KAPOLDA METRO FADIL IMRAN ‘JAMPANG’ PILIHAN RELAWAN JOKOWI & MILLENIAL GARIS LURUS !?
KoranJokowi.com, Bandung : Mungkin KoranJokowi.com terlalu berlebihan jika menganggap Irjen. Pol. Dr. Drs. H. Muhammad Fadil Imran, M.Si adalah Kapolda pilihan ‘Relawan Jokowi dan Millenial Garis Lurus. Ahahaha.
Sudara – sudara, … uhuukkkk, …uhuuk, … sejak Desember 1949 sampai saat ini Ibu kota Jakarta telah memiliki 39 Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya (Dahulu bernama Komando Daerah Kepolisian (Komdak / Kodak Metro Jaya dan Komdak VII/Jaya). Dan Polda Metro merupakan satu-satunya Polda di Indonesia yang memiliki status A+ (A khusus) dikarenakan kedudukannya menjaga keamanan dan ketertiban ibu kota Negara Republik Indonesia (Jakarta). Penggunaan kata Metropolitan didasarkan atas kota Jakarta sebagai kota metropolitan dan ibu kota Negara Republik Indonesia. Sehingga penamaan kepolisian di wilayah DKI Jakarta mulai dari tingkat Polda, Polres sampai Polsek menggunakan kata Metro.
KoranJokowi.com tidak tahu banyak apa prestasi putra Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Agustus 1968 ini saat menjabat Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur. Namun beliau sebelumnya pernah sukses selaku Dirtipidter Bareskrim Polri (2018) dan Sahlisosbud Kapolri (2019). Nah itu !, ahahahah….
KoranJokowi.com pun tidak ada urusannya dengan ‘ditahannya’ Rizieq Shihab yang kini di rutan Polda Metro Jaya sejak Minggu (13/12) lalu. ‘Engga penting untuk KoranJokowi.com, karena itu memang tanggung-jawab beliau selaku Kapolda Metro Jaya, uhuukk…uhuukk…
KoranJokowi.com pun tidak ambil perduli karena Kuasa hukum Rizieq Shihab akan segera ajukan praperadilan setelah kliennya itu dinyatakan sebagai tersangka dan ditahan, karena menurut mereka tindakan Kapolda dan jajarannya itu ‘kelewat batas’ , ahahaha …. dan rencana Praperadilan akan diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam waktu segera.
KoranJokowi.com pun tidak perduli atas usulan dari Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboebakar Alhabsy , Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Fadli Zon yang siap menjadi penjamin penangguhan penahanan Rizieq Shihab itu. Karena itu pun dibenarkan dalam hukum dimana disebutkan Penangguhan penahanan dapat dilakukan dengan tiga syarat. Pertama, Rizieq Shihab tidak akan mengulangi tindak pidana yang disangkakan. Kedua, tidak menghilangkan barang bukti, dan terakhir tidak akan melarikan diri.
KoranJokowi.com pun tidak perduli atas tanggapaan balik dari mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) – Jenderal TNI Prof Dr Abdullah Mahmud Hendropriyono, S.T., S.H., M.H. yang meski tak eksplisit menyebut ketiga nama tersebut, ia menyebut bahwa ditahannya Rizieq dan Abubakar Baasyir (ABB) dimanfaatkan oleh sejumlah politikus. “Mereka mengambil kesempatan ini untuk kepentingan politik pribadinya. Jangan sampai manuver-manuver mereka yang menyesatkan itu memperbudak pikiran kalian terutama generasi muda,” ujar Hendropriyono kepada pers , Senin (14/12).
Bahkan, menurutnya lagi, jika terorisme merupakan pohon, maka akarnya adalah radikalisme. Adapun radikalisme yang dikembangkan oleh ABB dinilai telah didukung oleh HRS. Ia mengutip kata KH Mustofa Bisri, “Berhentilah mempertuhankan dirimu sendiri, dengan mengadili orang lain sebagai berbuat ma’ruf atau munkar. Berhentilah membenci, menyakiti, atau menghukum orang lain.”
Agh,.. terserah mereka ….
Kami tidak perduli …..
Sudara – sudara, mengapa kita sebut sebagai Kapolda pilihan ‘Relawan Jokowi dan Millenial Garis Lurus?, sederhana saja, karena Ibu Kota Jakarta telah terlalu letih akibat konflik politik, hingar-bingar Covid 19, dsb. Sehingga aktifitas dan rutinitas Relawan Jokowi dan para generasi millenial yang sebelum Pilgub DKI Jakarta 2013 dalam kenyamanan yang kemudian sesudahnya, spirit ke-bhinneka tunggal ika-an mereka seolah telah ‘tercabut’. ‘Entah apa mau mereka ?
Penduduk Ibu Kota Jakarta sejak lama memiliki sifat yang heterogen, memiliki sifat keaneka ragaman karena berasal dari berbagai suku di Indonesia, dengan bahasa yang berbeda, adat yang berbeda dan kebiasaan pun yang berbeda-beda. Yang tidak bisa saling memaksakan kehendak, apalagi soal perbedaan keyakinan. Dan itu yang diminta ‘Relawan Jokowi dan Millenial Garis Lurus kepada Kapolda Metro Jaya – Irjen. Pol. Dr. Drs. H. Muhammad Fadil Imran, M.Si, titik !, dan para pembaca KoranJokowi.com boleh tidak sependapat.
Kapolda Fadil Imran kita ini memang tidak berkumis lebat seperti Jampang, namun jangan tanya bagaimana dia menjaga Jakarta 2020-2024, ‘Hobah , Gaspol Jenderal !, Ahahaha….. (Red-01/Foto.ist)
Be the first to comment