MASYARAKAT KAB.KUTAI BARAT ‘DILARANG’ KENA COVID 19 KARENA OXYGEN LANGKA, “Kita pun nepok jidat sambil guling guling !”

MASYARAKAT KAB.KUTAI BARAT ‘DILARANG’ KENA COVID 19 KARENA OXYGEN LANGKA, ” Kita pun nepok jidat sambil guling guling !”

Warga sudah sesak nafas, Bupati Kutai Barat Masih Tunggu Lelang Pengadaan Mesin Generator Oksigen

KoranJokowi.com, Kubar, Kaltim : Kutai Barat langka oksigen, bahkan di Rumah Sakit Umum Daerah tinggal tersisa dibawah 100 tabung. Sedangkan pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD Harapan Insan Sendawar Kutai Barat ada 29 orang dan 2.155 yang menjalani isolasi mandiri. Itupun pihak rumah sakit sudah kewalahan.

Menurut Data Tim Satgas Covid-19 Kutai Barat per 1 Agustus ada 7.033 orang terpapar Covid-19. Jika dibandingkan dengan bulan Juli 2021, maka ada penambahan sebanyak 3.133 orang. Dengan angka kematian bertambah 67 dalam sebulan sehingga totalnya menjadi 136 orang meninggal. Ini menjadikan rekor tertinggi dalam satu bulan terhitung mulai 1 Juli -1 Agustus 2021.

Sementara itu Pemerintah kabupaten Kutai Barat baru berencana mengadakan mesin generator pengisian oksigen sendiri untuk mengatasi kelangkaan oksigen di RSUD Harapan Insan Sendawar. “Kita sudah minta bantu kemana-mana, juga ke perusahaan. Samarinda juga langka. Ini sudah pontang panting. Mau bagaimana lagi,”sebut Bupati FX.Yapan. kepada awak media di kantor Bupati Kubar Minggu (01/08/21).

Bupati Yapan dan wakilnya Edyanto Arkan mengaku akan segera mengadakan mesin generator pengisian oksigen itu. “Kami sudah membahas membeli mesin generator pengisian sama tangkinya kita isi sendiri. Ini tunggu saya suruh dinas kita sudah zoom meeting kemarin. Satu-satunya itu kita ngisi sendiri.,”ucapnya.

Namun demikian keduanya tetap memilih memakai sistem lelang dengan harga yang sesuai e-katalog karena tak ingin jadi masalah.

Sementara itu Zanudin thaib ketua fraksi Golkar dan sejumlah anggota DPRD Kabupaten Kutai Barat, meminta pemerintah segera mengadakan mesin generator tanpa proses lelang. Sebab jika menunggu lelang maka akan lebih lama. Apalagi kondisi Kutai Barat saat ini tengah darurat covid-19 dengan penambahan 3000 lebih kasus dalam sebulan. “Dalam aturan pengadaan, jika negara dalam kondisi “force majeure maka anggaran yang digunakan itu tanpa melalui lelang. Yang penting sesuai dengan katalog. Apa lagi sekarang ini kondisi kita sudah disebut dengan level 4. Lakukan hal itu harus segera diadakan,”ujar Zainudin Thaib saat rapat kerja dengan satgas Covid-19 yang dihadiri Direktur RSUD HIS dr.Akbar dan kadis Kesehatan dr.Ritawati Sinaga, di kantor DPRD Kubar. Rabu (28/7/2021).

Ketua DPRD RIDWAI juga mendukung agar pengadaan oksigen di utamakan. Sedangkan Yahya Marthan dari Partai Gerinda menyebut saat ini kondisi di RSUD HIS sudah sangat darurat. Ruang perawatan yang penuh sedangkan oksigen terbatas. “Sekarang kondisinya upnormal sudah, saya tahu persis kalau dalam keadaan darurat seperti ini tidak boleh atau tidak harus mengikuti prosedur yang sebenarnya, sepanjang pekerjaan itu dikerjakan dengan baik dan benar itu kita dukung. Karena kondisi kita ini sudah luar biasa,”cetus mantan Sekda Kutai Barat itu.
(HeruSG-Team/Foto.ist)