
Melawan Lupa (31),
“PRESIDEN JOKOWI TEMUI ELON MUSK, NICO & GERUNG TELAT DATANG SAAT PEMBAGIAN OTAK ?”
KoranJokowi.com, Bandung :
Pertemuan Presiden jokowi dengan pendiri Space X sekaligus CEO Tesla Elon Musk saat berada di Amerika (14/5) lalu, merupakan tindak -lanjut sekaligus berdiskusi dan meninjau pabrik produksi roket tersebut di Boca Chica, Amerika Serikat (AS).
Entah bagaimana juga pola pikir seorang Nico Silalahi dan Rocky Gerung (NS & RG) sehingga di sosial media mereka seolah ‘mencaci-maki dan menghina’ presidennya sendiri. Bukankah mereka pernah menikmati BPJS?, ahahaha.
Duet NS & RG ini memang selalu seperti itu, macam mereka paling sempurna saja di bumi ini. Mereka lupa kedatangan Presiden Jokowi itu tindak lanjut pertemuan sebelumnya yaitu telah dilakukan oleh Menkomarinvest – Jenderal TNI Purn Luhut Binsar Pandjaitan dan tim kecilnya.
Di mata NS, sikap Presiden Jokowi sudah memalukan karena dianggap seperti mengemis kepada Elon Musk.
“Dimana-mana pengusaha yang datangi Presiden untuk menawarkan kerjasama Serta meminta jaminan keamanan dan hukum. Lah ini malah Presiden udah kayak pengemis yang datangi pengusaha, Hina banget kau buat bangsa ini, padahal memiliki bonus demografi yang melimpah. Ia gak sih,” tandas Nicho Silalahi.
Dan kasihannya, NS pun dicibir netizen.
“Presiden sampai segitu karena mikir masa depan rakyatnya. Termasuk anda lae, ya paling nggak anak cucumu. Harusnya anda terima kasih to lae,” sahut akun @izue**.
Itu NS, RG beda lagi, dia menyindir Jokowi yang seperti memaksakan diri saat bertemu dengan pendiri Space X, Elon Musk di Amerika Serikat (AS).
Rocky melihat kurang pas apabila Presiden pontang-panting menemui Elon Musk jika hanya untuk tujuan bisnis. Menurut Rocky, Jokowi mestinya cukup mengirim tim bisnis untuk berdiskusi dengan Elon Musk.
Biarkan saja NS & RG seperti itu, jangan ditemenin, ahahaha, semoga Tuhan menjaga mereka tetap sehat sehingga tidak ada urusan dengan BPJS atau jangan jangan mereka tidak punya BPJS.
Teman teman Relawan Jokowi dimana saja berada,
Pertemuan Jokowi-Musk itu sebagai upaya mempercepat pengembangan industri nikel guna memasok baterai untuk kendaraan listrik nasional & dunia, bahkan isu-nya sudah ada tim kecilnya Musk yang datang ke pusat produksi nikel di Morowali, Sulawesi Tengah. Untuk melanjutkan program kerjasama industri nikel Indonesia yang berteknologi tinggi, di mana dapat membawa Indonesia ke dalam rantai pasokan global industri kendaraan listrik.
Sudah lama Presiden Jokowi ingin mengembangkan rantai pasokan nikel dalam negeri secara penuh terutama untuk mengekstrak bahan kimia baterai, membuat baterai, dan akhirnya membangun pabrik kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Ide ini hanya lahir saat Indonesia dijabat presidennya oleh Jokowi, Catet!
NS & RG tahu gak ya,
Jika saat ini di dunia baru ada 3.269.671 unit kendaraan listrik di pasar kendaraan listrik global, maka diperkirakan masih jauh dari target menuju > 26,9 juta unit pada tahun 2030. Makin tingginya permintaan kendaraan listrik secara otomatis akan membuat industri kendaraan listrik menjadi salah satu yang paling populer. Oleh karena itu, nikel sebagai komponen penting akan menjadi incaran negara-negara di dunia.
Indonesia akan ikut menyongsong tren kendaraan listrik ini dengan mempromosikan mobil hemat energi dan mempercepat produksi baterai kendaraan listrik. Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan mendukung percepatan produksi tersebut.
Dalam beberapa sumber yang saya himpun, Jumlah mobil listrik nasional ditargetkan mencapai 400.000 unit pada tahun 2025, lalu meningkat menjadi 5,7 juta unit pada tahun 2035.
Untuk hal ini akan ada Sistem Penyimpanan Energi (Energy Storage System/ESS) dengan kapasitas penyimpanan 100 MW, ESS memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dari baterai listrik. ESS merupakan bagian dari energi baru dan terbarukan itu dapat berfungsi sebagai penstabil atau sebagai pengganti, yaitu sebagai pembangkit peaker (untuk memenuhi permintaan listrik tinggi).
Di Indonesia, kita mampu mencukupi 30% cadangan nikel dunia, yaitu sebesar 21 juta ton karena kita kaya itu dan menyebar di Halmahera Timur di Maluku Utara, Morowali di Sulawesi Tengah, Pulau Obi di Maluku Utara, dan Pulau Gag di Kepulauan Raja Ampat.
Pasti si Nico & Rocky telat datang saat ada pembagian otak
(Red-01/Foto.ist)
#Jokowi2periode
Istananews Youtube
https://www.youtube.com/channel/UCqVabmhueMg89t3DMdizAPw
Koranjokowi Youtube
https://koranjokowi.com/2022/05/16/pilpres-2024-19-jokowi-bebas-pki-bagaimana-para-capres-2024-yad/
Lainnya.
4 Trackbacks / Pingbacks