
Selamat pagi teman teman Relawan Jokowi dimana saja berada,
Saya, Arief P.Suwendi & TM. Raju melaporkan
sebuah tulisan bebas dengan judul
“SAYA BERSUMPAH TIDAK AKAN MEMBEBERKAN DATA KORBAN MEI 1998”
Teman teman Relawan Jokowi dimana saja berada,
Bulan Mei 2022 segera berakhir, namun ada yang tertinggal ceritera hitam didalamnya khususnya mengenai Kerusuhan Mei 1998 , atau 24 tahun lalu , yang menelan korban lebih dari 1.190 korban tewas dalam keadaan terbakar dan ratusan korban hilang. Sementara korban dan/atau saksi mata perkosaan lebih dari 189 orang. Ini data valid dari Tim Relawan Untuk Kemanusian, Mei 1998 yang kami kutip.
Semua ini merasa penting kami sampaikan kembali sebagai catatan bahwa hal biadab seperti ini pernah terjadi di bangsa dan negara besar ini, dan kita tidak tahu siapa sebenarnya ‘Sang-Sutradara’-nya ?
Diantara ceitera itu ada yang kita lupakan seorang bernama dr. Lie Agustinus Dharmawan, Ph.D, Sp.B, Sp.BTKV, atau Lie Tek Bie kelahiran Padang SUmatera Barat Tgl.16 April 1946 adalah seorang ahli kesehatan atau dokter ahli bedah Indonesia. Ia kini dikenal sebagai pendiri Rumah Sakit Apung dr. Lie Dharmawan (floating hospital) swasta yang pertama di Indonesia.
dr.Lie patut diteladani karena sangat peduli dengan orang yang kurang mampu. Tidak seperti kebanyakan dokter dokter lain pada umumnya yang memiliki kehidupan yang kaya atau berkecukupan luar biasa, namun kehidupan dr Lie biasa biasa saja.
Ada beberapa ‘caption’ bagaimana dr.Lie ‘menceburkan diri’ saat terjadinya kerusuhan Mei 1998 di Jakarta, dia hampir tidak pernah lelap tidur saat kejadian itu karena banyak yang harus ditolongnya
Sebut saja namanya DEWI, saat taxi yang ditumpangi berada dibawah jembatan Semanggi tiba-tiba dua-tiga orang masuk ke dalam taksi yang ditumpanginya. Dengan ancaman akan dibunuh, Dewi diperkosa bergantian oleh para pria berbadan tegap. Supir taksi terus diminta berjalan kesegala arah hingga 9 jam lamanya.
Para pemerkosa kemudian meninggalkan Dewi di pinggir jalan. Sebelum pergi, mereka memintanya tutup mulut jika tidak maka seluruh keluarganya akan juga dihabisi. Untung kemudian Dewi ditemukan sopir taksi lain tidak berdaya dipinggir jalan dan mengantarkannya pulang ke rumahnya. Dewi demikian tersiksa hingga 4 kali berniat bunuh diri. Dia pun bungkam seribu bahasa.
Ada ceritera lain, namanya PUTRI , seorang mahasiswa Universitas Tarumanegara, hampir mati akibat pendarahan di alat kelaminnya. Sekitar akhir Mei 1998, Putri yang tinggal di rumah kos di daerah Sunter, Jakarta Utara, didatangi dua pria. Kedua pria itu memerkosanya. Putri sekuat tenaga melawan. Salah satu pria yang menyerang Putri menggunakan besi gorden kepada (maaf) alat kelaminnya.
Setelah ditemukan keluarganya dalam keadaan tidak berdaya karena pendarahan besar, ia pun dibawa ke dr.Lie untuk dirawat hingga pulih 100% secara fisik namun tidak baik dalam kejiwaannya, Putri akan selalu mengingat kejadian itu
dr. Lie juga pernah merawat seorang ibu muda Tionghoa yang melompat dari ketinggian apartemen dimana ia lebih memilih melompat daripada diperkosa, giginya rontok, kaki dan beberapa bagian tubuhnya patah – patah . Namun ia kemudian dirawat dr.Lie dengan kasih sayang dan berangsur pulih. Jiwanya goncang.
“ADA SEORANG WARTAWAN YANG BERTANYA KEPADA SAYA APA BETUL SAYA PERNAH MERAWAT KORBAN MEI 1998, SAYA JAWAB IYA. WARTAWAN ITU KEMUDIAN MINTA SAYA TUNJUKAN DIMANA RUMAHNYA UNTUK BERITA. SAYA JAWAB KAMU MEMAKSAPUN SAYA TIDAK AKAN TUNJUKAN KARENA KODE ETIK SAYA SEBAGAI DOKTER YANG MELARANGNYA, DAN SAYA DIJAMIN UNTUK ITU !”
demikian dr. Lie yang menjadi viral
Pasca 1998, dr. Lie Dharmawan memberikan pelayanan kesehatan secara cuma-cuma kepada masyarakat di daerah miskin dan terpencil di Indonesia yang tidak terjangkau oleh pelayanan kesehatan secara reguler. Di bawah Yayasan doctorSHARE, Rumah Sakit Apung (RSA)
dr.Lie A. Dharmawan menikah dengan perempuan bernama Tan Lie Tjhoen (Listijani Gunawan) dan telah dikaruniai tiga orang anak, yaitu Lie Mei Phing, Lie Ching Ming, dan Lie Mei Sing. Hidupnya penuh bintang berkat & kemuliaan profesi hingga saat ini.
“Merupakan kebijaksanaan yang sempurna ketika kita mampu mempraktikkan 5 hal dalam keadaan yang bagaimana pun. Ke-5 hal tersebut adalah: tidak bergeming atas satu prinsip hidup, kemurahan jiwa, ketulusan, kesungguhan hati, dan kebaikan. ” -Confucius, Peribahasa China
AL-FATEHAH UNTUK PARA KORBAN MEI 1998, RIP, SURGALAH TEMPAT KALIAN, AMIN.
(R4ju/Red-01/Foto.ist)
Lainnya,
(98) koran jokowi Official – YouTube
(98) Visual Istana News – YouTube
Melawan Lupa (33), “JENDERAL MOELDOKO DALAM PENEGAKAN HAM DI ACEH !?” – KORAN JOKOWI
JENDERAL TNI MOELDOKO, “LIBAS PELAKU RADIKAL ADE ARMANDO !” – KORAN JOKOWI
Pilpres 2024 (19): “JOKOWI BEBAS PKI, BAGAIMANA PARA CAPRES 2024 YAD?” – KORAN JOKOWI
#Melawan Lupa – (1); The Smiling General, “DARAH ITU MERAH JENDERAL !”
Melawan Lupa ( 27), ” SEKARANG MEREKA DIMANA, JENDERAL ? ” (Tribute to 13 Aktifis 1998)
1 Trackback / Pingback