Ngopitainmen (5), ‘AYO KAWAN, DUKUNG SEKTOR NGOPITAINMEN PASCA COVID-19″

Ngopitainmen (5),

‘AYO KAWAN, DUKUNG SEKTOR NGOPITAINMEN PASCA COVID-19″

Koranjokowi.com, Jakarta :

Tahun 2019 lalu, Presiden Jokowi diberikan Gelar Bapak Pariwisata  oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)  karena dinilai telah menerapkan sejumlah inisiatif kebijakan untuk industri pariwisata nasional sehingga mampu mencapai realisasi pajak >USD.401 juta dari  6.818 hotel dan 7.625 restoran di seluruh Indonesia, yang juga didalamnya ada andil ‘warung-warung kopi (Coffe-shop) dari kalangan mewah hingga pinggiran jalan.

Namun kemudian semua ini hancur lebur dengan datangnya Pandemi Covid 19 , ‘Buummmm !!

Tahun 2020 – 2022 adalah menjadi tahun neraka khususnya bagi para pemilik, manajemen & pekerja terkait warung – warung kopi (coffe-shop), pusat kuliner dan venue hang-out lainnya baik dari yang kelas hotel mewah hingga yang dipinggir-pinggir jalan , negara pun mengalami kerugian lebih dari Rp.700 trilyun baik  penurunan pajak hotel restoran dan sektor penunang wisata lainnya. Tidak sedikit yang kemudian angkat ‘bendera putih.

Bank Indonesia merilis 87,5 persen UMKM tiarap terdampak gelombang Covid-19. Ditambah, PHK massal yang telah menambah jumlah pengangguran  > 7,2%  periode thn.2020-2021 sehingga berjumlah 7,3 juta orang  dimana disitu ada juga dari sektor /dunia ‘Ngopitainmen. 

Dan terhitung Mei 2022, gerak dan geliat sektor ‘Ngopitainmen seolah olah mulai terlihat hasilnya, beberapa coffe-shop pun membenahi manajeman dan tampilan, Live music sebagai salah satu magnitnya. Lihat saja Taman Kuliner kalimalang, Hanggar Cafe Pondok Kelapa, Jatinegara FS atau MP Jatiwaringin yang pernah kami ‘sambangi. Mereka berlomba memberikan pelayan yang terbaik, lumayanlah, daripada lu manyun.  Namun jangan lupakan peran Player & Tim Hore  mereka ada digarda terdepan suksesnya sebuah coffe-shop dsb.

Untuk Price-list pun jangan dulu di-gaspol, nanti bikin kabur pelanggan. Perhatikan juga manajemen sound-system dan interior design indoor /outdoornya.

Keniscayaannya semua pelaku bisnis untuk bisa adaptive recovery dan optimis harus bangkit memasuki post pandemic, mampu berproses dengan cara baru yang lebih sesuai dengan perubahan perilaku yang terbentuk saat pandemi. Berani tampil beda, brow !

CARA PEMASARAN YANG EFEKTIF MASIH MELALUI MULUT & REFERENSI TEMAN SEKITAR.

MEREKALAH PARA KOMUNITAS ‘NGOPITAINMEN.

PELIHARA INI DENGAN BAIK.

‘GOODLUCK!

(Red-01/Giat/Foto.ist)

Lainnya,