PARA MEDIS  COVID 19 JUGA PUNYA HAK UNTUK “LELAH !”  – (1)

PARA MEDIS  COVID 19 JUGA PUNYA HAK UNTUK “LELAH !”  – (1)

KoranJokowi.com, Bandung : Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang menyebabkan ketidaknyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang dipengaruhinya. Untuk menyembuhkan penyakit, orang-orang biasa berkonsultasi dengan seorang dokter. Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit melainkan Allah menurunkan pula obatnya.

Dalam Islam, Al Quran banyak membahas soal ini diantaranya, “Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”  Al-Hadid Ayat 22

Juga ada yang disampaikan melalui hadits Bukhari Muslim, Rasulullah bersabda, “Jika kalian mendengar tentang wabah-wabah di suatu tempat, maka janganlah kalian memasukinya. Tetapi jika terjadi di suatu tempat kalian berada, maka janganlah kalian meninggalkan tempat itu.”

Secara tidak langsung, Nabi telah mencontohkan bagaimana karantina suatu wabah dilakukan. Nabi benar-benar melarang siapapun masuk atau keluar dari daerah tersebut.

Teman teman KoranJokowi.com dimana saja berada,

Sejak Maret 2020 lalu isi bumi dibuat heboh dengan munculnya Penyakit koronavirus 2019 , Coronavirus Disease 2019 yang kemudian disebut Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis Koronavirus dengan gejala ; demam, batuk kering, dan kesulitan bernapas,sakit tenggorokan, pilek, atau bersin-bersin parah.

Pada penderita yang paling rentan, penyakit ini dapat berujung pada Pneumonia (peradangan paru-paru) dan kegagalan multiorgan.  Infeksi menyebar dari satu orang ke orang lain melalui percikan (droplet) dari saluran pernapasan yang sering dihasilkan saat batuk atau bersin.

Hingga hari ini jumlah orang yang meninggal di dunia lebih dari 183.1 juta kasus , yang meninggal > 3,9 juta, adapun Amerika paling tertinggi dengan 33,8 juta, yang meninggal > 610.800 orang. Di Indonesia telah mencapai 2.2 juta kasus, 60.027 orang meninggal dan yang sembuh 1,9 juta orang

Bagaimana di Arab Saudi?,  terkonfirmasi > 491.612 kasus, yang meninggal > 7.863 orang dari jumlah penduduk > 34,8 juta orang. Bagaimana di RRC ?, terkonfirmasi sekitar  91.833 kasus, yang meninggal > 4.636 orang yang sembuh > 86.766 orang dari jumlah penduduk >1.3 milyar jiwa (18,14% dari  Jumlah Penduduk Dunia)

————————————-

….. Jadi Covid 19 (C19) tidak kenal agama, etnis, suku, profesi, kulit, rambut dsb. Semua disapu bersih terutama yang tidak taat kepada Protokol Kesehatan……….

————————————-

Maka dikala ada seorang ulama yang mengatakan Covid 19 adalah ‘TENTARA ALLAH, kalau pun kemudian dikoreksi dengan segala alibinya, publik yang ‘gandrung menelannya menunjuk angka C19 di negara negara Islam pun tetap meningkat juga di negara negara non-muslim, jadi  TENTARA ALLAH yang mana?

Agh sudahlah…

Teman teman KoranJokowi.com dimana saja berada,

Jauh sebelum Tahapan vaksinasi Covid-19 di Indonesia resmi dimulai pada Rabu (13/1/2021) dan Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech Ltd tersebut. Banyak yang mencemooh dengan mengaitkan halal-haram, nyatanya hampir 2 bulan belakangan ini mereka yang kemarin ‘mencemooh pun ikut panik dan  minta untuk di vaksin….

‘Ente kenape, brow ?

Presiden Jokowi dalam mengantisipasi pandemic C19  melalui vaksinasi mempunyai target > 380 juta dosis, hitungannya jika targetnya > 181,5 juta orang dan setiap orang minimal 2 dosis vaksin maka menjadi 380 juta dosis vaksin.

Kini sejak bergulir Vaksinasi C19, dari data Kemenkes RI ada > 1,3 juta orang/hari  yang di vaksin dan ini tidak terlepas dari dukungan TNI-POlri , Pemda, BUMN dan pihak swasta yang turut membantu.

Teman teman KoranJokowi.com dimana saja berada,

Di Indonesia, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, jumlah tenaga medis pada 2019 mencapai  1.244.162 orang, dengan persentase perempuan lebih dari 70 persen baik dokter umum, ahli gizi, dokter spesialis anak, perawat, bidan, dan bantuan tenaga kesehatan lainnya. Apakah kemudian mereka semua dilibatkan selaku Nakes Covid 19, belum ada data detil.

Apakah para Nakes itu membedakan muslin dan non-muslim pasiennya?

Sejak C19 Maret 2020 hingga pertengahan Januari 2021.Petugas medis dan kesehatan yang meninggal dunia > 647 orang; terdiri dari 289 dokter (16 guru besar) dan 27 dokter gigi (3 guru besar), 221 perawat, 84 bidan, 11 apoteker, 15 tenaga laboratorium medik. Data lain menyebutkan,  dokter yang wafat terdiri dari 161 dokter umum (4 guru besar), 123 dokter spesialis (12 guru besar), dan 5 residen yang berasal dari 26 IDI Wilayah (provinsi) dan 116 IDI Cabang (Kota/Kabupaten)

‘Mereka berhenti Lelah dikala Tuhan memanggilnya
‘Rest In Peace !

(Red-01/Foto.ist)

-BERSAMBUNG-

Lainnya,

KEPALA PUSKESMAS KARI KUANSING , RIAU MENJAWAB TUDINGAN MANGKIR DINAS, “KELUARGA BESAR SAYA MERASA MALU !” | KORAN JOKOWI

Tentang Koran Jokowi 4117 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

2 Trackbacks / Pingbacks

  1. MOHON MABES POLRI ADAKAN "CALL CENTER" UNTUK LAPORKAN PEJABAT YANG ANTI - PPKM | KORAN JOKOWI
  2. | KORAN JOKOWI

Tinggalkan Balasan