
They call it the ‘Marijan Museum & Merapi Tour Lava Off Road’ , Kaliurang, Yogjakarta. ‘Ahay !
KoranJokowi.com, Bandung : Kami berdua hanya mengingatkan lagi, ada salah satu kegiatan wisata yang populer di sekitaran Gunung Merapi adalah MERAPI TOUR LAVA (OFF ROAD) , Kaliurang, Yogjakarta yaitu pengunjung dengan menyewa jeep hardtop atau mobil jenis jeep lain milik warga/komunitas setempat yang telah dimodifikasi tanpa atap adalah satu kegiatan yang mengasikan.
Kalau tidak salah . Tarifnya berdasarkan lamanya tur, ada yang rute short time 1,5 jam bertarif Rp 350 ribu, rute medium (2,5 jam) Rp 450 ribu, dan rute long (4-5 jam) Rp 600 ribu.
Untuk yang baru pertama ikut tur ini, kami sarankan agar mengambil paket short 1,5 jam. Hal ini untuk mencegah mabuk kendaraan atau shock. Maklum, pengemudi jeep akan menjelajahi area di sekitar aliran lava dingin yang berliku-liku dan berbatu sisa keganasan Gunung Merapi. Di samping mengasyikan dan merangsang adrenalin diguncang-guncang jeep yang kadang satu rodanya naik di atas batu dan toda lainnya menggantung di lubang dalam. Apalagi saat jeep merayap di jalan bertebing yang nun di bawah sana batu-batu tajam menanti andai terjadi sesuatu.
Namun jangan cemas, seluruh pengemudi jeep telah lulus test off road. Bahkan mereka dengan tenang memarkirkan mobil di beberapa spot yang mereka anggap dramatis dengan latar belakang gagahnya seluruh tubuh Merapi yang puncaknya mengepulkan asap. Penumpangnya dipersilakan berselfie atau difotokan oleh si sopir.
Saat itu karena menjelang sore kami batal berkunjung ke Bunker Merapi/Kali adem, lubang atau gua perlindungan bagi warga atau turis yang terjebak lahar panas jika Merapi tiba-tiba erupsi. Pada kejadian 10 tahun lalu, bunker ini ternyata terperangkap “wewe gombel” atau lahar panas yang volumenya tinggi sehingga tertimbun rapat. Kabarnya, dua warga yang berlindung kedapatan tewas.
Di sekitar bunker banyak serakan batu dari mulai sebesar kepalan tangan, kepala, sampai sebesar dua minibus. Sebuah batu hitam sebesar minibus yang terlempar dari perut Merapi, sengaja dipagari keliling dan diberi nama Watu Gajah.
Lainnya adalah Museum Mbah Marijan, kuncen Gunung Merapi yang tewas bersama sejumlah relawan. Satu unit mobil relawan, dua unit motor, peralatan dapur, perangkat gamelan milik Mbah Marijan disimpan di museum yang awalmya adalah lahan eks rumahnya. Namun, seluruh benda itu sudah tak berbentuk lagi.
Museum ini menempati bekas kompleks rumah Mbah Maridjan yang luluh lantak akibat erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 lalu. Saat ini museum tersebut telah dilengkapi bangunan pendopo sebagai tempat petilasan Mbah Maridjan, ruangan yang menampung benda-benda yang hancur akibat erupsi, mushola, dan gardu pandang. Museum Rumah Mbah Maridjan beralamat di dusun Kinahrejo, desa Umbulharjo, kecamatan Cangkringan, kabupaten Sleman, DI Yogyakarta 55583.
Museum ini merupakan saksi bisu letusan Merapi. Barang-barang yang ditampilkan di antaranya seperti televisi atau komputer yang sudah meleleh, kerangka motor bebek yang sudah berkarat dan masih diselimuti bekas debu Merapi. Selain itu ada pula bangkai sapi yang sudah menjadi tulang belulang
and, ..
‘See u in Yogja again !
(Neng/Puang-Foto.ist)
2 Trackbacks / Pingbacks