Melawan Lupa ( 27), ” SEKARANG MEREKA DIMANA, JENDERAL ? ” (Tribute to 13 Aktifis 1998)

Melawan Lupa ( 27),

” SEKARANG MEREKA DIMANA, JENDERAL ? “

(Tribute to 13 Aktifis 1998)

Koranjokowi.com :

Semasa era Orde Baru, Soeharto melakukan segala cara untuk mempertahankan kuasanya. Ia meredam segala kritik yang ditujukan, bahkan dengan lewat cara kekerasan. Sejumlah aktivis diculik. Beberapa dilepaskan, namun sebagian tak pernah kembali hingga kini.

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KONTRAS) mencatat terdapat 23 orang telah dihilangkan oleh negara. Dari angka penculikan tersebut, 1 orang dinyatakan meninggal, yaitu Leonardus Gilang, sembilan orang dilepaskan, dan 13 lainnya masih menghilang sampai saat ini.

 Tim Mawar Dalam kasus penculikan aktivis 1997/1998, Kopassus membuat tim kecil untuk melakukan operasi penculikan tersebut. Tim kecil ini disebut Tim Mawar, dibentuk karena peristiwa 27 Juli 1996. Kala itu, para preman didukung tentara merampas kantor dan menyerang simpatisan yang mendukung Megawati di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat

See the source image

Tim Mawar bertugas untuk mendeteksi kelompok radikal, pelaku aksi kerusuhan, dan teror. Pasca 18 Januari 1998, ada  ledakan di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat dan Tim Mawar pun menyusun rencana untuk menangkap para  aktivis yang dicurigai terlibat dalam insiden ledakan bom tersebut.

Daftar Aktivis yang ditangkap  Tahun 1997/1998

1Desmond Junaidi Mahesa 3 Februari 1998 Dilepaskan

2.Haryanto Taslam 8 Maret 1998 Dilepaskan

3.Pius Lustrilanang 4 Februari 1998 Dilepaskan

4.Faizol Reza 12 Maret 1998 Dilepaskan

5.Rahardjo Waluyo Jati 12 Maret 1998 Dilepaskan

6.Nezar Patria 13 Maret 1998 Dilepaskan

7.Aan Rusdianto 13 Maret 1998 Dilepaskan

8.Mugianto 13 Maret 1998 Dilepaskan

9.Andi Arief 27 Maret 1998 Dilepaskan

Dari sembilan aktivis tersebut, Desmond, Pius, Haryanto, Raharja, dan Faizol Riza yang disekap selama kurang lebih 1,5 – 2 bulan dipulangkan ke kampung halamannya. Sedangkan Aan Rusdianto, Mugiyanto, dan Nezar Patria, yang disekap selama tiga hari diserahkan oleh Tim Mawar ke Polda Metro Jaya pada 15 Maret. Ketiganya baru dibebaskan 5 Juni 1998.

See the source image

Meskipun terdapat 9 aktivis yang dipulangkan ke kampung halaman, masih ada 13 aktivis lain yang menyandang status hilang, entah masih hidup atau meninggal hingga saat ini, innalillahiwainailaihirajiun, RIP.

1.Petrus Bima Anugrah 30 Maret 1998 Hilang

Dia  hilang di Jakarta pada 30 Maret 1998. Ia merupakan mahasiswa Universitas Airlangga dan STF Driyarkara. Sebenarnya, penangkapan Petrus sudah terjadi dari jauh-jauh hari. Ia ditangkap tahun 1997 karena ketahuan menyebarkan kampanye Mega-Bintang, yang saat itu direpresi oleh pemerintahan Orde Baru.

Sejak tanggal 12 Maret 1998, satu per satu aktivis diculik, dibunuh, dan disekap.

Petrus pun mulai menyadari keganjalan tersebut. Ia memutuskan untuk menghilang. Guna menghindari kejaran dari para aparat, Petrus bersembunyi dan diberni nama sandi Marcell. Namun, pada 1 April 1998, Petrus sudah tidak lagi terdengar.

2.Herman Hendrawan 12 Maret 1998 Hilang

Dia adalah mahasiswa Universitas Airlangga. Ia hilang ketika konferensi pers KNPD di YLBHI, Jakarta 12 Maret 1998.

3.Suyat 12 Februari 1998 Hilang

Dia adalah aktivis yang tergabung dalam Partai Rakyat Demokratik (PRD). Ia dinyatakan hilang di Solo tanggal 12 Februari 1998.

4.Wiji Thukul April 1998 Hilang

Dia adalah penyair dan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) asal Solo. Thukul merupakan salah satu tokoh yang turut melawan penindasan rezim Orde Baru. Sejak bulan Juli 1996, Thukul kerap berpindah keluar-masuk daerah dari satu kota ke kota lainnya karena bersembunyi dari kejaran aparat. Dalam pelariannya tersebut, Thukul tetap menulis puisi-puisi pro-demokrasi, salah satunya bertajuk Para Jendral Marah-Marah.

Sayangnya, setelah Peristiwa 27 Juli 1996 hingga 1998, sejumlah aktivis diculik, termasuk Thukul. Wiji Thukul terakhir terlihat di Jakarta pada April 1998 dan sampai saat ini masih belum diketahui keberadaannya.

See the source image

5.Yani Afri 26 April 1997 Hilang

Dia adalah seorang sopir dan pro-PDI Megawati. Tahun 1997, ia sempat ikut dalam Pemilu 1997 dan sempat ditahan di Makodim Jakarta Utara. Ia dinyatakan hilang di Jakarta pada 26 April 1997.

6.Sonny 26 April 1997 Hilang

Dia  hilang di Jakarta pada 26 April 1997. Ia merupakan seorang sopir dan pendukung PDI Megawati juga, teman dari Yani Afri.

7.Dedi Hamdun 29 Mei 1997 Hilang

Dia adalah pengusaha yang aktif dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ia juga sempat terlibat dalam kampanye 1997 Mega-Bintang. Dedi Hamdun hilang di Jakarta pada 29 Mei 1997.

8.Noval Al Katiri 29 Mei 1997 Hilang

Dia adalah n teman dari Dedi Hamdun yang juga bekerja sebagai seorang pengusaha. Ia juga merupakan aktivis dalam PPP. Noval Al Katiri menghilang di Jakarta pada 29 Mei 1997.

9.Ucok Mundandar Siahaan 14 Mei 1998 Hilang

Dia  adalah mahasiswa Perbanas. Ia diculik ketika Kerusuhan 14 Mei 1998 di Jakarta.

10.Ismail 29 Mei 1997 Hilang

Dia  adalah sopir dari Deddy Hamdun yang hilang di Jakarta pada 29 Mei 1997.

11.Hendra Kambali 15 Mei 1998 Hilang

Dia adalah siswa SMU yang raib ketika kerusuhan terjadi di Glodok. Karena insiden tersebut, ia pun hilang di Jakarta, 15 Mei 1998.

See the source image

12.Yadin Muhidin 14 Mei 1998 Hilang

Dia  alumnus Sekolah Pelayaran. Ia sempat ditahan di Polres Jakarta Utara dan dinyatakan hilang pada 14 Mei 1998.

13.Abdun Nasser 14 Mei 1998 Hilang

Dia  adalah kontraktor yang hilang saat kerusuhan 14 Mei 1998 di Jakarta.

KE-13 AKTIFIS ITU BAGI ALUMNI KONGRES RELAWAN JOKOWI 2013 (AKARJOKOWI2013) ADALAH ‘THE REAL ACTIVIST’ YANG TERLUPAKAN KEMUDIAN, KECUALI OLEH ORANG ORANG YANG MENCINTAINYA.

Memang pernah ada Penyelidikan oleh Komnas HAM berdasarkan UU No 26/2000 sejak 1 Oktober 2005 – 30 Oktober 2006. Setelah mendapat hasil penyelidikan, di mana 1 orang terbunuh, 11 orang disiksa, 12 orang dianiaya, 23 orang dihilangkan secara paksa, dan 19 orang dirampas. Komnas HAM pun menyimpulkan terdapat bukti permulaan pelanggaran HAM berat dalam kasus penghilangan orang secara paksa tahun 1997/1998.

See the source image

Kesimpulan ini diambil berdasarkan penyelidikan dan kesaksian 58 korban dan warga. Akhirnya, tanggal 22 Desember 2006, Komnas HAM meminta DPR agar mendesak Presiden mengerahkan dan memobilisasi semua aparat penegak hukum untuk menuntaskan kasus penculikan tersebut. Tak hanya itu, pada 7 Februari 2007, Ketua DPR Agung Laksono juga meminta Presiden Yudhoyono memerintahkan Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh untuk melakukan penyelidikan berdasarkan temuan Komnas HAM untuk menyelesaikan kasus penculikan 13 aktivis.

DAN KITA TIDAK TAHU APA HASILNYA SAMPAI SEKARANG ?

“Allahummaj’alni wa auladi wa dzurriyyati min ahlil’ khairi wa la taj’alni wa iyyahummin ahlis su-i wa ahlidh-dgairi warzuqni wa iyyahum ‘ilman nafi’an wa rizqan wa si’an wa khuluqan hasanan wattaufiqa lith-tha’ati wa fahman nabiyyina”

Artinya : “Ya Allah, jadikanlah aku, anak-anakku, dan keluargaku termasuk dari golongan orang yang baik. Dan janganlah Engkau jadikan aku serta mereka dalam golongan orang yang jahat, dan orang yang membuat mudharat. berilah rezeki kepadaku dan kepada mereka berupa ilmu yang bermanfaat, rezeki yang lapang, budi pekerti yang baik, pertolongan untuk taat, dan kepahaman mengenai para nabi”

(Red-01/Foto.ist)

Lainnya,

ANDI ARIEF – DEMOKRAT,  2 TAHUN LALU ! – KORAN JOKOWI

Melawan Lupa – (26), PASUKAN TERATE DIANTARA BUNG KARNO , SRI SULTAN HB IX & MAYJEN MOESTOPO  – KORAN JOKOWI

ALUMNI KONGRES RELAWAN JOKOWI AKAN MELAWAN SKENARIO MENYAMAKAN NASIB PRESIDEN SUHARTO KEPADA JOKOWI !!? – KORAN JOKOWI

#Melawan Lupa – (1); The Smiling General, “DARAH ITU MERAH JENDERAL !”  – KORAN JOKOWI

 

 

Tentang Koran Jokowi 4104 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

3 Trackbacks / Pingbacks

  1. Melawan Lupa (28), "GUS DUR MEMANG TIADA TANDINGNYA" - KORAN JOKOWI
  2. Melawan Lupa (29): "MAHASISWA GONDRONG, HIPPIES & TUKANG BECAK BANDUNG MUSUH ORBA !?" - KORAN JOKOWI
  3. Kabar Jakarta (56) 'PENDIRI KILL COVID, YANG KENA COVID19 HINGGA 3 KALI" - KORAN JOKOWI

Tinggalkan Balasan