
MENPAREKRAF SANDIAGA UNO KENA ‘SKAKMAT’ BANTENG KOMISI X/DPRRI TENTANG DESA WISATA 2021-2024 !?
KoranJokowi.com, Bandung : Jika selama ini muncul stigma publik jika DPRRI adalah ‘Tukang Stempel’, sepertinya tidak demikian benar 100%. Karena masih ada diantara mereka yang tetap kritis terhadap berbagai kebijakan meski di sisi lain harus tetap bersinergi dengan Pemerintah. Sinergi positip antara eksekutif dan legislatif untuk kepentingan bangsa dan negara.
Diketahui, istilah ‘Tukang Stempel’ sendiri merupakan suatu metafora bagi lembaga legislatif yang hanya melegalkan seluruh keputusan dan kebijakan yang dikeluarkan pihak eksekutif tanpa kritik atau masukan yang komprehensif. Anggota DPR ada yang tetap ‘serius dan fokus’ mengawal setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Presiden Jokowi, khususnya kebijakan dan program Kementerian yang ada.
Salah satu yang KoranJokowi.com, Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Alumni Kongres Relawan Jokowi (AkarJokowi) 2013 adalah sepak-terjang dan kinerja dari Agustina Wilujeng Pramestuti, Wakil Ketua Komisi X DPR RI yang erat kaitannya dengan Kementerian Pendidikan, Kepemudaan, Olahraga, Perpustakaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif.
Saya bukan pecinta dan penggemar catur, namun langkah – langkah anggota PDI Perjuangan Dapil Jawa Tengah IV ini memang selalu strategis khususnya saat mencermati kebijakan kementerian dibawah koordinasinya.
Dalam https://id.wikihow.com/Membuat-Skak-Mat-dalam-3-Langkah, Metode 3 ; Skakmat dalam 3 Langkah tanpa Memakan Bidak Lawan. Dimana Ratu putih ke h5 (Qh5), dan pion gajah serta pion kuda keluar dari jalan rajanya. Langkah dahsyat mengunci lawan main. Kalau pun saya tidak paham tapi melihat visualnya sepertinya memang asik.
Agustina kelahiran 11 Agustus 1971 dan berdomisili di Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah ini memang sepertinya kerap melakukan itu, yang kami catat diantaranya adalah saat rapat kerja Komisi X DPR RI dengan Menteri Parekraf Sandiaga Uno beserta jajaran yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (26/1/2021).
Disitu Agustina mengingatkan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) agar dalam mengambil kebijakan harus berdasarkan pada kajian yang komprehensif. Ia menyayangkan perkembangan program pariwisata terutama program desa wisata belum berdampak signifikan terhadap perekonomian daerah dan negara
“Sampai saat ini, Kemenparekraf belum menunjukan dampak program desa wisata terhadap daerah dan juga negara terutama dari sektor perekonomiannya. Kemenparekraf perlu menjawab keraguan masyarakat soal pengembangan desa wisata ini,” kata Agustina.
Disampaikan pula oleh Agustina , kiranya Kemenparekraf fokus kepada ;
1.Soal simulasi dampak pertumbuhan ekonomi antara program desa wisata dengan program lima destinasi super prioritas sekaligus prioritas dan kepastian rincian data jumlah desa wisata yang berkategori rintisan, berkembang, maju, dan mandiri.
2.Kemenparekraf untuk tetap fokus mendampingi pengembangan program desa wisata.
“Jangan sampai program desa wisata ini tidak ada pendampingan dan bimbingan akibat kurangnya kajian. Pemerintah perlu memperhatikan keunikan potensi masing-masing desa, tidak bisa dipukul rata. Diharapkan, dengan optimal pelaksanaan program ini, desa-desa bisa mandiri secara ekonomi dan kedepannya, dukungan pariwisata lokal semakin menguat,” ungkapnya .
Agustina pun meminta agar Kemenparekraf/Baparekraf melakukan kajian lebih lanjut terkait pengembangan 244 desa wisata yang ada di Indonesia yang terdiri dari 54 desa wisata rintisan, 142 desa wisata berkembang, dan 48 desa wisata maju sebagaimana yang menjadi target Menparekraf Sandiaga Uno tahun 2021-2024 .
“Kami meminta Kemenparekraf/Baparekraf untuk segera melakukan dan menyelesaikan kajian secara komprehensif mengenai proyeksi pembangunan desa wisata. Termasuk kajian mengenai perlunya keseimbangan pengembangan destinasi prioritas, super prioritas, destinasi wisata potensial di daerah, dan desa wisata,”
Sebelumnya (27/1/2021)., kepada pers Sandiaga Uno menyatakan pihaknya akan mengembangkan desa wisata berbasis kearifan lokal dengan standar internasional, “Kami akan menggunakan benchmark global untuk pengembangan desa wisata, berbasis kearifan lokal namun juga memenuhi standar internasional. Jadi stay local but go global,”
Semoga Agustina tetap ‘galak dan jauh dari stigma Tukang Stempel, kami titipkan apa yang ditargetkan oleh Menparekraf akan ada 244 desa wisata maju, mandiri, dan tersertifikasi desa wisata berkelanjutan pada 2024.
‘Semongko !
(Red-01/Foto.ist)
https://koranjokowi.com/2020/11/07/3126/
https://koranjokowi.com/2020/11/26/selamat-datang-kampoeng-seni-trisinar-kab-lampung-timur-mainkan/
Be the first to comment