DUA PANGLIMA PASUKAN:   ” USAMAH & KAPOLDA SULTENG, SETIA HINGGA AKHIR !”

DUA PANGLIMA PASUKAN:   ” USAMAH & KAPOLDA SULTENG, SETIA HINGGA AKHIR !”

Koran Jokowi.com. Poso : Malam menjelang larut, diluar purnama terhalang kabut, saya msih asik dengan hikayat seorang Panglima Perang Muda di Jaman Rasulullah SAW, Usamah bin Zaid bin Haritsah bin Syurahbil bin Ka’ab bin Abdil ‘Uzza bin Yazid bin Umrul Qais (USAMAH BIN ZAID), yang diberikan julukan terhormat oleh Rasulullah SAW sebagai Hibbu Rasulillah (orang yang dicintai Rasulullah)

Beliau merupakan putra dari pasangan (anak angkat Rasulullah SAW)  –  Zaid bin Haritsah, dan  Ummu Aiman, Pengasuh Rasulullah SAW sewaktu kecil. Usamah kelahiran tahun 612  Masehi di Mekkah sejak menginjak usia belasan tahun dia senantiasa memohon kepada Rasulullah SAW untuk diterima sebaga prajurit menuju Perang Uhud 22 Maret 625 M (7 Syawal 3 H), dimana dia baru berusia 13 tahun namun  ditolak karena belum cukup umur, hingga kemudian berusia 15 tahun, dia pun diikut sertakan dalam Perang Khandaq tahun 627 Masehi, Perang Mutah tahun 629 M, Perang Khunain tahun 630 Masehi, dsb.

Saat persiapan perang besar dengan Romawi tahun 632 Masehi,  Usamah yang  menjadi Panglima Perang sudah menuju tempat perang bersama ribuan pasukannya menuju Tabuk, tiba tiba terdengar kabar jika Rasulullah SAW wafat, demikian terpukulnya beliau. Agak sedikit kacau jadinya, apakah mereka harus terus berperang atau kembali  ke Madinah. Keraguan Usamah dan pasukannya ini terlihat oleh Khalifah Abu Bakar, setelah bicara sebentar Usamah pun diijinkan ke Madinah ‘melayat, pasukannya standby di Juraf sambil menunggu kelanjutannya.

Jarak ke Madinah > 300 kilometer, Usamah memacu kudanya sekencang petir, karena malamnya ia harus kembali kepasukan untuk meneruskan perjalan ke Tabuk yang tersisa sekitar 400-an kilometer.

Usai melayat, Usamah galau apakah lanjut atau tidak berperang, sebagian jenderal perang pun ragu, Khalifah Abu Bakar pun berkata, “Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, seandainya aku tahu akan dimakan binatang buas sekalipun, niscaya aku akan tetap mengutus pasukan ini ketujuannya. Aku yakin, mereka akan kembali dengan selamat. Bukankah Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam yang diberikan wahyu dari langit telah bersabda, “Berangkatkan segera pasukan Usamah !”

Dalam beberapa versi diceritakan Perang Tabuk batal , namun disumber lain Perang Tabuk terjadi, Usamah yang membawa lebih dari 30.000 pasukan berhadapan dengan Tentara Romawi lebih dari 40.000 pasukan ditambah bantuan dari Gubernur Prov. Ghasan > 10.000 orang, dan singkat ceritera perang itu terjadi selama 40 hari, Usamah dan pasukannya menang dengan sedikit korban. Semua masyarakat Madinah dan Mekah menyambut kepulangan Usamah yang terlihat letih.

Khalifah Abu Bakar menyambutnya dipintu gerbang masuk Madinah,  tersenyum dan semakin paham akan makna perintah alm.Rasulullah SAW kepada Usamah untuk mendahului menyerang Romawi di perbatasan Yordania-Palestina (Tabuk) , karena Romawi sebenarnya telah ‘Lelah berperang.

Hal lain, makna dari  Penyerangan ini sebenarnya merupakan sebuah “pesan” Rasulullah SAW  ke suku-suku pemberontak di utara Madinah yang sedang ‘Demam munculnya banyak  Nabi Palsu’ , juga sebagai Shock Theraphy bahwa Madinah memiliki kekuatan yang cukup besar untuk menghajar Romawi , apalagi hanya ‘sekedar’ membereskan pemberontak. Jika menyerang adidaya dunia saja mereka mampu, lebih-lebih hanya suku-suku Arab yang membangkang kepemimpinan Madinah. ‘Subhanallah..

Belum selesai saya membaca, tiba-tiba seluler berdering, rupanya Staf Khusus KoranJokowi.com Prov. Sulawesi Tengah – Faisal SH memberikan kabar bahwa Kapolda Sulteng Irjen Polisi Abdul Rakhman Baso kembali turun memimpin jajarannya mempersempit pergerakan dan dukungan logistik oleh simpatisan kepada Daftar Pencarian Orang (DPO) MIT Poso Pimpinan Ali Kalora,

“Ini patroli skala besar  bang dan tim menggunakan sepeda motor trail,  turut dalam tim buru itu juga  Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf serta pejabat operasi Satgas Madago Raya baik dari Polri maupun TNI, tim buru berangkat dari Poskotis Madago Raya di Tokorondo Poso, Senin (5/7/2021) dengan sekitar 21 motor trail”, demikian Faisal. ‘Subhanallah…

Masih kata Faisal, Hal pertama yang dilakukan adalah menyisir wilayah Poso Pesisir Selatan sekaligus untuk mengecek lima Pos Pamrahwan dan dua pos sekat di antaranya Pos Pamrahwan Gantinadi, Pos Pamrahwan Padalembara, Pos Pamrahwan Kp.Bulok, Pos Pamrahwan Taunca, Pos Pamrahwan Air Panas, Pos sekat kejar kelapa dalam dan pos sekat air panas Kecamatan Poso Pesisir Selatan,

“Kesempatan tersebut juga dipergunakan Kapolda Sulteng untuk mengecek kondisi personil, memberikan bantuan paket sembako, melihat dari dekat medan operasi dan sekaligus untuk memberikan motivasi personil TNI Polri yang ada ditiap-tiap pos. Saat singgah di salah satu pos, Kapolda Sulteng juga menyempatkan untuk istirahat dan menyantap mie instan rebus yang disajikan anggota, orang yang biasa dipanggil Rambo ini juga menyempatkan diri bercengkerama dengan warga di sekitar Pos. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan & keselamatan kepada Kapolda Sulteng dan seluruh anggota  Satgas Madago Raya baik dari Polri maupun TNI, bang”, kata Faisal.

“Aamiin Yarabil’alamiin”, jawab saya

“Oh ya, ini ada statemen dari Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto , bang. Beliau selaku Kasatgas Humas Ops Madago Raya  mengatakan bahwa opearsi besar ini sebagai upaya untuk melakukan pencarian terhadap DPO MIT Poso dan mempersempit pergerakan simpatisan MIT yang akan memberikan bantuan logistik, sekaligus untuk mengecek pos-pos yang tersebar di wilayah Poso Pesisir Selatan. Beliau juga melalui KoranJokowi.com memohon  doa dari  seluruh masyarakat khususnya di Sulawesi Tengah,  semoga para pelaku bisa segera ditangkap secepatnya. Dan tim tetap  memberikan toleransi dan apresiasi kepada DPO MIT Poso  jika  menyerahkan diri , mohon doanya ya bang”

“Inshaa Allah, Aamiin Yarabil’alamiin”, jawab saya lagi

Setelah Faisal menutup seluler saya kok seperti menangkap ada kesamaan semangat Kapolda Sumut dan para Satgas Madago Raya dengan suasana dijaman Usamah Bin  Zaid, “Lahaula walakuata illabillahil aliyil adzim, “tidak ada daya dan tidak ada upaya selain karena Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung”

Selamat bertugas bapak Kapolda Sulteng dan seluruh Satgas Madago Raya,

yakinlah, Allah SWT – Tuhan YME bersama kalian, Aamiin Yarabil’allamiin.

‘Setia hingga akhir,  Ewako !

(Red-01/Faisal/Hms/Foto.ist)

Lainnya,

TIDAK JAUH BEDA DENGAN PRESIDEN JOKOWI, KAPOLDA SULTENG PUN NAIK TRAIL . “KEREN JENDERAL !” | KORAN JOKOWI

Tentang Koran Jokowi 4104 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan