
Melawan Lupa – (17), “BOM BALI 2002, BOM TERORIS GEMPARKAN DUNIA. SIAPA SPONSORNYA ?”
KoranJokowi.com, Bandung : Saya tidak bermaksud ingin membuka luka lama, namun inilah guna #Melawan Lupa-nya versi KoranJokowi.com, pahit manisnya harus kita terima. Mohon maaf untuk para keluarga Korban dan masyarakat Bali dimana saja berada.
…. “Om Atma tattwatma naryatma Swadah Ang Ah. Om Swargantu, moksantu, sunyantu, murcantu. Om ksama sampurnaya namah swaha. —- Ya Tuhan, semoga arwah yang meninggal mendapat sorga, menunggal dengan-Mu, mencapai keheningan tanpa derita. Ya Tuhan, ampunilah segala dosanya, semoga ia mencapai kesempurnaan atas kekuasaan dan pengetahuan serta pengampunanMu ” …..
BOM BALI I/TAHUN 2002 adalah rangkaian tiga peristiwa pengeboman yang terjadi pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002. Dua ledakan pertama terjadi di Paddy’s Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali, sedangkan ledakan terakhir terjadi di dekat kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat, walaupun jaraknya cukup berjauhan.
Itu berarti terjadi 19 tahun lalu , 12 Oktober 2002 – 2021 ……
Tercatat lebih dari 202 orang tewas dan 209 orang luka-luka atau cedera, kebanyakan korban merupakan wisatawan asing yang sedang berkunjung ke lokasi yang merupakan tempat wisata tersebut. Peristiwa ini dianggap sebagai peristiwa terorisme terparah dalam sejarah Indonesia.
Tim Investigasi Gabungan Polri dan kepolisian luar negeri yang telah dibentuk untuk menangani kasus ini menyimpulkan, bom yang digunakan berjenis TNT seberat 1 kg dan di depan Sari Club, merupakan bom RDX berbobot antara 50–150 kg. Sementara bom di dekat konsulat Amerika Serikat menggunakan jenis TNT berbobot kecil yakni 0,5 kg
Bom Bali adalah balas dendam para teroris (demikian alasan para teroris; 28 teroris,al: Imam Samudera, Ali Ghufron , Ali Imron , Amrozi bin Nurhasyim, Umar Patek, dsb) … atas penindasan yang dilakukan Amerika Serikat terhadap umat Islam di Afghanistan dsb. Juga mereka menganggap Bali adalah pusat maksiat dan lokasi yang tidak sesuai dengan ajaran Islam (Islamofobia).
Saat Amrozi ditangkap (10/11/2002) ia mengakui tim inti peledakan. adalah Ali Imron, Ali Fauzi, Qomaruddin adalah eksekutor di Sari Club dan Paddy’s. Sementara M Gufron dan Mubarok menjadi orang yang membantu mempersiapkan peledakan
Korban BOM BALI 1
Kewarganegaraan | Jumlah |
---|---|
Australia | 88 |
Indonesia | 38 |
Britania Raya | 26 |
Amerika Serikat | 7 |
Jerman | 6 |
Swedia | 5 |
Belanda | 4 |
Prancis | 4 |
Denmark | 3 |
Selandia Baru | 3 |
Swiss | 3 |
Brasil | 2 |
Kanada | 2 |
Jepang | 2 |
Afrika Selatan | 2 |
Korea Selatan | 2 |
Ekuador | 1 |
Yunani | 1 |
Italia | 1 |
Polandia | 1 |
Portugal | 1 |
Taiwan | 1 |
Kepala Staf TNI Angkatan Bersenjata (KSAD) – Jenderal Ryamizard Riyacudu, saat itu, mengatakan: “Saya yakin bahwa bom yang meledak di Bali adalah buatan luar negeri, dan bukan buatan orang Indonesia. Bom yang begitu dahsyat seperti itu tidak mungkin produk dalam negeri, itu pasti produk luar negeri. Indonesia sampai saat ini belum mampu membuat bom Atom, bom Napalm, Mikronuklir atau sejenisnya. Tapi kalau ada orang kita yang disuruh saya tidak tahu, serahkan saja pada polisi. Tapi saya yakin ada orang luar yang terlibat,” jelasnya.
Bom di Paddy’s Bar hanya menimbulkan kerusakan lokal, 10 detik kemudian meledaklah bom ke-2 di Sari Club yang sangat dahsyat, menyebabkan seluruh aliran dan jaringan listrik di kota saat itu lumpuh total oleh pengaruh gelombang elektromagnetik SREMP (Source Region Electromagnetic Pulsa) yang dipancarkan mikronuklir pada titik kritisnya, merambat melalui semua medium pada kecepatan cahaya (300.000 km/jam).
Karena itu Kapten Rodney Cox – Pakar Bom dan mantan tentara Australia menyatakan, bahwa tiba tiba listrik mati sebelum dia menyaksikan semburan api dan awan panas di atas permukaan jalan.
Kapten Jonathan Garland, wartawan koran resmi Angkatan Bersenjata Australia yang mewawancarai Kapten Cox itu rupanya telah membuat keki dan blingsatan pemerintah dan petinggi militer Australia. Mereka khawatir kesaksian itu akan menjadi blunder bagi Australia di masa depan, maka dengan memo seorang menteri, laporan dan kesaksian penting itu kemudian dihapus dari situs ARMY.
Polri Kurang Mandiri dan Tidak Konsisten ?, saya tidak mengatakan demikian. Check it dot, Pada hari pertama POLRI mengatakan bom itu jenis C-4, dugaan itu didasarkan pada efek ledakan yang dahsyat. Akan tetapi setelah kedatangan Tim Polisi Federal (Austalia Federal Police) Australia dan ASIO (Australia Secret Intelligent Organization) , pernyataannya jadi berubah-ubah. Kata POLRI, bom yang meledak dari jenis RDX. Lalu berubah lagi, kata polisi dari jenis TNT. Bahkan Polda Jatim sempat keceplosan bicara, bahwa bom yang meledak di Bali itu mungkin bom karbit, hanya karena di sekitar TKP ditemukan bubuk potasium khlorat. Sungguh menggelikan…
Tugu Peringatan Bom Bali
Untuk mengenang dan menghormati nilai-nilai kemanusiaan, terutama para korban ledakan, dibangun Monumen Panca Benua atau lebih terkenal dengan sebutan Ground Zero.
Monumen ini diresmikan 12 Oktober 2004 oleh Bupati Badung, Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi. Nama Ground Zero diberikan karena lokasi monumen berada di antara Sari dan Paddy’s, tepatnya di depan bekas areal Sari Club dan di samping kanan bekas areal Paddy’s Pub.
Di monumen tersebut tertulis 196 nama-nama korban tewas yang berhasil diidentifikasi. Ada pula 22 bendera yang berkibar, menandakan korban tewas berasal dari 22 negara.
“Om Atma tattwatma naryatma Swadah Ang Ah. Om Swargantu, moksantu, sunyantu, murcantu. Om ksama sampurnaya namah swaha. — Ya Tuhan, semoga arwah yang meninggal mendapat sorga, menunggal dengan-Mu, mencapai keheningan tanpa derita. Ya Tuhan, ampunilah segala dosanya, semoga ia mencapai kesempurnaan atas kekuasaan dan pengetahuan serta pengampunanMu
Amiin Allahuma Aamiin,
“Kabulkanlah Ya Allah Kabulkanlah”
(Red-01/Foto.ist)
Lainnya,
Melawan Lupa – (16), “HANYA JENDERAL BATAK INI YANG BERANI BENTAK BUNG KARNO ” – KORAN JOKOWI
2 Trackbacks / Pingbacks