
Ngopitainmen (11),
” LU SELOW GUE ASIK, LU RESE, GUE BELI ! “
Koranjokowi.com, Bandung :
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi juga berpengaruh terhadap perilaku atau Gaya hidup (Life-style) masyarakat Indonesia dan bukan hanya terjadi dimasyarakat kelas menengah ke atas, namun juga milik menengah-kebawah. Juga pasca Pandemi Covid 19 ini.
Karena ini juga kemudian muncul semangat ‘enterprenuer , semangat mandiri menetapkan Life-style bukan lagi sebagai alternatif bisnis namun menjadi ‘main-business didiri kita selaku penggiat & komunitas kuliner & musik (Culinary & Music)
Ngopi, ditemani kudapan nusantara, cemilan – cepuluh hingga makan berat. Perorangan, berduaan dengan kekasih hati , rekan se-galau, keluarga tercinta dan komunitas. Tidak juga hanya di coffe-coffe shop dan café kelas papan atas, bahkan boleh saya katakan jumlahnya lebih banyak yang berada di ‘warung – warung kopi gang sempit atau pinggir jalan.
NGOPI POLITIK
Pada mulanya, menikmati secangkir kopi telah menjadi tradisi masyarakat Indonesia dari sejak dulu, entah karena Indonesia menjadi salah satu penghasil biji kopi terbaik di dunia atau memang itu adalah ‘Life-style.
Pre-G30SPKI, mereka ‘Ngopi untuk melengserkan Presiden Sukarno, disertai pengapnya asap rokok kretek dan lampu cahaya kuning 5 watt diruangan ruang tertentu yang jauh dari intaian inteljen bahkan dari para santri dan ulama. Mereka ‘Ngopi secara sembunyi – sembunyi.
Di era pre-proklamasi para aktifis & mahasiswa ‘Ngopi sambil membicarakan jalan terbaik untuk melengserkan Presiden Suharto. Bedanya disini mereka berani ‘Ngopi secara terbuka karena didukung rakyat. Pasca Reformasi , mereka ‘Ngopi sambil membicarakan jalan terbaik bagaimana mengisi pembangunan dengan baik dan terhindar dari korupsi dan isme anti-pancasila. Ini kelompok ‘Ngopitanmen yang positip. Eheheh.
Namun ada juga yang ‘Ngopi sambil membicarakan bagaimana ‘melengserkan Presiden Jokowi karena banyak ‘kenikmatan kenikmatan selama ini mereka yang terganggu atas hadirnya ‘si tukang meubel ini.
Kita juga pernah dipaksa ‘Ngopi sambil nonton Film G30SPKI, yang sampai saat ini, sumpah, saya tidak pernah tahu untuk apa itu. Namun saat Presiden Jokowi pun memahami ‘akan ada sesuatu’ jika menolak. Maka beliau pun kemudian ikut ‘Ngopi sambil nobar film itu, yang punya skenario busuk pun hanya bisa ‘tepok jidat. Kami pun ikut nonton film itu kalau pun dalam mimpi. ‘Aya aya wae.
Bedanya yang ‘Ngopi positip dan yang sebaliknya, bagi kelompok yang negative selain ‘Ngopi mereka juga dibekali dengan ‘amarah, balas dendam dan radikalisme. Eheheh..
Yang ‘Ngopi positip akan selalu berpikir panjang, mempertahankan NKRI & Pancasila. Yang sebaliknya, mereka ingin NKRI seperti negara negara di Timur tengah yang kacau balau, ingin segera ‘menenggelamkan bangsa dan negara besar ini.
Yang positip lainnya, adalah bagaimana mempertahankan keutuhan sebuah cinta dan kasih dalam keluarga. Yang negative adalah bagaimana beralasan mencari ‘ pujaan hati lain (other man/woman)’ dengan cara ‘melacurkan’ cinta dan kasih yang telah ada dalam keluarga.
LU SELOW GUE ASIK, LU RESE, GUE BELI !
‘Ehehehe…
(Red-01/May/Giat/Foto.ist)
Lainnya,
Ngopitainmen (10), “IEDUL ADHA 2022, KITA MASIH DALAM SEMANGAT YANG SAMA !”
Ngopitainmen (8), “TERAS BAMBU, KUPU MALAM & TUHAN MEMANG BAIK ” – KORAN JOKOWI
Ngopitainmen (6), ‘GARENG COFFESHOP BUKAN SEKEDAR NONGKY NGOPI BIASA” – KORAN JOKOWI
Ngopitainmen (5), ‘AYO KAWAN, DUKUNG SEKTOR NGOPITAINMEN PASCA COVID-19″ – KORAN JOKOWI
Ngopitainmen (4), “KEMBALI, KEMBALI KITA KE ISTANA & SAYANGI DIA” – KORAN JOKOWI
Kopitainmen (3), “Nada Aku Kembali Koesplus Untuk Hadi Tjahjanto” – KORAN JOKOWI
Ngopitainment (2), “KAMI LEBIH KHATAM SOAL PANCASILA, WOY !” – KORAN JOKOWI
Ngopitainment (1), “HANGGAR CAFE PONDOK KELAPA DIGOYANG, UHUY…!!’ – KORAN JOKOW
Be the first to comment