
Voice Of Indonesian Millenial, “IZIN BERSUARA”
KoranJokowi.com, Bandung : Bagaimana negara bisa maju pesat jika yg dipilih Wakil2 Rakyat tdk punya kompetensi, skill kapasitas dan pendidikan yang mumpuni.. Syarat Perekrutan dan Kompetensi sebagai Wakil Rakyat itu apa?
Dari sejak zaman Wakil Rakyat direkrut dari penyanyi dan pedangdut yang mengisi panggung Kampanye Parpol tertentu.. kita sudah keliru, salah jalan..
Tahukah jika siapa Indonesia ini dinilai dari Wakil Rakyat-nya?
Beberapa dari mereka2 banyak waktu ada juga terkadang karena dulu pengangguran lalu sering ikut demo, lalu aktif di ormas, yang menerima order demo, membawahi banyak massa.
Dan punya circle of power. Punya massa besar utk demo.
Dan memberikan banyak masalah dan kritik kepada pemerintahan yg sah. Semakin menohok dan viral semakin dianggap penting.
Dan anehnya disambut pemerintah dengan penempatan orang2 tersebut di pemerintahan.
Orang2 tersebut yang diangkat.
Selanjutnya karena berjasa untuk agenda politik partai dan diangkat..
Sehingga banyaklah yang berkelakuan begitu, karena ada reward-nya. Ini penyebab munculnya banyak virus dan hoax!
Negara ini berdaulat ga sih? Ataukah berdaulat dari Negara PARTAI POLITIK? Penempatan jabatan pejabat publik sekarang harus memilih Partai mana yang diusung. Bukan KOMPETISI KOMPETENSI DAN MANFAAT! Yang Independent, tidak akan mendapatkan posisi berarti. Karena bursa pejabat butuh pengusung Partai-nya. Saya sangat prihatin!
Bisa ga sih, kita memilih Wakil Rakyat dari KOMPETISI PEMBERI MANFAAT TERBANYAK kepada rakyat, yang akan masuk bursa pejabat yang terpilih?
Bukan yang paling banyak bercuap, terkenal, selebriti, punya massa, rajin cari muka di media massa, mampu berkolusi atau nepotisme ataupun kenal orang dalam dan rajin demo lah yang dipilih? 😅😅😅
Tahukah Orang2 yang tidak pernah punya keinginan belajar type otaknya selalu menggunakan otak Reptilia? Makanya tahunya bertahan hidup, otaknya hanya ada nafsu, uang, pengaruh dan wanita.
Di dunia Reptilia, Otak reptil mengatur “perasaan teritorial” sebagai insting primitif. Kebutuhan dasar, Insting Diri Dasar yang diutamakan, ga ada ruang memikirkan orang lain.
Bukan kah harusnya menggunakan otak Neo Cortex otak yang lebih advance dari manusia yakni pikiran rasional, logis, analitis, dan pembuat keputusan yang baik. Gunakan itu untuk memecahkan masalah atau menggunakan jabatan untuk sesuatu yang bermanfaat.
Akhirnya jika mereka2 ini dipakai untuk mengatur negara, ditempatkan diatas org2 yang bersusah payah mengisi waktunya, hidupnya dgn sekolah, berpendidikan, punya skill dan bekerja riil untuk memberikan perubahan utk negara.. dan bayar pajak dari gaji dan pekerjaannya.. MANFAAT yang diberikan ada dan JELAS dan bertahun2 mendukung jalannya negara..
Saya sangat prihatin jika negara menempatkan orang2 tsb diatas dan membawahi ini semua..
Lihat saja gaya bicara Andian Napitupulu yg tdk memberikan jeda kepada Dirut Antam untuk bicara. Tdk punya etika..
Walaupun apa yang diutarakan itu sangat benar. Namun apakah etika-nya begitu di rapat Anggota DPR? Bangga kita diwakili orang begitu? Apakah dengan atmosfir begitu kita berharap generasi muda dan SDM yang punya kompetensi akan mau berjuang untuk negara duduk sebagai wakil rakyat?
Bertarung dengan orang2 yang tidak punya etika dan pemahaman yang sama? Bukannya mereka akan memundurkan diri dan otak mereka untuk hal2 yang tidak perlu terjadi.. saling menuding tanpa ada pemahaman pengertian dan solusi..
Contoh begitu yang akan diberikan kepada anak2 generasi mendatang?
Background yang berbeda, kompetensi dan kapasitas pemahaman ini jika digabungkan, ya tidak berjalan baik.
Komunikasi yg baik krn kesetaraan pemahaman yang sama.. bukan main tekan, tunjuk dan menunjukkan etika jalanan begitu di Rapat Wakil Rakyat dan kita mengelu2kan itu.
Sungguh suatu kemunduran budaya. Sudah tidak ada malunya kita dengan ketidaksopanan berbahasa dan berkomunikasi.
Siapa bangsa Indonesia ini? Tunjukkanlah jati diri bangsa Indonesia kepada generasi masa depan kita.
Izin mengutarakan keresahan sebagai wanita yang melihat exposure yang kita berikan kepada anak2 kita. Apalagi menjadi trending topik indonesia di Youtube nya. 😥
Makanya banyak anak muda lebih memilih untuk melihat keluar negeri, lebih bermanfaat katanya. Yang kuat dan tersadar memilih mengubah ini dengan memberikan contoh yg baik kepada generasi tua dengan berprestasi dan memberikan benefit serta manfaat seperti Agnes Monica yang membangun Klinik Covid-nya.
Tata cara anak muda Milenial Indonesia berjuang jauh lebih bermartabat daripada politikus zaman sekarang.. yang sudah tidak ada etika nya dan malu nya lagi..
Salam 5S :
SAAYA…
Semangat
Senang
Sehat
Sukses
Sejahtera
Selalu
(Karena tanpa Semangat, kita ga mungkin Senang, tanpa senang tidak akan ada Sehat.. mulailah dari bersemangat!)
Silvia T🌈🦄
1 Trackback / Pingback