MENTERI PALING DIBENCI ITU BERNAMA SRI MULYANI !
KoranJokowi.com, Bandung : Sudah sepekan ini tulisan ‘gaya bebas’ seorang Relawan bernama Fadly A Z ‘menggelinding dengan dahsyatnya, rugi kalau kalian tidak baca, sedikit saja saya ‘kasih warna warni’ didalamnya namun saya yakin ini tidak mengurangi ‘pesan’ yang ada, check it dot !
“Ndang balio Sri!” begitulah kira-kira pesan Jokowi kepada Sri Mulyani pada kisaran awal 2016 saat masih menjabat sebagai Direktur Pelaksana di Bank Dunia. Tawaran sebagai Menteri Keuangan bukanlah hal baru mengingat ia pernah menjabat posisi serupa di era Presiden SBY. Apalagi dari sisi pendapatan juga njomplang antara Gaji Mentereng di Bank Dunia dibanding jabatan Menteri. Namun semangat bela negara untuk memperbaiki negeri ini menjadi keputusannya untuk menerima tawaran Jokowi.
Jokowi dan Mulyani mengerti betul bahwa Rupiah yang beredar pada saat itu sudah mencapai dua kali lipat lebih dari seharusnya. Artinya, jumlah uang beredar lebih banyak dari pada yang dicetak dan diedarkan secara resmi dan sah. Terdapat sekelompok elit bertangan kotor yang memiliki power untuk mencetak uang ilegal di luar sistem. Uang itu biasa disebut sebagai Uang Kloning atau KW. Bahan dan proses pembuatannya sama persis dengan yang asli. Tapi nomer seri yang tertera menumpang kembaran dengan uang resmi. Bisa kita bayangkan siapa yang mampu melakukan hal seperti ini. Seorang Ketua KPK saja harus tumbang ketika hampir tidak sengaja mengusut anomali ini.
Konon uang yang beredar itu hampir 10% dari APBN, lebih dari Rp.10 trilyun ?
Begitu Sri Mulyani bergabung dalam Kabinet Jokowi, hal pertama yang dipersiapkan adalah mengganti semua emisi Rupiah dengan yang baru agar tak dapat dikloning lagi. Rupiah Baru itu diluncurkan pada 19 Desember 2016 dengan pengaman yang jauh lebih lengkap. Dan baru pertama kali dalam sejarah sejak era Presiden Soeharto, semua pecahan uang kertas diganti emisi baru secara serentak dan penarikan emisi lama secara bertahap.
Kebijakan ini tentu saja membuat mereka yang selama ini seenak udelnya mencetak uang di luar sistem jadi kebakaran jenggot. Mereka kemudian menyewa preman berjubah memprotes Uang Baru yang dituduh berlogo PKI. Menuntut ditarik ulang supaya mereka bisa happy lagi. Happy membiayai Calon Kepala Daerah untuk dijadikan proxy, happy memborong Dolar untuk disembunyikan di Luar Negeri, termasuk juga memborong saham di lantai bursa sebagai modus Money Laundry.
Tak cukup disitu, Jokowi dan Mulyani juga menggagas Tax Amnesty Jilid 1 untuk memburu aset kotor mereka di Luar Negeri. Mereka makin kalap karena telah bertahun-tahun menggarong negeri sendiri terancam kehilangan aset. Padahal sebagian sudah disiapkan untuk ongkos dinasti. Ndilalah Ahok yang memang martir Jokowi mengeluarkan statement “dibohongi pakai”. Aksi berjilid-jilid yang menjadi legend itu sebenarnya dilatar-belakangi motif mempertahankan Harta Haram. Bukan membela Agama sebagaimana yang mereka dengungkan.
Dan saat ini seakan terjadi sebuah “de Javu”. Kalau dulu Ahok sebagai sasaran antara, kini giliran Sri Mulyani yang langsung dibidik setelah agenda Reuni Wiro Sableng untuk membuat gaduh gagal. Tuntutan agar Presiden mencopot Menkeu sangat kental dengan aroma Tax Amnesty Jilid 2 pada awal tahun 2022 nanti. Bedanya kali ini, sudah ada payung Hukum MLA dan Perjanjian Transparansi Keuangan Global yang juga turut andil Sri Mulyani. Itulah kenapa ia menjadi Menteri Paling Dibenci. Kalau ada yang menuntutnya dicopot, berarti ada yang kepalanya sedang cekot-cekot. Apalagi kalau sampai Bulek Sri nanti jadi Wapres RI 2024. Eh, keceplosan! 😁
CATATAN MEJA REDAKSI
Dalam lakon pewayangan Jawa yang mengadaptasi naskah Mahabharata, dikisahkan bahwa Srikandi lahir karena kedua orangtuanya—Prabu Drupada dan Dewi Gandawati—menginginkan kelahiran seorang anak dengan normal. Kedua kakaknya—Dewi Dropadi dan Drestadyumna—dilahirkan melalui puja semadi. Dropadi dilahirkan dari bara api pemujaan, sementara asap api itu menjelma menjadi Drestadyumna.
Dewi Srikandi sangat gemar dalam olah keprajuritan dan mahir ber-panah. Kepandaian tersebut didapatnya ketika berguru pada Arjuna, yang kemudian menjadi suaminya. Dalam perkawinan tersebut ia tidak memperoleh seorang putra.
Dikenal sangat cekatan, ramah, gemar berburu, Pamanah yang andal, bertekad baja, dia seorang perempuan yang tangguh di medan perang. Srikandi adalah tokoh perempuan yang sangat energik lincah, pintar, pemurah, dan mempunyai kemauan yang sangat kuat
Dewi Srikandi menjadi suri teladan prajurit wanita. Ia bertindak sebagai penanggung jawab keselamatan dan keamanan kesatrian Madukara dengan segala isinya. Dalam perang Bharatayuddha, Dewi Srikandi tampil sebagai senapati perang Pandawa menggantikan Resi Seta, kesatria Wirata yang telah gugur untuk menghadapi Bisma, senapati agung balatentara Korawa.
Dengan panah Hrusangkali, Dewi Srikandi dapat menewaskan Bisma, sesuai kutukan Dewi Amba, putri Prabu Darmahambara, raja negara Giyantipura, yang dendam kepada Bisma.
Dalam akhir riwayat Dewi Srikandi diceriterakan bahwa ia tewas dibunuh Aswatama yang menyelundup masuk ke keraton Astina setelah berakhirnya perang Bharatayuddha
(Red-01/Foto.ist)
Be the first to comment