
Pipa PDAM Tirta Nciho Kab. Dairi Hancur Pasokan Air Untuk Warga Kacau Gegara Pembalak Liar, “MOHON ATENSI PAK KAPOLRES, MAULIATE !”
KoranJokowi.com, Dairi, Sumut : Air adalah senyawa yang sangat penting bagi kehidupan, sehingga ketersediaan Air bagi kebutuhan manusia sangat penting diperhatikan dan menjadi tanggungg jawab bersama. Sebagian masyarakat di Kabupaten Dairi yang tergantung ketersediaan ( pengguna ) Air Bersih dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Nciho – mengeluhkan dimana aliran Air untuk kerumah rumah warga untuk keperluan sehari hari karena debit air jauh berkurang bahkan ada yang terputus secara khusus warga Kecamatan Tigalingga salah satu daerah yang sulit mendapatkan mata air yang bersih dan sehat.
Saya, selaku Stafsus KoranJokowi.com dan team hari ini (5/8) mendapat laporan masyarakat Kecamatan Tigalingga yang semua mengeluhkan berkurangnya debit air karena adanya pembalakan liar disekitar mata air sehingga dilokasi terlihat sudah hampir gundul.
Direktur Utama PDAM Tirta Nciho Kabupaten Dairi – Walhi Munte , SH, MH saat bincang bincang diruang kerjanya, mengakui terkait keluhan warga tersendat sendatnya aliran Air dari PDAM diberbagai lokasi pemukiman masyarakat. “Benar saat ini,sebagian pemukiman warga aliran air dari PDAM Tirta Nciho, debitnya berkurang bahkan ada yang putus “. ucap Walhi Munthe.
Walhi Munte menjelaskan tersendat sendatnya air juga berkurangnya debit air yang dialirkan kerumah rumah warga itu diakibatkan bencana alam atau banjir bandang yang baru baru ini terjadi yang meluluh lantakkan jaringan perpipaan , dan saat ini pihak dari PDAM Tirta Nciho Kabupaten Dairi sedang berjuang dan bekerja keras untuk memperbaiki jaringan perpipaan juga bak bak penampung air.
“Kita akui air tersendat sendat dan berkurangnya debit air kerumah rumah warga diakibatkan banyaknya sambungan pipanisasi yang rusak atau patah karena bencana alam dan banjir bandang di lokasi, dan sekarang Tim dari PDAM Tirta Nciho sedang berjuang dan bekerja keras untuk memperbaiki jaringan pipanisasi dan bak bak penampung air”. jelas Walhi Munte.
Lebih jauh Walhi Munte memaparkan, penebangan atau pembalakan kayu disekitar mata Air mengakibatkan terjadinya erosi bahkan banjir bandang juga mengakibatkan debit air jauh berkurang. “Penebangan kayu atau pembalakan liar di sekitar mata air mengakibatkan terjadinya erosi bahkan banjir bandang yang merusak jaringan pipanisasi dan bangunan pendukung lainnya juga berkurangnya debit air”. papar Walhi Munte.
Untuk mencegah erosi dan banjir bandang di sekitar sumber Mata Air, yang merusak jaringan pipanisasi dan bangunan pendukung lainnya juga berkurangnya debit air, Walhi Munte menyampaikan harapannya agar seluruh stakeholder secara bersama sama menjaga kelestarian tumbuh tumbuhan, pohon kayu yang ada disekitar sumber mata air, juga warga agar menggunakan air secukupnya.
Saat berita ini saya kirim ke Redaksi pusat, Pimp.Umum/Redaksi KoranJokowi.com menanggapi dan mengatakan, “Salam hormat kami kepada pak Munthe, bahwa selayaknya PDAM segera melakukan sweeping bersama Polres/Polsek terdekat kepada para pembalak ini , karena ulah mereka itu banyak orang yang dirugikan. apalagi kita sedang prihatin pandemi Covid 19 ; lagi itu kan ada landasan hukumnya baik UU Nomor 41/1999 tentang Kehutanan, UU Nomor 18/2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan, dsb. Ormas, warga sekitar dan Relawan Jokowi yang ada di Kab. Dairi pasti siap mengawalnya, sehingga ketegasan – ketepatan dan transparansi tindakan semuanya fair. Kasihan warga..”, demikian melalui WA-nya.
Di WA penutup, kalau pun beliau muslim dituliskan disana, “…Yesus meminta kita terus berjaga-jaga dan siap sedia karena kita sungguh tidak akan mengetahui saat kedatangan-Nya dalam kemuliaan kelak. (Mat 24:42-44). Yesus juga mendorong kita semua untuk terus melayani-Nya, meski dihadapkan dengan berbagai kesulitan dan godaan yang seberat apa pun juga. Dia mengatakan: “Berbahagialah hamba yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu ketika tuannya itu datang” (Mat 24:46). Memang perintah Yesus ini tidaklah mudah untuk dilaksanakan. Seperti hal-hal lainnya dalam kehidupan kita, kita pun dapat merasa lelah, kita ingin agar ada orang-orang lain yang menggantikan kita, atau hati kita menjadi ciut manakala hasil kerja itu tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Namun Yesus berjanji, apabila kita terus menekuni pekerjaan kita sebagai pelayan-Nya, maka kita semua akan diberkati..”
Nagh, sekarang kami sedang tunggu undangan dari Dirut PDAM atas hal ini.
Aek godang do aek laut
Dos ni roha do sibaen nasaut
..
Air sungai air laut
Kesepakatan hati membuat semua terlaksana…
‘Semoga !
(DelonS-Team/Foto.ist)
Be the first to comment