LifeStyle (157),
” BAYI KITA, BAYI INDONESIA & DUNIA KITA “
Koranjokowi.com, OPini. Lifestyle :
Teman teman Relawan Jokowi – Ahok dimana saja berada,
jumlah penduduk Indonesia hingga 25 April 2022 adalah 278.752.361 jiwa, menaik > 2,529 juta dari tahun 2021 lalu. Termasuk adanya Jumlah Kelahiran baru > 691.259 jiwa dan Jumlah Kematian: 1.580.865 jiwa. Jumlah kelahiran itu mungkin diantaranya adalah anak, cucu atau cicit kita. Juga di jumlah kematian itu ada diantaranya nama orang tua, suami/istri, mertua, anak, keponakan, ipar, keluarga, tetangga, teman dan orang2 terkasih kita lainnya.
Jika bicara jumlah kelahiran, maka identik dengan adanya seorang ‘bayi’ baru di bangsa dan negara besar ini. Dalam beberapa sumber yang saya himpun, masa-masa bayi merupakan masa “ke-emasan” para orang tua dan orang sekitarnya, dimana mereka masih bebas ‘mencium, memeluk, menggendong’ dsb terhadap bayi itu. Menempatkan bayi di dada menjadi salah satu terapi yang paling terkenal. Selain meningkatkan ikatan ibu dengan bayi, menurunkan stres bayi juga akan membuat bayi lebih tenang dan bahagia.
Namun, seiring pertambahan usia, khususnya saat bayi mulai belajar berjalan, sifat ‘keras-kepalanya’ pun akan muncul, dia akan merasa terganggu saat kita ‘memapah’, maunya dia berjalan sendiri tanpa bantuan kita sebagai orang dewasa. Disini sebetulnya ekstra hati – hati , agar dia tidak luka, benjol atau luka digigi/dagu.
Apalagi jika dia adalah anak lelaki, dia lebih cepat menolak pelukan orangtua dibanding anak perempuan. Mengelak dari ciuman atau dekapan Sang Mama acapkali merupakan sebuah cara anak untuk memberitahu kepada lingkungannya bahwa mereka tak lagi selalu berada di ketiak Sang Ibu. Bahkan anak ini lebih dekat kepada ayah atau kakeknya. ‘Ehehehe.
Atau, bisa jadi Si Anak ingin menunjukkan bahwa mereka sudah mulai independen. Bagi sebagian anak laki-laki, menolak pelukan atau ciuman Sang Ibu juga merupakan cara untuk mengatasi pengaruh kuat Sang Ibu terhadap mereka. ‘Ehehehe…
Tak jarang, orangtua pun jadi “sakit hati” karena merasa ditolak. Padahal orangtua justru harus lebih bijak dan paham kenapa anak menolak dicium atau dipeluk. Tak perlu lantas menghardik atau menginterogasi anak. Apalagi bersikap lebay dengan mengiba-iba meminta supaya Si Kecil mau dipeluk. Tindakan ini justru akan membuat Si Kecil merasa bersalah, sementara belum tentu mereka akhirnya menyerah dan mau dipeluk oleh ibu atau ayah mereka.
Orangtua juga sebaiknya tak perlu menganggap penolakan ini sebagai hal yang serius dan menyakitkan. Anak-anak tidak sedang menolak Anda, kok. Bisa jadi anak tengah menolak kebebasan fisiknya dibatasi. Sebab bagi anak-anak, pelukan maupun ciuman tak cuma mengganggu aktivitas mereka, tetapi juga menyita kontrol dan otonomi yang mereka punyai. Ingat, hanya karena anak terlihat tidak welcome terhadap bentuk-bentuk perhatian orangtua, tidak berarti mereka tidak membutuhkan kehadiran orangtua.
Just Remind,
Bayi baru lahir
♥Sesaat setelah lahir, dokter atau bidan akan langsung mengukur berat serta tinggi badan bayi. Pengukuran ini untuk mengetahui kondisi bayi dalam keadaan normal atau tidak.
♥Untuk tinggi atau panjang badan sendiri, bayi baru lahir biasanya memiliki panjang badan yang bervariasi.
Namun, rata-rata panjang bayi baru lahir yaitu:
Panjang badan bayi laki-laki: 46,1-55,6 sentimeter (cm).
Panjang badan bayi perempuan: 45,4-54,7 cm.
♥Istilah panjang sama artinya dengan tinggi badan. Pemakaian istilahnya berbeda karena pengukuran panjang badan bayi dilakukan dengan posisi tiduran.
Panjang badan bayi usia 1-3 bulan
♥Ketika usia bayi 1 bulan, panjang atau tinggi badan bayi juga akan ikut bertambah. Berikut panjang badan ideal untuk bayi laki-laki dan perempuan usia 1 bulan:
Panjang badan bayi laki-laki 1 bulan: 50,8-60,6 cm.
Panjang badan bayi perempuan 1 bulan: 49,8-59,5 cm.
♥Sementara itu, pada usia usia bayi 2 bulan, bila sesuai pertumbuhan, panjang badan bayi bertambah sekitar 4 cm.
Bayi laki-laki: 54,4-64,4 cm.
Bayi perempuan: 53-63,2 cm.
♥Lalu, saat si kecil berusia bayi 3 bulan, panjang badan bayi juga semakin meningkat.
Bayi laki-laki: 57,3-67,6 cm.
Bayi perempuan: 55,6-66,1 cm.
Pengukuran panjang badan bayi bisa orangtua lakukan di Posyandu setiap bulan.
Nantinya, Anda akan mendapatkan KMS dan petugas akan mengajarkan cara membaca KMS.
Panjang badan bayi usia 4-6 bulan
♥Seiring dengan peningkatan usia bayi 4 bulan, maka panjang atau tinggi badan bayi ideal juga akan meningkat. Panjang badan bayi yaitu:
bayi laki-laki: 59,7-70,1 cm.
bayi perempuan: 57,8-68,6 cm.
♥Menginjak usia bayi 5 bulan, panjang atau tinggi badan bayi ideal adalah:
bayi laki-laki: 61,7-72,2 cm.
bayi perempuan 59,6-70,7 cm.
♥Selanjutnya, di usia bayi 6 bulan panjang badan bayi berdasarkan jenis kelaminnya yaitu:
bayi laki-laki: 63,6-74,0 cm.
bayi perempuan: 61,2-72,5 cm.
Panjang badan bayi usia 7-9 bulan
♥Hingga tiba di usia bayi 7 bulan, panjang atau tinggi badan bayi ideal untuk jenis kelamin
Bayi laki-laki: 64,8-75,5 cm.
Bayi perempuan: 62,7-74,2 cm.
♥Saat usia bayi 8 bulan, panjang badan bayi ideal bayi sesuai jenis kelamin yaitu:
Bayi laki-laki: 66,2- 77,2 cm.
Bayi perempuan: 64,0-75,8 cm.
♥Menginjak usia bayi 9 bulan, si kecil biasanya sudah memiliki panjang badan sekitar:
Bayi laki-laki: 67,5-78,7 cm.
Bayi perempuan: 65,3-77,4 cm.
Panjang badan bayi usia 10-12 bulan
♥Saat ini, si kecil sudah hampir mencapai ulang tahun pertama. Pada usia bayi 10 bulan, panjang atau tinggi badan bayi ideal yaitu:
Bayi laki-laki: 68,7-80,1 cm.
Bayi perempuan: 66,5 – 78,9 cm.
♥Tiba di usia bayi 11 bulan bayi laki-laki dan perempuan memiliki panjang badan sekitar:
Bayi laki-laki: 69,9-81,5 cm.
Bayi perempuan 67,7-80,3 cm.
♥Genap di usia bayi 12 bulan, panjang badan bayi ideal yaitu:
Bayi laki-laki: 71,-82,9 cm.
Bayi perempuan 68,9-81,7 cm.
SEPERTI ITULAH PERJALANAN KITA SEMUA
Semoga bermanfaat !
(Red-01/Foto.ist)
Lainnya,
LifeStyle (156), ” RAMALAN SHIO RELAWAN JOKOWI OKT – DES 2022, PERCAYA ? ” – KORAN JOKOWI
Be the first to comment