
Melawan Lupa (30),
“TEUKU MARKAM PUTRA ACEH SAHABAT SUKARNO & EMAS MONAS 28 KILOGRAMNYA”
Salam Relawan Jokowi,
Banda Aceh, 16 Mei 2022
Saya Teku Muhamad Raju menyampaikan dari Banda Aceh,
#Melawan Lupa,
Judul ulasan kali ini, adalah :
TEUKU MARKAM PUTRA ACEH SAHABAT SUKARNO & EMAS MONAS 28 KILOGRAMNYA.
Hanya sedikit yang tahu Monumen Nasional yang di bangun Presiden Ir H Sukarno sejak 1961 sampai tgl.12 Juli 1975 , dengan tinggi 132 meter ini diujungnya terdapat ‘lidah api’ dengan ukuran 4 X 16 meter , beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 Kilogram. Dari 35 kilogram emas itu, 28 kilogramnya diberikan oleh seorang putra Aceh bernama Teuku Nyak Markam , pengusaha kaya Indonesia.
Teuku Nyak Markam kelahiran Alue Campil Aceh Utara tgl. 12 Maret 1924 adalah keturunan uleebalang , ayahnya bernama Teuku Marhaban. Sejak kecil Teuku Markam sudah menjadi yatim piatu. Ketika usia 9 tahun, ayahnda meninggal dunia. Sedangkan ibunya telah lebih dulu meninggal. Teuku Markam kemudian diasuh kakaknya Cut Nyak Putroe.
Atas kecintaannya kepada NKRI, beliau pun ikut pendidikan wajib militer di Koeta Radja , Banda Aceh dan tamat dengan pangkat letnan satu. Kemudian bergabung dengan Tentara Rakyat Indonesia (TRI) dan ikut pertempuran di Tembung, Sumatra Utara bersama-sama dengan Jendral Bejo, Kaharuddin Nasution, Bustanil Arifin.
Teuku Markam yang hanya lulusan kelas 4 SR (Sekolah Rakyat), perjalanan hidupnya demikian keras , namun kemudian dia ikut aktif mendukung Presiden Sukarno saat even Konferensi Asia Afrika thn.1955 lalu.
Dia memang salah satu putra Aceh yang dekat dengan Presiden Sukarno, atas itu pula kemudian dia ditangkap rejim Presiden Suharto dipenjara sejak tahun 1966 sampai tahun 1974. Tanpa bukti *& penjelasan. ‘Ngeriii !!
Saat beliau dipenjara, seluruh asset kekayaannya berupa gedung perkantoran, tanah dan lain-lain, direbut ‘negara’ yang kemudian dikelola PT. PP Berdikari yang salah satu pendirinya adalah sahabat saat perang di Tembung lalu, yaitu Bustanil Arifin..
Pasca bebas tahun 1974, kalau pun dijegal sana sini oleh orde baru, akhirnya beliau pun mendikirikan PT Marjaya dan menggarap proyek-proyek Bank Dunia untuk pembangunan infrastruktur di Aceh dan Jawa Barat.
Beliau meninggal dunia tahun 1985 akibat komplikasi penyakit di Jakarta.
Mengapa orang baik selalu dibenci di bangsa dan negara besar ini?
Salam Relawan Jokowi…
(TM.Raju/Foto.ist)
#Jokowi2periode
https://www.youtube.com/channel/UC30GtnQ08vaEOfK6hjOAS4w
Lainnya,
Melawan Lupa (29): “MAHASISWA GONDRONG, HIPPIES & TUKANG BECAK BANDUNG MUSUH ORBA !?” – KORAN JOKOWI
…
6 Trackbacks / Pingbacks