Kabar Jakarta (58), "SOAL EKSPOR BERAS, MARI HORMATI ANIES. 'HORMAT,GRAAAKK !"

Kabar Jakarta (58),

“SOAL EKSPOR BERAS, MARI HORMATI ANIES.

‘HORMAT,GRAAAKK !”

Koranjokowi.com, Bandung :

Kadang-kala kita heran juga melihat sebagian dari kita yang suka membanding – bandingkan pekerjaan seseorang dengan orang lain, apalagi ditambahkan dengan bahasa atau narasi yang ‘nyinyir’.

Singkatnya, sekitar tahun 2021 lalu, Melisa Putri Hermadiyanti dan Wisnu Aditya Wicaksana, pasangan suami istri (pasutri) asal Krujon, Toyogo, Sambungmacan, Sragen, mendapat kontrak kerja untuk mengekspor 1.000 ton beras ke Arab Saudi.

Pastinya hal ini membuat banyak orang ‘terkejut-jut’ apalagi Ekspor 1.000 ton beras itu ditarget selesai untuk enam bulan ke depan. Sebelum ekspor, pasutri yang jadi bos penggilingan padi itu hanya melayani pesanan beras ke pelanggan lokal seperti di Solo, Jogja, Jakarta, Kalimantan Barat, Timika Papua dan lain-lain. Dalam sebulan, pasutri ini bisa memproduksi 1.000 ton hingga 1.200 ton beras kualitas premium. Untuk mendapatkan beras kualitas terbaik, mereka sengaja mengandalkan hasil panen petani lokal.

YANG JELAS INI MURNI TRANSAKSI PETANI KAMPUNG, JAUH DARI REKAYASA ATAU SETTINGAN.

Nah lalu apa urusannya kejadian tahun 2021 lalu itu kemudian dibandingkan dengan berita Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang kemarin (21/5) baru melepas 19 ton beras produk FS Yasamin untuk diekspor ke Riyadh, Arab Saudi.Bahkan di akun Instagram pribadinya, Anies Baswedan menyebutkan momen ini adalah ‘peristiwa yang bersejarah’

Jika mau dibeda-bedakan antara 2 hal diatas ya ‘nggak nyambung juga karena yang pasutri itu karya pribadi kalau yang di Jakarta itu karya ‘jamaah’, PT Food Station Tjipinang Jaya dan Al-Raqeeb Universal Gorup. ‘Paham !?