
PANEN PADI DIBULAN MARET APRIL 2021 DI KOTA GAJAH, HARGA GABAH KERING PANEN ANJLOK HINGGA Rp.3400 /KG.
Koranjokowi.com, Lamteng: Masa panen raya dan panen dimusim tanam gadu produksipitas panen padi tidaklah sama hasil yang didapat oleh para petani.Walau demikian modal olah lahan dan biaya obat obatan dan pupuk tidak bisa dikurangi alias sama saja musim tanam rendeng dan musim gadu yang membedakan hanya hasilnya.Hal ini diungkapkan petani padi dikampung Sumberejo, kecamatan kota gajah Lampung tengah,Rumadi, menurutnya panen padi DIBULAN Maret April hasil yang didapat oleh para petani mengalami penurunan jika di bandingkan dengan panen dibulan Desember dan Februari karna waktu tanam pada musim rendeng pertumbuhan padi bagus dan hasilnya juga bagus .
Sementara panen dibulan Maret April ini hampir semua panen tidak sempurna,jika dibandingkan diperkirakan selisih 50-60% dari panen dimusim rendeng,.Rumadi juga menjelaskan panen dibulan Maret April 2021 ini seharusnya petani bisa menikmati hasil panen karna harga jual anjlok sampai dikisaran Rp 3400 dan Rp 3500/kg dan hasil panen juga turut anjlok sedangkan biaya pruduksi besar .kami sebagai petani berharap kepada pemerintah agar harga gabah tetap setabil karna berdasarkan HET yang ditetapkan pemerintah kalau tidak salah Rp4250/kg gabah kering panen,tapi ditingkat agen harga anjloknya jauh sekali .
Ini jelas permainan agen dan tengkulak kami selaku petani tidak bisa jual langsung kepabrik tetap melalui agen.Begitu juga dengan pabrik dia tidak mau terima padi langsung dari petani tetap kami harus menjual melalui agen walaupun dengan harga murah terpaksa padi kami jual juga .ujar Rumadi kepad koranjokowi.com.Hal yang sama juga dikatakan kepala kampung sumberjo ,marno,menurutnya petani yang ada di Sumberejo dengan luas garapan sawah kurang lebih ada 300ha padi yang dipanen cukup lumayan banyak dan bisa diserap 50% saja oleh pabrik padi milik Handoko petani yang ada dikampung Sumberejo tentunya akan menikmati harga yang tinggi karna petani bisa menjual langsung kepabrik.Tapi tidak demikian kata Sumarno pabrik padi milik Handoko tidak mau membeli padi hasil panen masarakat tetap harus melalui agen ,ini ada apa ungkap Sumarno.
Sumarno juga mengatakan seharusnya pabrik padi yang ada dikampung Sumberejo ini harusnya lebih mendahulukan masarakat setempat karna pabrik itu juga tempat usahanya ada dikampung kami,selaku kepala kampung Sumarno sering mendapat tegoran dari warganya terkait limbah dan volusi udara berupa debu yang diakibatkan aktipitas penggilingan padi yang terus menerus .sangat terasa sekali jika dimusim panas debu yang diakibatkan aktipitas penggilingan tampak menempel dimana mana terutama rumah disekitar pabrik tidak bisa nyaman kata (Farizal)
Be the first to comment