Kabar Lampung - (30), DI KAB. LAMTENG ADA YAYASAN TIPU WARGA YANG CARI KERJA KE POLANDIA ?

Kabar Lampung – (30), DI KAB. LAMTENG ADA YAYASAN TIPU WARGA YANG CARI KERJA KE POLANDIA ?

KoranJokowi.com, Kab. Lamteng : Puluhan calon tenaga kerja yang dijanjikan akan dipekerjakan ke luar negeri oleh PT Al zubara yang bergerak sebagai penyalur tenaga kerja ke luar negeri yang beralamat di Jakarta melalui Yayasan PJBI dengan alamat di kampung Rukti Harjo ,RH kecamatan Seputih Raman Lampung tengah. Juga yayasan yang berada di jln Merdeka nomer 172 Rukti Harjo selaku kantor perwakilan dari PT tersebut .

Dari informasi yang di terima KoranJokowi.com diperoleh informasi perusahaan tersebut telah melakukan pe rekrutan sejumlah orang calon tenaga kerja yang ingin mengikuti program magang ke Polandia Eropa timur, dengan iming iming akan mendapat gajih per bulan Rp 15 juta dengan biaya yang harus dibayarkan ke perusahaan melalui Yayasan tsb sebesar Rp 55 juta dan yang kurang dari itu misal Rp25 juta nantinya mereka akan di kenakan dipotong gajih setiap bulan.

Untuk pendaftaran gelombang pertama pada April 2021 lalu dan rencana Juli akan di terbangkan tapi kenyataanya ditunda untuk tiga bulan kedepan kata sumber yang minta namanya tidak disebutkan ,Kegiatan selama tiga bulan April dan Juni ,berlatih berbahasa Inggris setelah itu akan diterbangkan ke negara tujuan yakni polandia. Bagi calon yang mengikuti program mereka wajib mengikuti aturan yang ditetapkan perusahaan penerima calon tenaga kerja.

Salah seorang calon tenaga kerja yang berinisial Ag,warga desa Tulung balak Lampung timur ,dia saat di hubungi membenarkan dirinya telah mengikuti program tersebut dan bersama rekan sebanyak 18 orang ,dari jumlah uang yang sudah di setor melalui yayasan hampir Rp 1 milyar .Dari 18 orang tersebut ada beberapa sudah membayar lunas yakni Rp 55 juta dan ada yang baru membayar Rp 40 juta Rp30 juta dan ada yang baru bayar Rp 25 juta ,kata Ag .Dengan adanya penundaan keberangkatan dan ini untuk yang ketiga kali terhitung dari April hingga Nopember ini kami juga harus menerima keputusan dari perusahaan.

Selaku ketua rombongan Ag ,mengaku memikul beban yang cukup berat karena rekan rekannya mendesaknya dan ada diantaranya minta pembatalan untuk keberangkatan dan uang yang terlanjur di bayar agar dapat kembali, karena perusahaan tidak tepat janji.

(Farizal/Foto.ist)