Ngopitainmen (4), "KEMBALI, KEMBALI KITA KE ISTANA & SAYANGI DIA"

Ngopitainmen (4),

“KEMBALI, KEMBALI KITA KE ISTANA & SAYANGI DIA”

Koranjokowi.com, Jakarta:
Istana Negara merupakan Istana Kepresidenan Indonesia (Rijswijk)

terletak di Jalan Veteran, Jakarta Pusat dan satu kompleks dengan Istana Merdeka yang letaknya di bagian selatan Istana. Luas > 68,000 m², yang terbagi atas 3 venue; Bina Graha, Wisma Negara, dan kantor Kemensesneg RI. Yang menjadi perbedaan antara kedua Istana ini yaitu Istana Negara menghadap ke arah Jalan Veteran, sedangkan Istana Merdeka menghadap ke arah Medan Merdeka.

Dan ini masih misteri mengapa Belanda melakukan ini.

Pada mulanya bangunan seluas 3.375 m2 berarsitektur gaya Yunani Kuno ini bertingkat dua. Tapi pada 1848 bagian atasnya dibongkar; dan bagian depan lantai bawah dibuat lebih besar untuk memberi kesan lebih resmi. Bentuk bangunan hasil perubahan 1848 inilah yang bertahan sampai sekarang tanpa ada perubahan yang berarti.

Karena Istana Rijswijk mulai sesak, pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal J.W. van Lansberge tahun 1873 dibangunlah istana baru pada kaveling yang sama, Istana tersebut dinamakan Paleis te Koningsplein atau Istana Gambir yang kemudian dikenal dengan nama Istana Merdeka setelah Indonesia merdeka.

Sebagai pusat kegiatan pemerintahan negara, saat ini Istana Negara menjadi tempat penyelenggaraan acara-acara kenegaraan, antara lain seperti pelantikan pejabat-pejabat tinggi negara, pembukaan musyawarah dan rapat kerja nasional, kongres bersifat nasional dan internasional, serta jamuan yang bersifat kenegaraan.

Tgl.15 Juni 2022 lalu, Istana Negara ini kembali menjadi saksi pelantikan 2 menteri dan 3 wakil menteri Kabinet Indonesia Maju sisa masa jabatan periode tahun 2022-2024 tepat pukul 14.00 lalu. Yaitu (kiri-kanan) ; Wamendagri John Wempi Watipo, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, Wamen ATR Raja Juli Antoni, dan Wamenaker Afriansyah Noor.

Mereka disumpah dengan kitab suci diatas kepala sesuai agama dan kepercayaan masing-masing, selain berjanji pada dirinya sendiri, juga berjanji kepada Allah dan kepada kita semua seluruh rakyat Indonesia akan bekerja atasnama hati mulia dan ibadah. ‘Yakin?

Sudah berapa puluh bahkan ratusan menteri dan pejabat publik lainnya yang juga melakukan hal yang sama, bersumpah dengan kitab suci dikepala. Nyatanya mereka masih juga korupsi; Menteri, anggota DPRRI/DPRD, para kepala daerah, dirut. komisaris BUMN/D, Penegak hukum (Tni-Polri, KPK, Kejaksaan dsb) .Sudah tiada terhitung berapa jumlahnya , jumlah koruptor dan jumlah kerugian negaranya.

Dan mereka masih bisa ‘dadah – dadah..

‘Ngehe kan !?

Kita para ‘Ngopitainmen tidak untuk berpolitik, memang. Namun soal sumpah-menyumpah. Kita semua pun melakukan sumpah, saat didepan penghulu dan para saksi bahwa akan menjaga kesucian rumah-tangga dalam kasih Allah, nyatanya?, ‘Preettt !

Perselisihan antara sepasang kekasih karena dimulai oleh hal – hal yang ‘enggak banget, sepele, cemen, namun melebar hingga akhirnya terjadi perpisahan / perpecahan. Kemudian anak – anak tak berdosa [un menanggung beban psikologi hingga bumi berhenti berputar. Inikah arti sumpah itu?

Untuk wanita tangguh, dia hanya meminta sang pria jangan gemar berbagi cinta dengan wanita lain, juga hal sebaliknya yang diminta pria.

Istana kita, bukanlah Istana negara, tapi Istana rumah-tanggamu sendiri. Jangan banyak berjanji jika selalu tiada ditepati. Istana kita adalah cinta tulus dan mulia, cukup sudah bara itu pernah menyala dan membakar kulitmu. Jangan lagi kau lakukan kalau hanya untuk berbagi cinta dan hatimu kepada orang lain.

BERIKAN SENYUMMU UNTUKNYA SEORANG

SENYUM & SAYANGMU

‘Eeeeeeeeaaaaaaaaaa…..!!!