
RSUD SIDIKALANG DAIRI SUMUT MENYIMPAN BOM WAKTU !? – (2)
KoranJokowi.com, Dairi, Sumut : Sebagaimana disampaikan di edisi sebelumnya, kinerja dr Sugito Panjaitan,Sp.Rad selaku penanggung-jawab RSUD Sidikalang yang didatangkan dari Kabupaten Humbahas hasil dari rekrutan Pansel masih belum mampu meningkatkan pelayanan dan permasalahan yang menggurita dan sudah akut ibarat penyakit yang diderita selama ini.
Penggunaan Anggaran di RSUD Sidikalang yang tidak transparan apakah berdampak kepada kepercayaan warga berobat ke RSUD Sidikalang yang semakin hari semakin berkurang?, kami tidak paham, pastinya kami duga ini menjadi bagian dari itu. Karena harmonisasi disana memang kurang baik. Banyak warga sekitar lebih memilih berobat ke klinik – klinik dibandingkan ke RSUD Sidikalang, citra manajemen yang kuran baik berdampak luas. Mau sampai kapan?
Hal lain yang sangat dibutuhankan para masyarakat khususnya pasien yaitu keberadaan Mobil Ambulance RSUD Sidikalang yang minim. Karena, saat ini yang dapat beroperasi hanya dua (2) Unit, selainnya menjadi barang ronggokan di RSUD Sidikalang, sementara ada biaya Pemeliharaan rutin/ berkala Ambulance/mobil jenazah sebesar Rp.250.000.000 tahun di anggaran tahun 2020. Pasien atau keluarga yang sangat membutuhkan kendaraan Mobil Ambulance tidak mendapat pelayanan sebagai mana mestinya untuk keselamatan nyawa pasien.
Hal ini disampaikan koordinator lapangan Ambulance di RSUD Sidikalang Gortap Silaban ketika ditanyai terkait Ambulance yang dapat beroperasi saat ini. ” Hanya dua Ambulance yang beroperasi, bang”, jawabnya
“Dalam Penjabaran Perubahan APBD Kabupaten Dairi Tahun Anggaran 2020 dana puluhan Miliyar di alokasikan untuk RSUD Sidikalang namun belum ada perubahan pelayanan di RSUD tersebut. Kami tidak tahu apa alasannya”, jawab seorang staf manajemen RSUD.
Ditambahkan lagi, Beberapa item alokasi anggaran di RSUD Sidikalang dari APBD Kabupaten Dairi TA 2020 seperti , Penyediaan Tenaga Keperawatan, Kebidanan, Kefarmasian ,Kesehatan Masyarakat, Gizi, Keteknisian Medis dan lain lain,teknis perkantoran dan kebersihan sebesar Rp.4.221.360.000, untuk Kemitraan penyediaan dokter spesialis / PPDS Senior ,Dokter Umum ,Dokter Interensip dan Apoteker sebesar Rp.2.342.400.000 seharusnya diharapkan dapat meningkatkan kwalitas pelayanan di RSUD Sidikalang. Namun kenyataannya tidak demikian.
dr Sugito Panjaitan,Sp.Rad ketika hendak dikonfirmasi terkait semua hal diatas sangat susah dihubungi demikian juga dengan Sekretaris RSUD Sidikalang, Luber Sianturi yang senantiasa mengelak dengan alasan sibuk.
Demikian juga terkait kesaksian dr Josh Pardede sebagai Saksi a de charge di Pengadilan Negeri Sidikalang dalam Perkara Penganiayaan dengan terdakwa Mulia Lingga mengatakan bahwa hasil Visum Et Repertum (VER) yang dikeluarkan RSUD Sidikalang yang ditandatangani dr Labora Samosir ketika dikonfirmasi tentang kebenaran dari pernyataan kedua dokter tersebut di Persidangan, Direktur dan Sekretaris RSUD Sidikalang tidak bersedia menjawab, sehingga menambah kebingungan masyarakat terkait keabsahan tentang VER dari RSUD Sidikalang.Masyarakat dan Tokoh Masyarakat berharap dengan pemberitaan di Media ini Lembaga dan Instansi terkait agar segera turun tangan mengaudit penggunaan anggaran di RSUD Sidikalang karena anggaran yang digunakan adalah UANG RAKYAT. ‘Mauliate …. (Delon Sinaga)
Be the first to comment