
Melawan Lupa (111),
“PRO-KONTRA GUBERNUR PAPUA, YANG PERNAH PASANG BADAN
UNTUK JOKOWI DI PILPRES 2019 ?”
Koranjokowi.com, Papua, Hukum :
Sekitar Maret 2021 viral Gubernur Papua – Lukas Enembe dideportasi dari Papua Nugini lantaran tidak memiliki dokumen resmi ini terkait laporan personel Pos Perbatasan Skouw serta Konsulat RI di Vanimo, Provinsi Sandaun, Papua. Tanpa ijin Mendagri – Tito dan memakai jalur tikus dengan motor ojek.
Di Papua Nugini, Lukas Enembe disebut sempat dua hari bermalam, sesuai pernyataan Kadiv Keimigrasian Kanwil Hukum dan HAM Provinsi Papua, Novianto Sulastono pada 2 April 2021 saat itu Lukas Enembe (LE) diduga telah melanggar aturan imigrasi dalam UU Nomor 6 tahun 2011. Tidak itu saja ‘netizen’ pun sontak turun gunung mengeroyok LE.
Setelah gaduh barulah LE mengakui jika ke Papua Nugini untuk berobat. “Saya naik ojek dari dekat batas sini dengan masyarakat ke PNG (Papua Nugini) pada Rabu (31/3/2021) ke perbatasan di dekat pasar RI-PNG,” katanya pada 2 April 2021. Selama perjalanan, ia dikawal ketat oleh aparat keamanan dari TNI-Polri, Kepala Badan Perbatasan Zusana Wainggai, dan beberapa orang dekatnya
LUKAS ENEMBE DICEKAL ?
Kejadian itu sudah berlalu hampir satu tahun lamanya, kini muncul kasus baru lagi tentang LE yang juga kader Partai Demokrat, sekitar tgl.12/9 lalu, Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kemenkumham – I Nyoman Gede Surya Mataram, mengatakan bahwa Direktorat Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Ditjen Imigrasi akhirnya mencekal atau melarang LE, bepergian ke luar negeri tgl.13/9/2022 – 7/3/2023 mendatang terkait sebagai tersangka dugaan gratifikasi Rp 1 miliar
LE lahir di Kembu, Tolikara, Irian Barat pada 27 Juli 1967. Ia adalah seorang Gubernur Papua ke-13 saat ini yang menjabat sejak 2013. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Bupati Puncak Jaya. Sebelumnya LE adalah Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya tahun 2001-2006. Tahun berikutnya dia menjabat sebagai Bupati Kabupaten Punjak Jaya pada 2007-2012.
Hingga pada tahun 2013 sampai saat ini, dirinya menjabat sebagai Gubernur Provinsi Papua sebanyak 2 periode yakni periode pertama pada 2013-2018 dan periode kedua pada 2018-2023.
Sontak banyak orang terkejut atas ‘pencekalan KPK’ ini, Sehingga puluhan perwakilan mahasiswa Papua yang tergabung dalam Relawan Save Gubernur Lukas Embe pun melakukan aksi unjuk rasa didepan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (12/9/2017) lalu.


JUST REMIND,1.Saya ingat saat LE menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat thn.2018 lalu , SE lebih memilih Capres Jokowi – Maruf Amin dibanding Prabowo – Sandiaga, mengapa?, karena Jokowi dianggap lebih memahami Papua. “Jokowi itu harga mati 100 persen. Kita akan bungkus suara untuk Jokowi tidak ada yang lain, untuk seluruh rakyat Papua, catat itu,” kata dia usai pelantikannya sebagai Gubernur Papua di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9/2018) Masih kata LE, pilihan politik merupakan hak masing-masing dan tak berkaitan dengan keputusan partai. “Tidak urusan, tidak urusan partai, Saya siap menerima sangsi partai , silahkan saja”


‘Semoga semua baik baik ya kaka Lukas, Aamiin.
(Red-01/Foto.ist)
Lainnya,
Menguak Keseriusan Pemerintah Membangun Papua – KORAN JOKOWI
Melawan Lupa (110), ” EKO KUNTADHI KETUM GANJARIST , THE END ?, NO !” – KORAN JOKOWI
Melawan Lupa (85), “CERITRA BUPATI RICKY BURON, GUBERNUR LUKAS ‘NGOJEK & BRIGITA MANOHARA TV-ONE”
Be the first to comment