
Sumber Bencana Masyarakat Toba Kitaran Kaldera Toba – (3), “MONSTER TPL ITU MEMANG ADA !?”
Koranjokowi.com, Jakarta: Teman – teman Relawan Jokowi, sejak TIM-11 berangkat ke Jakarta kami di KoranJokowi.com telah mengawalnya hingga edisi yang ke-7 dimana akhirnya mereka bertemu Presiden Jokowi di istana Jakarta , pasca mereka diterima Presiden Jokowi, kami pun telah menerbitkan yang ke-2, dan … yang anda baca ini berarti edisi/jilid ke-3, total sudah 10 edisi/jilid kami persembahkan. Ini sebagai komitmen kami untuk ikut berjuang MENOLAK TPL DI KAWASAN DANAU TOBA. “Perjuangan kita belum apa apa , jangan bandingkan dengan perjuangan masyarakat Danau Toba selama ini, if u think u can, do it..”, demikian pesan Pimp.Umum/Redaksi kami atas hal ini. Kalau pun beliau tinggal di Bandung dan beragama Muslim. Saya malu sekaligus terpecut menjadi semangat untuk mengawal kasus ini. Dan saya selaku StafSus KoranJokowi.com Prov. DKI Jakarta yang juga ‘Putra Batak harus maksimal untuk ini. Semoga menjadi berkat bagi banyak orang, amin.
Di akhir kalimat pada edisi ke-2 lalu, Pimp.Umum/Redaksi mengutipkan Firman Tuhan, sebagai penguatan perjuangan kita ini, yaitu “Karena Yesuspun meminta agar para murid-NYA mendoakan para penguasa supaya mereka tidak memerintah dengan tangan besi,tetapi dengan kebenaran,keadilan, kejujuran dan ketulusan”( Mrk10:41-45).Amanah kitab suci ini menguatkan iman dan motivasi para pembaca khususnya masyarakat Toba…..” lanjut ke bag.3,
Bahkan diberikan pula ilustrasi ada MONSTER di TPL, yang demikian buas, sadis, arogan dan sulit dimusnahkan dari Kawasan Danau Toba hingga berpuluh-puluh tahun lamanya. Masing ingat?, silahkan baca link link sebelumnya diakhir tulisan ini.
Kasus yang mirip terjadi di Nagori/desa Sihaporas Kecamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun pada tanggal 19 September 2019, menurut warga, puluhan pekerja TPL datang kesana dan memprovokasi. Situasipun makin memanas. Pekerja Perusahaan memukul anak berumur 3 tahun 6 bulan dan seorang warga dewasa. Justru korban tersebut yang dituntut di Pengadilan dan divonis bersalah. Sedangkan penganiaya bebas berkeliaran.Saat ini KSPPM dan AMAN Tano Batak mendampingi 23 komunitas masyarakat adat yang terserbar di lima Kabupaten Kawasan danau Toba yang berkonflik dengan PT.TPL .Luas wilayah adat yang diklaim sepihak sebagai konsesi Perusahaan sekitar 20.754 Ha.
MONSTER itu memang ada !
Sudah lebih 33 tahun lebih korporasi ini beroperasi. Pernah berjanji akan mensejahterakan rakyat yang bermukim di sekitar pabrik Sosor Tolong dan Kawasan lain yang merupakan konsesinya. Tetapi itu semua janji palsu. Penduduk Porsea misalnya kalaupun ada beberapa orang yang bekerja di TPL, hanya sebagai Buruh Harian Lepas (BHL), sedangkan yang menjadi Asisten dan Staf tidak ada satupun sementara yang menjadi rekanan ,mereka semakin digantikan orang luar ( luar Toba -red).
Masyakat Porsea ini tetap mengandalkan pertanian dan perdagangan sebagai sumber penghidupan mereka.Sejak dulu Porsea kota kecil ini banyak menelorkan Sarjana seperti Prorf. Midian Sirait,K.Tunggul Sirait,(kakak beradik-red), W.P Napitupulu dan Firman Manurung.
Kota ini terkenal dari dulu sebagai lumbung padi, untuk Kawasan Toba. Sekarang tinggal Ceritera. Kehadiran Indorayon – TPL membuat produktifitas sawah terus menurun. Air semakin hilang dan tercemar.Hama berkembang biak akibat penggunaan bahan kimia dipabrik Sosor Ladang. Krisis air ini sangat berpengaruh pada produksi ikan mas.
-Hutan gundul, longsor dan banjir pun kerap terjadi, MONSTER itu memang ada !-
Disamping itu masyarakat kampung yang tinggal dalam jarak 100 ,meter dari pabrik Sosor Ladang , masih mencium bau busuk limbah.bau busuk ini muncul sekitar jam 22.00 dan pukul 02.00 kadang-kadang muncul pada sore hari. Selain Porsea ada tiga Kabupaten yang masuk areal Konsesi TPL Seperti Humbang Hasundutan,Tapanuli Utara dan Toba, tercatat 50.000 Ha hutan / Kebun Kemenyaan mengalami deforestasi dan degredasi sejak 1990. Akibatnya sekitar 50 % produksi Kemenyaan di Tano Batak menurun,juga penghasilan lainnya seperti kolam ikan yang diperkirakan 6.000 Ha yang tersebar di 7 Kecamatan di Kabupaten Toba antara lain Kecamatan Pamaksian,Bona Tua Lunasi,Silaen, Sigumpar Sianta, Narumonda yang menurut perhitungan Gerakan Tuntut Acta 54 ( GTA5), kerugian para petani ikan akibat beroperasinya Pabrik Sosor Ladang, sekitar Rp.8,24 trilyun.
Mutu lingkungan di Kampung-kampung sudah berubah menjadi perkebunan eukaliptus , kenyataan ini bisa dilihat di Sipahutar, dikomunitas adat Ompu Ronggur Simajuntak di desa Sabungan ni huta II dan di Sitonong.Hampir seluruh Komunitas masyarakat di Tano Batak adat yang hidup Bersama atau berdampingan dengan konsesi TPL tercemar pupuk kimia herbisida,pestisida,insektisida, fungisida. Sehingga saat hujan turun maka sisa pestisida akan mengalir kesungai yang selama ini dimaanfaatkan masyarakat sebagai sumber air. Terbayang peyakit apa yang diderita warga?, Selain itu TPL menggunakan sludge dan boiler ash berdosis tinggi diperkebunan eukaliptus.
DAN SEMUA INI DIDIAMKAN PEMERINTAH, BAIK PEMDA PROVINSI DAN KABUPATEN YANG TERKAIT DENGAN KAWASAN DANAU TOBA , BAGAIMANA KEMENTERIAN LHK?, ANDA TAHU JAWABANNYA ….
“Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.” – Lukas 6:24
Seharusnya mereka – mereka yang selama ini diam, seolah olah tidak tahu harusnya tidak demikian, karena Danau Toba adalah warisan leluhur yang dititipkan kepada semua anak negeri ini, MONSTER itu memang ada, dia mampu ‘membungkam itu semua. Ini buktinya….
PT.Toba Pulp Lestari ( d/h PT.Inti Indorayon Utama) seperti yang disebut dalam laporan keuangannya pada tahun 2019 yang termutakhir diumumkan kepada publik ternyata hanya menciptakan lapangan kerja bagi 691 orang sebagai karyawan , dan 486 orang sebagai mitra kerja. Pada hal lahan yang dimanfaatkannya > 270.000 Ha. Anehnya pendapatannya dilaporkan hanya Rp.2 trilyun. Beralasan rugi, atau memang tidak ingin membayar pajak?
Bahkan mereka msih punya hutang pajak US $570 ribu. Manipulasi laporan keuangan telah mereka lakukan . Demikian temuan sebuah Konsorsium Lembaga yang telah menyelidiki laporan mereka. Dugaan pengalihan Keuntungan dan Kebocoran pajak
Pada hal selama 33 tahun lebih melakukan banyak kejahatan termasuk merusak lingkungan hidup dan mengusik ketentraman orang banyak.
MONSTER itu memang ada !!
Kekuatan Doa kita jangan pernah letih untuk kita persembahkan kepada Tuhan agar Presiden Jokowi diberikan kekuatan sehingga mampu memusnahkan MONSTER MONSTER itu.
Amin..
(Ring-o/Foto.ist
Sebelumnya,
RELAWAN JOKOWI,AYO DATANG KE PUSAT INFORMASI GEOPARK KALDERA DANAU TOBA !! | KORAN JOKOWI
SUDAH SEJAUH MANA PENANGANAN LAHAN KRITIS DANAU TOBA ? | KORAN JOKOWI
1 Trackback / Pingback