
Pak Presiden Jokowi, Pak Menteri Kesehatan Yth – (1), “KARENA TIDAK ADA OKSIGEN PASIEN DI RS BOGOR GAGAL OPERASI MATA !?”
KoranJokowi.com, Kab. Bogor, Jabar : Jika selama ini kita telah mengenal/istilah ‘Indonesia Darurat Narkoba, Indonesia Darurat Masker, Indonesia Darurat Nakes, dsb. Maka kini muncul istilah baru , INDONESIA DARURAT OKSIGEN.
Ini terjadi atas kasus Marwedi Sihombing (53), warga di desa Tegal, Kecamatan Kemang, kabupaten Bogor, seorang penderita penyakit di bola mata (Galukoma/Glukoma) sebelah kiri , dimana penyakit ini dikenal juga sebagai penyebab kebutaan terbanyak ke-2 di dunia setelah Katarak (WHO/2020), yaitu sekitar 39 juta orang dan 3,2 juta-nya karena Glaukoma.
Sedih saat saya melihat kondisi Marwedi, bahkan beban psikisnya pun cukup tinggi karena jadi minder untuk beraktifitas dalam hal apapun, ada ketidak-percayaan diri karena ini
“Beginilah bang keadaanya, kalau terlalu lama, sya takut menular kebola mata satunya. Saya sudah kontrol/berobat kurang lebih 1 bulan berjalan ini ke Rumah sakit “RST-DD” di wilayah kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Saya berobat memakai fasilitas BPJS, menurut dokter pembekakan di bola mata saya harus di obati dulu,baru di lakukan tindakan operasi pengangkatan bola mata. Saya tidak tahu haraus bagaimana lagi , bang. Tolong bang sampaikan ke Menteri kesehatan, kalau perlu ke pak presiden Jokowi..”, katanya kepada KoranJokowi.com (27/7)
Setelah menjalani pengobatan di RS tersebut, sesuai keputusan dari dokter yang menangani, tanggal 24/7 sudah bisa di ambil tindakan operasi pengangkatan bola mata namun beberapa syarat rekam medisnya di minta untuk Rontgen, tes lab,rekam jantung,poli penyakit dalam. Semua sudah baik memenuhi syarat untuk operasi dan berkas rekam medis tersebut sudah di pegang pihak RS. Namun apa daya MS batal menjalani operasi, di karenakan ketersediaan oksigen di RS tersebut.
Saya, selaku Staf khusus Koranjokowi.com mencoba menghubungi perawat disana, initial ‘I’ via pesan singkat WA (27), Saat di tanya perawat itu berkata: “Untuk bapak Marwedi Sihombing itu udah kena syaraf matanya ya pak dan klo pun harus di operasi jadi yang item nya di buang cuman berhubung di Dhuafa lagi ada keterbatasan oksigen jadi tidak bisa operasi pak, dan kalo bapaknya mau,di rujuk aja pak”.”Kalo bapak mau jelasnya kontrol aja hari jumat ketemu dr. Nya biar lebih jelas”.sambung nya.
Dalam kejadian ini, ada timbul pertanyaan..
Apakah stok oksigen di Indonesia ini sudah benar-benar habis?
Apakah oksigen itu ada namun hanya untuk orang yang mengidap Covid 19?
Apakah oksigen tidak disediakan karena pasien menggunakan fasilitas BPJS?
Bagaimana dinas kesehatan terkait menanggapi hal ini?
Penyakit di indonesia saat ini bukan hanya Covid 19 saja, masih banyak penyakit-penyakit yang bisa merenggut nyawa. Ada jalan keluarnya?
#INDONESIA.DARURAT.OXYGEN
(MH/Foto.ist)
2 Trackbacks / Pingbacks