
ADA MISTER BEAN, DI PROSES PENAWARAN LELANG PROYEK PROYEK PUPR DI LAMTENG !?, AHAHAHAH…
Koran jokowi.com. Lamteng : Ecce homo qui est faba, Lihatlah seorang manusia yang sebetulnya adalah kacang(?); Vale homo qui est faba, Selamat tinggal, seorang manusia yang sebetulnya adalah kacang(?), demikian beberapa cupilkan kalimat di film yang kerap disampaikan oleh Rowan Atkinson (Mister Bean) . Yang menimbulkan multi tafsir pemujanya,
Yang jelas Kacang-kacangan (polong-polongan), adalah bagian dari suku Leguminosae yaitu jenis tanaman kacang-kacangan, kara serta buncis yng juga dikenal sebagai sumber protein nabati , peningkatan kesehatan jantung, melawan kanker, mengurangi risiko alzheimer, dsb ini .Namun jika dikosumsi berlebihan akan menyebabkan perut kembung Penyebabnya adalah senyawa dalam kacang-kacangan yang disebut dengan phytates dan tanin sulit dicerna sehingga Diare.
Agh sudahlah, biarkan Mister Bean demikian, namun jika dihubungkan dengan hal diatas intinya apapun jika ‘berlebihan’ maka akan beresiko, termasuk berlebihan dalam hal kebijakan itu pun akan mengakibatkan ‘perut kembung, diare dan menjadi gunjingan publik.
Mau bukti?, KoranJokowi.com Kab. Lamteng mencatat salah-satunya dugaan Tidak adanya standar yang pasti tentang batasan penawaran lelang proyek yang dilakukan pejabat didaerah kepada para kontraktor yang akan mendapatkan pekerjaan proyek didaerahnya. Dan hal ini diamini oleh beberapa narsum dilapangan, dan benar untuk mendapatkan paket proyek penawaran yang tertinggi yang akan memenangkan tender proyek kata sumber tersebut untuk penawaran kurang dari 20% dari pagu lelang jangan berharap akan memenangkan paket proyek dalam tender tersebut.
Untuk beberapa tahun terahir ini proses penawaran semakin menggila pihak kontraktor ada yang berani menawar paket proyek yang dilelang di daerah hingga mendekati 30% dari pagu anggaran belum lagi mereka membayar PPH /PPN nya. Bisa dibayangkan sisa anggaran yang harus dikerjakan ,belum lagi kontraktor pasti mencari untung.Jika dibiarkan ini terus berkelanjutan apala jadinya dan apa yang bisa diharapkan untuk pembangunan yang selama ini selalu dibanggakan oleh pemerintah daerah masing masing.
Sekarang ini saja banyak jalan yang baru di bangun hanya berumur pendek seperti pembangunan jalan provinsi di Sumberejo kecamatan kota Gajah, Kab. Lampung tengah (Lamteng) yang belum ada satu bulan dikerjakan kondisinya sudah hancur .Dan kondisi seperti ini banyak terjadi diruas jalan jalan yang lain yang baru di bangun sudah rusak dan kembali seperti semula sebelum di perbaiki.Hal ini menguatkan statemen dan ‘dugaan’ para sumber bahwa ada proses lelang yang tidak benar dan ‘ngawur’ karena tidak adanya pembatasan besaran penawaran dalam proses lelang proyek.
Salah satu kontraktor yang mengikuti proses tender di proyek APBN tahun 2020 lalu mengatakan pihaknya turut serta mengikuti proses lelang tapi kalau tidak berani dengan penawaran tinggi jangan berharap kita akan memenangkan paket proyek yang di lelang tersebut.Hal ini juga diakui salah satu kontraktor yang berinisial HS dia turut dalam tender proyek APBN 2020 -2021 dia mengatakan , “Penawaran rekan kontraktonya gila gilaan hampir tembus 30% kok mereka berani,tapi kalau tidak demikian peluang untuk memenangkan sangat kecil .Jika demikian proses lelang seperti ini tidak dilakukan perbaikan oleh kementrian terkait akan terjadi apa pada pembangunan pembangunan yang berjalan selama ini tidak banyak yang bisa dibanggakan karena proses dan implementasinya sama sama semerawut dan acak acakan,ini siapa yang harus bertanggung jawab ??
Ecce homo qui est faba, Lihatlah seorang manusia yang sebetulnya adalah kacang(?); Vale homo qui est faba, Selamat tinggal, seorang manusia yang sebetulnya adalah kacang(?), Awas Diare !, Ahahaha..(Farizal)
Be the first to comment