PDI Perjuangan akan naik gunung agar bisa melihat dengan jelas apa yang akan dilakukan oleh SBY. Sebab informasi yang diterima SBY sangat tidak tepat. Jadi hati-hati kalau mau ganggu Presiden Jokowi,” kata Hasto.
…. (Saya mengambil termos air panas menambahkan digelas yang kopinya tinggal ampas, tidak apa, Relawan Jokowi mah biasa seperti ini, ehehe) …
4). Masih menurut Hasto, kelahiran Yogyakarta 7 Juli 1966, putra pasangan Antonius Krido Pardjono – Yohana Sutami. Masih ditambahkan pimpinan, SBY sebagai ayah dari AHY pastinya mau berbuat yang terbaik bagi AHY namun menuding Pemilu 2024 kurang jujur, apa ukurannya?, jika mau menaikan elektabilitasnya AHY sebagai Capres ya dipersilahkan yang dilarang itu adalah mengumbar fitnah keji kepada Presiden Jokowi akan berbuat jahat dalam Pemilu. “Pak Jokowi tidak pernah punya pikiran batil sebagaimana dituduhkan Pak SBY. Pak Jokowi juga tidak menginjak-injak hak rakyat. Dengan blusukan Pak Jokowi mengangkat martabat rakyat, Apa yang disampaikan oleh SBY bahwa selama 10 tahun Demokrat memimpin tidak pernah melakukan kecurangan Pemilu, mudah sekali dipatahkan. Jadi biar para pakar Pemilu yang kredibel yang menilai demokratis tidaknya 10 tahun ketika Demokrat memimpin. Bukan hanya itu, saksi kunci berbagai kasus korupsi besar pun banyak meninggal tidak wajar di jaman Pemerintahan Pak SBY. Itu yang bisa diteliti,” tutup pimpinan masih menirukan Sekjen – Hasto.
‘JLEEBB !!
(Kopi manis yang saya minum pun terasa pahit, garing !)
(Wa2N/Red-01/Foto.ist)
Staf Khusus Koranjokowi.com Prov. Jawa Barat 2
Lainnya,
Pilpres 2024 (79) ” PRESIDEN JOKOWI JADI WAPRES 2024, ENTE SEHAT SON ? ” – KORAN JOKOWI
Melawan Lupa (104), MUSYAWARAH RAKYAT = JOKOWI3PERIODE? – KORAN JOKOWI
Melawan Lupa (76), “CAPRES 2024 PDIP : PUAN – AHOK, GANJAR ATAU GIBRAN ?” – KORAN JOKOWI
Melawan Lupa (53), ‘ADU BANTENG, PUAN – GANJAR & GOLPUT” – KORAN JOKOWI
KEMANA ARAH RELAWAN JOKOWI TAHUN 2024, ” JOKOWI3PERIODE , CUKUP2PERIODE atau GOLPUT !?”
Be the first to comment