Kabar Jakarta (80) RAPOR PENDIDIKAN APA PENTINGNYA?

Kabar Jakarta (80)

RAPOR PENDIDIKAN APA PENTINGNYA?

Koranjokowi.com, Jakarta :

Apa pentinya rapor Pendidikan dan apa manfaatnya? Tanya Fitriasari ( host ) di Podcast Ditjen PAUD Dikdas dan Dikmen, bersama Anindito Aditomo,S.Psi,M.Phil,PhD – Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan KemendikbudRistek.Topik diatas merupakan topik yag sangat penting kata Aditomo , karena rapor pendidikan merupakan salah satu  program utama  kemendikbud Ristek saat ini, kata dia. Untuk meningkatkan antusiasme  pemerintah daerah, sekolah dan masyarakat terkait rapor pendidikan,Kemendikud Ristek  sedang gencar melakukan sosialisasi mengenai rapor pendidikan Indonesia, ujar Fitriasari, apakah ini sudah tecapai atau belum kita akan ketahui melalui rapor Pendidikan  jawab Aditomo.

Rapor pendidikan seperti kalo kita sudah kelaboratorium medis, kemudian mendapat laporam diagnosanya  sehat atau tidak kolestrolnya berapa, sakit apa  dan inilah  rapor pendidikan itu,  ujar Aditomo. Tetapi pengalaman belajar yang relevan, berkualitas dan menyenangkan  untuk mereka dan semua orang, lanjutnya,Kita semua dari Pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah ingin  agar sekolah tidak hanya menyediakan bangku sekolah. Anak-anak  tidak hanya disediakan fisik akses pendidikan. Sebenarnya apa isi rapor pendidikn itu ? tanya  Fitriasari. Potret Komprehensif , jawab Aditomo, kalau tadi memakai analogi  medis, sekarang  ibaratnya cek medis secara lengkap.

Pertama , mengukur apakah sekolah sudah berhasil mengembangkan karakter dan kompetensi dasar siswa sambungnya lagi,Kompetensi dasar yang diperlukan oleh semua siswa seperti  kemampuan literasi dan kemampuan numerasi, ujarnya.Namun selain hasil belajar siswa lanjutnya lagi, Kedua – kami juga mengukur kualitas  sekolah sebagai lingkungan  belajar dengan utuh, mulai dari kualitas pengajaran di kelas,apakah guru memberikan umpan balik yang bagus  kepada siswa ujar dia, cara menyampaikan materi apakah mudah dipahami  oleh siswa. Apakah sekolah aman dari perundungan, aman dari kekerasan, termasuk kekerasan seksual.

Ketiga – Apakah sekolah tersebut inklusif dan menghargai perbedaan.Atau jangan-jangan ada indikasi bahwa sekolah-sekolah tertentu , siswanya merasa ditolak karena identitas mereka , latar belakang agama,budaya atau disabilitasnya. Apakah sedetil itu ? tanya Fitri lagi,  detil sekali jawab Aditomo, karena lanjut dia , Ke-empat – indikatornya ratusan. Kualitas pembelajaran kelas dan kepemimpinan kepala sekolah kami ukur menurut  siswa dan guru serta menurut dirinya  sendiri sudah seberapa berkualitas, ujar dia.

See the source image

Perbedaan kedua lanjut Aditomo, adalah terintegrasi. Kesenjangan antara anak-anak kaya dengan anak miskin dalam hal kemampuan literasi dan numerasi sudah semakin kecil, atau belum di daerah saya ? apakah kesenjangan antara sekolah paforit dengan sekolah tertinggal harusnya makin lama makin kecil terang Aditomo. Atau sebaliknya balik bertanya sekolah yang tidak ada masalah dengan perundungan mungkin literasi dasarnya masih sangat tertinggal jelasnya. Sekolah yang sudah bagus di litersasinya sambungnya lagi, mungkin mengalami masalah perundungan. Namun daerah perkotaan bisa saja terjadi perundungan, padahal fasilitasnya sudah baik ujarnya. Mungkin derah 3 T(Tertinggal,Terdepan,Terluar) akan ada permasalahan jaringan  atau sarana dan prasarana ujar Aditomo.

Asesmen Nasional dan rapor pendidikan mengurangi beban  administrasi sekolah dan pemerintah daerah. Karena sebelumnya ada beberapa kegiatan pengumpulan data yang terpisah-pisah terangnya.Kedua, Rapor pendidikan digunakan untuk bercermin  atau refleksi.kita bisa berkaca dan melakukan  self diagnosis. Apakah sudah membawa dampak pada perbaikan kualitas atau belum terang Aditomo.Ini adalah sambungnya lagi cara kita untuk mengecek keberhasilan apakah yang kita lakukan  sebagai sekolah, Pemerintah Daerah,dan Pemerintah pusat. Kalau di Pemerintah pusat ujarnya lagi tentu saja kita menggunakan rapor pendidikan untuk mengecek apakah program -program kita sudah berdampak.

See the source image

Dahulu Balitbang melakukan Ujian Nasional PAUD Dikdasmen , melakukan pemetaan mutu pendidikan. BAN ( Badan Akreditasi Nasional ) mengumpulkan data melalui Borang Akreditasi,(alat untuk mengumpulkan dan megungkapkan  data dan informasi yang digunakan oleh BAN-PT untuk menilai  mutu dan kelayakan Perguruan Tinggi Terbuka Jarak Jauh) sekarang sudah diintegrasikan dalam rapor pendidikan. Asesmen dan rapor pendidikan menggantikan empat agenda  pengumpulan data menjadi satu.tutupnya.

(Ring-o/Foto.ist)

Lainnya,

Kabar Jakarta (79), Mantan pengurus PDIP se-DKI Jakarta Capreskan Ganjar. – KORAN JOKOWI

Tentang RedaksiKJ 3781 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan