
Reshuffle – (1), “DARI 10 MENTERI, SITI NURBAYA – MENTERI LHK MASUK DAFTAR RELAWAN JOKOWI AGAR DI-RESHUFFLE !? “
KoranJokowi.com, Bandung : Perombakan kabinet / cabinet reshuffle, /reshuffle adalah suatu peristiwa di mana kepala pemerintahan memutar atau mengganti komposisi menteri dalam kabinetnya. Biasanya perombakan kabinet dilakukan dengan memindahkan seorang menteri dari satu posisi ke posisi yang lain, dsb.
Reshuffle kabinet terakhir kali dilakukan Presiden Jokowi tanggal 28 April 2021 lalu. Kala itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia ditunjuk memimpin Kementerian Investasi yang baru saja dibentuk. Juga melantik Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayan, Riset dan Teknologi. Hal ini dilakukan setelah penggabungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Riset dan Teknologi.
Beberapa hari ini isu Reshuffle pun muncul kembali, beberapa jaringan Relawan Jokowi bahkan telah mempunyai daftar siapa siapa yang ‘layak di-reshuffle, al:
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan – Siti Nurbaya Bakar
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan – Muhadjir Effendy
Menteri Dalam Negeri – Tito Karnavian
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral – Arifin Tasrif
Menteri Perindustrian – Agus Gumiwang Kartasasmita
Menteri Perdagangan – Muhammad Lutfi
Menteri Perhubungan – Budi Karya Sumadi
Menteri Kesehatan – Budi Gunadi Sadikin
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif – Sandiaga Uno
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional – Sofyan Djali
Saat diminta tanggapan, KordNas Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013, AkarJokowi2013, Arief P.Suwendi mengatakan, “Lagh itu kan sesuai perintah Presiden Jokowi agar relawan tetap mengawal dan kritis. Memang ada 10 nama menteri yang masuk daftar d-reshuffle. Namun nama MenteriLHK (Siti Nurbaya) sepertinya teratas karena Relawan Jokowi belum mendapat jawaban pasti tentang pertanyaan Presiden Jokowi tahun 2017 lalu kepada Siti bagaimana progres tentang anggaran trilyunan rupiah untuk program 1 MILYAR POHON”
Memang Presiden Jokowi kerap mempertanyakan hal ini, yang terakhir masih kata Arief, beliau di UGM (19/12/2017) mengatakan jika KemenLHK hanya menghambur-hamburkan anggaran ‘jatah’ Kementeriannya. Sebab,tidak melihat hasil.“Di Kementerian Kehutanan anggarannya berapa triliun setiap tahun. Sudah beberapa triliun. Jadinya apa? Tunjukkan kepada saya hutan yang jadi. Ya kalau tidak bisa, 1.000-2.000 (pohon) jadi setiap tahun, sehingga kalau 20 tahun sudah jadi berapa puluh ribu. Tidak usah kita kayak dulu-dulu (program) menanam pohon satu miliar pohon. Menanam satu juta pohon, mana yang jadi? Satu juta pohon paling 3 ekor saja hidup. Satu miliar (pohon) mungkin hanya enam pohon saja yang tumbuh. Kita harus ngomong apa adanya. Karena kita harus blak-blakan, yang penting ke depan harus diperbaiki:, ‘ JLEEEBBB…!
Presiden Jokowi pastinya masih ingat saat Siti menjabat Menteri LHK, diawalnya keras menanyakan program 1 MILYAR POHON produk pemerintahannya Presiden SBY tahun 2010 lalu, Siti kerap meminta kejelasan lokasi dimana penanaman pohon dilakukan, baik itu di dalam kawasan hutan ataupun di lahan-lahan masyarakat. ”Pertanyaannya bukan jumlah tanaman, tapi dimana tanamannya” Mana land cover-nya?”
Hal lain, Relawan Jokowi menilai jika memang luas hutan di Indonesia mengalami penurunan sebesar 0,5-1 juta ha/tahun akibat alih fungsi hutan tanpa diikuti upaya pemeliharaan dan pelestarian berkelanjutan. Maka ini pun salah satu ‘dosa Siti, check it dot, Tahun 2011 luas hutan Indonesia 98,7 juta ha namun diawal tahun 2020 hanya ‘tersisa 93,5 juta hektar.
(Red-01/B4ron-Foto.ist)
BERSAMBUNG
Lainnya,
Alumni Kongres Relawan Jokowi dan GAM Independen Halaman 1 – Kompasiana.com
Alumni Kongres Relawan Jokowi dan Ibu Kota Baru Halaman 1 – Kompasiana.com
Diary, GUNTUR SUKARNOPUTRA 1944- 2021 – (10), “PERLUKAH ADA AMANDEMEN LAGI ? ” – KORAN JOKOWI
RELAWAN JOKOWI TITIP 8 MENTERI YANG LAYAK DI-RESHUFLE APRIL 2021 – KORAN JOKOWI
Be the first to comment