Rigel Belatrix, LETNAN KOMARUDIN, “PREMAN & TENTARA ASAL MALUKU KEBAL PELURU”

Rigel Belatrix,

LETNAN KOMARUDIN,

“PREMAN & TENTARA ASAL MALUKU KEBAL PELURU”
Koranjokowi.com, Opini:

Selamat sore, mungkin banyak orang yag tidak mengenal bahkan ada yang melupakan sosok ini namun untuk kami yang kelahiran Maluku selain kami punya idola Kapitan Pattimura, Johannes Leimena, Martha Christina Tiahahu, Sultan Nuku, Willem Johannes Latumenten, Sultan Baabullah, Johannes Latuharhary, dsb.

Ya dialah, Letnan Komaruddin ( Eli Yakim Teniwut ) putra kelahiran Desa Ohoidertutu, Kecamatan Kei Kecil Barat, Maluku Tenggara. Namanya menjadi ‘viral’ karena aktif dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 yang berada di bawah komandan peleton di SWK 101, Brigade X pimpinan Mayor Sardjono.

Kisah Letnan Komarudin: Pahlawan dari Yogyakarta yang Kebal Suntik dan Peluru

Dia dikenal keras, tegas namun humanis. Kalau pun ia dikenal karena kesalahan mengingat tanggal serangan dan membuka tembakan pada tanggal 28 Februari. Yang disebut mengacaukan jadwal serangan, tetapi di sisi lain juga membuat Belanda lengah karena mengira itulah serangan besar yang santer akan terjadi. Ia juga dikenal sebagai “tentara sakti tahan peluru” dan muncul dalam film Janur Kuning.

Sebagai pejuang pemberani, ia disebut-sebut masih memiliki hubungan darah, kalau pun kelahiran Maluku namun dia tercatat juga sebagai salah satu cicit Kyai Abdur Rahman (Mbah Tanjung), salah seorang ulama terkemuka yang hidup di Ploso Kuning Minomartani, Sleman pada era kekuasaan Sultan Hamengkubuwono I (1755-1792). Ia pun disebut dalam sejarah sebagai salah satu keturunan langsung Bantengwareng, salah seorang panglima perang pasukan Pangeran Diponegoro.

Kesuksesan pertempuran 1 Maret 1949 oleh tentara kita tidak lepasa karena ‘salah-tanggal’ itu, karena sejak itu Belanda ‘nyantai dan mencemooh’ kekuatan kita, sehingga karena lengah itulah dalam waktu segera TNI mampu mengusir Belanda dari Yogja, memang telah mendatangkan hikmah (blessing in disguise)  bahkan dalam taktik perang modern apa yang dilakukan oleh Letnan Komaroeddin dan pasukannya dikenal sebagai Pengalihan (Deception) tujuannya untuk disorientasi musuh (mengecoh)

Komarudin juga dikenal sosok yang jenaka, selon, pemberani namun sedikit agak sentimentil jika disentuh sisi-sisi kemanusiannya. Salah satu contoh, saat Panglima Besar Soedirman dalam suatu pemeriksaan pasukan usai turun gunung menasehati, mengkritik sekaligus memuji serangan “salah lihat kalender”nya pada 28 Februari 1949, maka ketika itu Komarudin langsung terisak-isak menangis sambil terbata-bata berujar: ”Siap Panglima! Saya tak akan mengulanginya!”

Keterangan foto tidak tersedia.

Ia sempat dituduh terlibat dalam pemberontakan DI/TII namun kemudian tak terbukti dan nama baiknya direhabilitasi. Ia kemudian mengundurkan diri dari dunia militer, bersama istrinya yang berasal dari Jawa mereka kembali ke Maluku tenggara dan tinggal di desa kelahirannya, Ohoidertutu. Dia juga pernah  ‘mengembara’ di Jakarta bahkan dikenal sebagai preman Pasar Senen hingga kemudian juga di Kota Gede Yogjakarta.

Saat mengembara pasca jadi tentara beberapa kali Suharto , Presiden RI Ke-2 yang juga adalah atasannya untuk kembali ke Jakarta agar ketika meninggal nanti akan diberi gelar pahlawan. Tapi dia menolak dan lebih memilih tinggal di desa kelahirannya hingga meninggal tgl.27/1/1972 lalu. Pada tahun 2016, muncul usulan menjadikan Letnan Komarudin sebagai pahlawan nasional oleh DPD KNPI Kabupaten Maluku Tenggara. Dan saya belum tahu bagaimana kelanjutan atas usul ini.

RIP

‘Semoga Bapak Komaruddin dalam lindungan Tuhan YME bersama disurgaNya, amin.

(RB/Foto.ist/Foto.ist)

Lainnya,

Letjen TNI Purn Ibrahim Adjie

Pangdam VI/Siliwangi Thn.1960-1966

Lainnya,

@koranjokowi.com
@koranjokowi
https://www.instagram.com/k0ranj0k0wi/

” PESAN MULIA PRABU SILIWANGI  DARI  & UNTUK CIANJUR “

“TAPERA UPAYA LENGSERKAN JOKOWI-PRABOWO?”

Tentang RedaksiKJ 3922 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan